Kejagung Diduga Geledah Rumah Direksi Pertamina dan Subholding Subuh-Subuh? Marak TPPO, Wemenkum Prof Eddy‎: Tugas Pemasyarakatan dan Imigrasi Kian Berat Pak Bahlil, Masalah Impor Minyak Tidak Tergantung Beroperasinya RDMP Balikpapan Aceh Jadi Pusat Hilirisasi Gas Bumi dan Getah Pinus Pemerintah Siapkan Sejumlah Langkah ‎Antisipasi Bencana Cuaca Ekstrem di Jobodetabek Ditemukan Cadangan Gas Bumi di Sumur Geng North-1 Kaltim, SKK Migas: Jadi Game Changer

Hukum

Perburuan 11 Hari, Polisi Sikat Pelaku Pembunuh Gadis Penjual Gorengan

Avatarbadge-check


					IS pelaku pembunuhan remaja penjual gorengan (Doc. Detik.com) Perbesar

IS pelaku pembunuhan remaja penjual gorengan (Doc. Detik.com)

Padang Pariaman, Indonesiawatch.id – Polisi berhasil meringkus Indra Septiarman atau IS (26), tersangka pembunuh gadis penjual gorengan Nia Kurnia Sari atau NKS (18) di Padang Pariaman, Sumatra Barat (Sumbar). Selain menghabisi nyawa remaja malang itu, IS juga diduga memperkosa Nia kemudian mengubur korban sekitar 300 meter dari lokasi kejadian.

“Pada Jumat (6/9) lalu, korban sedang berjualan. Sekitar pukul 17.50 WIB (korban) melewati sebuah lokasi yang merupakan tempat berkumpul tersangka,” kata Kapolda Sumbar Inspektur Jenderal (Irjen) Polisi Suharyono dalam keterangannya dalam jumpa pers di Mapolres Padang Pariaman pada Jumat, 20 September 2024.

Polisi mengungkap NKS diseret sejauh 2 kilometer sebelum tersangka melakukan aksi cabul dan pemerkosaan terhadap korban. Hal itu dilakukan IS dengan dalih mencari lokasi aman untuk melancarkan aksi mesumnya agar tidak terendus warga.

Suharyono membeberkan kronologi di mana awalnya tersangka bersama tiga temannya memanggil korban untuk membeli gorengan. “Korban berada di tempat nongkrong tersangka hingga pukul 18.30 WIB dan kembali berjalan kaki untuk pulang melalui Tempat Kejadian Perkara (TKP),” ujarnya.

Suharyono menyebut, syahwat IS berkobar melihat korban dan sudah merencanakan aksi pemerkosaan. Tersangka bahkan sudah menyiapkan tali rafia untuk mengikat korban jika melawan. Korban dicegat tersangka sekitar 200 meter dari lokasi kejadian jual beli gorengan.

“Tersangka ini langsung menjatuhkan korban di TKP pertama yang berjarak kurang lebih 200 meter dari lokasi tersangka nongkrong,” kata Suharyono.

Usai menjatuhkan korban, tersangka langsung menyeret korban sejauh kurang lebih 2 kilometer dari TKP pertama tempat korban dijatuhkan atau ditemukannya bukti gorengan yang dijual korban.

“Di tempat itu, tersangka melampiaskan nafsunya untuk memerkosa korban dan membawa korban sejauh kurang lebih 300 meter ke lokasi korban ditemukan terkubur tanpa busana,” kata Suharyono.

Menurutnya, luka-luka yang ada di tubuh korban saat ditemukan diduga karena diseret tersangka.  “Setelah itu, tersangka langsung meninggalkan korban dalam keadaan terkubur tersebut dan kembali ke tempat nongkrongnya,” beber Suharyono.

Setelah 2 hari, tepatnya pada Minggu (8/9), jasad korban ditemukan terkubur tanpa busana oleh warga yang melakukan pencarian. Pada hari ditemukannya korban, IS langsung melarikan diri ke arah hutan yang ada di daerah tersebut.

Suharyono menyebut, pihaknya melakukan berbagai cara, termasuk membentuk tim khusus, untuk menangkap IS yang bersembunyi di atas loteng sebuah rumah kosong yang terletak di Nagari 2X11 Kayu Tanam. “Tim yang melakukan penangkapan akhirnya menemukan tersangka setelah 11 hari melakukan penyelidikan dan pengejaran,” katanya.

Irjen Suharyono menyebut IS punya latar belakang residivis dan sudah lama berurusan dengan polisi. Latar belakangnya sebagai preman dan pelaku kejahatan, membuat polisi kesulitan menangkapnya. Ia membeber, IS adalah residivis yang pada 2013 pernah berurusan dengan kepolisian terkait pencabulan. Pada 2017, IS juga dijeruji berkaitan dengan kejahatannya yang berkaitan dengan narkoba.

“Sebenarnya tersangka ini bukan orang sembarangan. Sehingga itulah pencarian 10 hari itu cukup sulit. Dengan kebesaran Allah dan juga ketelitian dan kesabaran para penyidik dan tim gabungan akhirnya menemukan tersangka,” kata Suharyono.

Kapolda menyebut, pihaknya sudah beberapa kali melakukan penyergapan terhadap tersangka. Namun, IS selalu lolos saat penyergapan. “Saat pelarian pertama, saat hujan deras pelaku masuk hutan dan tersangka lolos dari penyergapan. Kita hanya menemukan sandal dan tas. Kemudian 2 harinya kami upayakan penyergapan lagi, tapi dia lolos lagi karena berpindah tempat. Sementara di hari 9 kami kembali melakukan penyergapan, namun dia kembali lolos. Dan, akhirnya di hari 11 dia ditemukan,” ungkapnya.

Selama pelarian, IS kerap berpindah-pindah tempat di daerah Kecamatan Kayu Tanam dengan cara keluar masuk hutan. Hal itu dilakukan karena IS adalah warga asli dan menguasai medan setempat.

“Akhir cerita di hari Kamis (19/9) pukul 15.03 itu, tersangka berada [bersembunyi] di atas atap di salah satu rumah kosong. Atas bantuan dari masyarakat kemudian secara bersama-sama mencari dan menemukan pelaku yang bersembunyi. Tersangka kemudian diupayakan diturunkan dengan tidak mudah,” pungkas Suharyono.

[red]

Berita Terbaru

Kejagung Diduga Geledah Rumah Direksi Pertamina dan Subholding Subuh-Subuh?

11 December 2024 - 20:30 WIB

Ilustrasi: Gedung Pertamina.

Marak TPPO, Wemenkum Prof Eddy‎: Tugas Pemasyarakatan dan Imigrasi Kian Berat

11 December 2024 - 19:29 WIB

Wamenkum Prof Eddy mengatakan, tugas imigrasi dan pemasyarakatan kian berat dengan maraknya TPPO dan perubahan paradigma hukum pidana. (Indonesiawatch.id/Dok. Kemenkum)

Pak Bahlil, Masalah Impor Minyak Tidak Tergantung Beroperasinya RDMP Balikpapan

11 December 2024 - 16:55 WIB

Samuel Rizal dan Menteri Bahlil Lahadalia serta istri, di kantor BKPM, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (24/12) (Foto: Grid.ID / Annisa Dienfitri)

Aceh Jadi Pusat Hilirisasi Gas Bumi dan Getah Pinus

11 December 2024 - 16:08 WIB

Ilustrasi hilirisasi gas. (Indonesiawatch.id/Dok. Pertamina)

Pemerintah Siapkan Sejumlah Langkah ‎Antisipasi Bencana Cuaca Ekstrem di Jobodetabek

11 December 2024 - 14:19 WIB

Populer Berita Daerah