Gaza, Indonesiawatch.id – Misi kemanusiaan di daerah konflik selalu tidak mudah. Perjuangan tersebut harus dibayar dengan sejumlah pengorbanan termasuk kesiapan menghadapi risiko terburuk sekalipun. Terlebih, medan yang dituju adalah daerah konflik yang tengah menjadi sorotan dunia internasional, yakni Jalur Gaza, Palestina.
Dikabarkan sebanyak empat relawan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) yang tergabung dalam Emergency Medical Team (EMT) ke-5 kembali berhasil memasuki Jalur Gaza, pada Rabu, 7 Agustus 2024.
Tim seharusnya dijadwalkan masuk ke Gaza pada 6 Agustus 2024. Namun, perbatasan Karem Abu Salem sempat ditutup sehingga para relawan terpaksa kembali ke Yordania.
“Tujuan kita masuk bergabung bersama teman-teman yang sudah ada di sana. Kita akan menyebar, melakukan misi-misi ke berbagai rumah sakit sesuai dengan penugasannya,” ujar Ketua Tim EMT 5, dr. Dany K. Ramdhan dalam keterangan yang diterima Indonesiawatch.id.
Dany mengatakan, pihaknya akan berupaya maksimal menunaikan tugas kemanusiaan kali ini, terutama menjangkau rumah sakit Indonesia untuk memberikan layanan kepada semua warga di Gaza.
“Kemudian kita akan berusaha ke arah utara apabila dimungkinkan, ke arah Rumah Sakit Indonesia,” tuturnya.
Ia berharap Tim EMT 5 ini bisa bekerja dengan baik menyalurkan amanah dan kontribusi bantuan dari masyarakat Indonesia. Hal yang lebih penting Tim EMT 5 berharap bisa kembali dalam keadaan selamat.
Diketahui, Tim EMT 5 berjumlah empat orang, yang terdiri dari satu dokter spesialis bedah syaraf, satu dokter spesialis bedah plastik dan rekonstruksi, satu dokter spesialis anastesi, serta satu dokter spesialis penyakit dalam.
Dengan masuknya Tim EMT 5, saat ini terdapat sembilan relawan MER-C yang berada di Jalur Gaza. Lima relawan lainnya terdiri dari satu relawan medis, tiga relawan non-medis, dan satu Liaison Officer Tim EMT yang berhasil kembali masuk Gaza pada 16 Juli 2024.
[red]