Jakarta, Indonesiawatch.id – Sidang vonis eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) gaduh. Beberapa jurnalis media massa pers mengalami kekerasan dan intimidasi. Sekelompok Ormas melakukan pemukulan dan menendang para jurnalis ketika meliput sidang vonis SYL di PN Jakarta Pusat, (11/07).
Diduga Ormas tersebut tidak puas dengan vonis putusan hakim, yang menetapkan kalau Syahrul Yasin Limpo adalah koruptor. Hakim memvonis SYL dengan kurungan penjara 10 tahun.
Peristiwa kekerasan itu terjadi saat SYL hendak memberikan keterangan pers usai sidang digelar. Namun sekelompok ormas yang memadati lokasi disebut menghalangi proses peliputan awak media sehingga memantik kericuhan.
Saat kejadian itulah, juru kamera Kompas TV Bodhiya Vimala menceritakan, sempat dikejar, ditendang, dan dipukul oleh sejumlah pria diduga ormas tersebut. Bodhiya berusaha menghindar dari kejaran itu.
“Memang saya sempat dikejar sama ormas. Dari sebagian ormas itu, tadi yang saya lihat ada tiga orang ngejar saya. Mukul, nendang segala macam, berbuat seperti itu,” kata Bodhiya.
Bodhiya mengaku mengalami kerugian kerusakan kamera. Ia kini telah membuat laporan atas kejadian itu ke Polda Metro Jaya.
Jurnalis TV One, Firdaus (38), juga mengaku mengalami kekerasan dari polisi usai SYL keluar dari ruangan sidang. Firdaus menyebut, aksi dorong-dorongan sudah terjadi sejak di dalam ruangan sidang.
“Ketika ‘chaos’, saya kebawa arus ke belakang, dan ada dorong-dorongan antar polisi, ormas, dan wartawan karena ruangan itu penuh orang. Akhirnya saya jatuh dan LCD kameranya rusak. LCD kamera rusak dan tripod saya mengenai orang lain di belakang saya,” kata Firdaus.
Ketika Bodhiya dikejar kelompok ormas, Firdaus juga berinisatif merekam kejadian dan berusaha melerai.
Korban lain, juru kamera MNC TV, Dede Rudi (38), mengatakan Ia bersama teman reporter perempuan dari Sea Today yang tidak ia kenali namanya ikut terjatuh akibat berdesak-desakan dan dorong-dorongan pada kejadian itu. Tripodnya hancur dan mengalami luka.
“Reporter perempuan itu menangis, Sedangkan lutut saya luka berdarah dan memar” katanya.
[red]