Jakarta, Indonesiawatch.id – Polda Metro Jaya memeriksa Menteri Koperasi (Menkop), Budi Arie Setiadi, pada Kamis, (19/12).
Kabar tentang pemeriksaan Budi Arie oleh Polda Metro Jaya (PMJ) tersebut dikonfirmasi oleh Wakil Kepala Koprs Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Wakakortas Tipikor) Bareskrim Polri, Brigjen Pol. Arief Diharsa.
Baca juga:
Mahfud MD Minta Budi Arie Diperiksa untuk Buka Kotak Pandora Judol di Komdigi
Namun Arief enggan menyampaikan terkait kasus apa Polda Metro Jaya (PMJ) memeriksa Budi Arie Setiadi yang sebelumnya menjabat Menteri Komuniasi dan Informatika (Kominfo).
Dia tetap bergeming ketika ditanya wartawan apakah pemeriksaan tersebut terkait kasus membekingi judi online (judol) yang sempat ditudingkan kepadanya karena sejumlah oknum pegawai terlibat membekingi situs judol.
Arief hanya mengatakan, agar mengonfirmasinya ke Dirreskrimsus Polda Metro Jaya yang melakukan pemeriksaan kepada yang bersangkutan.
Informasi yang beredar bahwa Budi Arie Setiadi menjalani pemeriksaan di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta. Dia telah menjalani pemeriksaan sekitar pada pukul 10.00 WIB.
Budi Arie Setiadi sempat membantah membekingi judol. Ia menegaskan, tudingan pihak tertentu yang menyebutnya membekingi judol adalah framing politik.
Budi Arie pada Kamis, (21/11/2024), menyampaikan, sempat kesal dengan tudingan atau fitnah yang dilancarkan sejumlah pihak terhadapnya.
“Ya karena diframing politik. Karena seolah-olah saya melindungi judul online. Kedua, saya ikut dalam sindikat ini, gitu loh,” ujarnya.
Menurut Budi Arie, bukan hanya diframing dan difitnah sebagai beking judol, pihak tertentu juga memframing adanya penerimaan uang pengamanan judol.
“Juga saya diframing hal-hal yang lain, termasuk fitnah soal uang Duta Palma, dibilang uang stafsus,” tandasnya.
Budi Arie menegaskan, uang ratusan miliar hasil sitaan Kejaksaan Agung (Kejagung) terkait korupsi dan pencucian uang PT Duta Palma Group yang dinarasikan pihak tertentu sebagai uang yang diterima Staf Khusus (Stafsus) Menteri Kominfo itu sudah jelas adalah fitnah.
“Stafsus aja salah, peristiwa duitnya salah. Jadi saya sebenarnya korban fitnah,” tandasnya.
Budi Arie mengaku tidak gentar karena tidak membekingi atau teribat judol. Justru ia ingin memberantas judol sebagaimana diperintahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kala itu.
“Saya selalu yakin dua hal. Satu, Tuhan tidak pernah tidur. Kedua, kebenaran pasti akan menemukan jalannya sendiri,” ucapnya.
[red]







