Ini Syarat Selisih Jumlah Suara Cakada Bisa Ajukan Gugatan ke MK Palang Merah Indonesia Pecah, JK Polisikan Agung Laksono Hakordia 2024, Jaksa Agung Soroti Melorotnya Peringkat Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Diduga Pengadaan Matsus Intel Kejagung Sudah Dilakukan Reda Manthovani Sejak Jabat Karocana BNPB: ‎Semua Jalan di Sukabumi Sudah Bisa Dilalui, Jangan Ada Warga Terisolir Timnas Indonesia Vs Myanmar, Ini Hitungan Poin FIFA bagi Timnas jika Menang, Seri, dan Kalah

Ekonomi

Rumah Subsidi Mangkrak dan Tak Dihuni karena Akses Transportasi Buruk

Avatarbadge-check


					Ilustrasi Rumah Subsidi mangkrak dan tidak berpenghuni (Foto: Ignacio Geordy Oswaldo). Perbesar

Ilustrasi Rumah Subsidi mangkrak dan tidak berpenghuni (Foto: Ignacio Geordy Oswaldo).

Jakarta, Indonesiawatch.id – Program rumah subsidi banyak yang mangkrak. Kalaupun rumahnya laku, banyak pembeli urung menghuni.

Menurut Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno, banyak pembeli baru sadar, rumah subsidi yang dibeli jauh dari akses transportasi umum.

Kondisi ini menimbulkan beban biaya tambahan transportasi. “Akibatnya, pembeli rumah subsidi kembali ngekos atau sewa di tempat yang dekat dengan kerja,” ujar Djoko kepada Indonesiawatch.id (23/06).

Menurut Djoko, banyak proyek rumah subsidi yang terkendala akses jalan dan transportasi umum, sehingga membutuhkan kerjasama pengembangan dengan Pemda. “Untuk memastikan keterseidaan sarana dan infrastruktur,” kata Akademisi Teknik Sipil Unika Soegijapranata itu.

Djoko mengatakan bahwa angkutan umum sudah menjadi kebutuhan dasar masyarakat selain sandang, pangan, perumahan, pendidikan dan kesehatan. “Maka dari itu perlu tindakan khusus dari pemerintah agar tidak mengganggu kehidupan sosial ekonomi masyarakat,” katanya.

Layanan angkutan umum yang buruk menurut Djoko, tidak hanya berdampak buruk pada kemacetan lalu lintas, pencemaran udara, kecelakaan lalu lintas, kesehatan ataupun ekonomi biaya tinggi. Baginya, buruknya akses angkutan umum dapat menyebabkan naiknya angka putus sekolah dan perkawinan usia dini.

“Juga berita terkini, sejumlah perumahan subsidi mangkrak, akibat tidak ada layanan angkutan umum, sehingga enggan membeli rumah itu walau sudah mendapat subsidi,” katanya.

[red]

Berita Terbaru

Ini Syarat Selisih Jumlah Suara Cakada Bisa Ajukan Gugatan ke MK

9 December 2024 - 19:05 WIB

MK Putuskan Polisi, TNI & Pejabat Daerah Bisa Dipidana Jika Tidak Netral di Pilkada

Palang Merah Indonesia Pecah, JK Polisikan Agung Laksono

9 December 2024 - 16:46 WIB

Jusuf Kalla dan Agung Laksono berebut Palang Merah Indonesia.

Hakordia 2024, Jaksa Agung Soroti Melorotnya Peringkat Indeks Persepsi Korupsi Indonesia

9 December 2024 - 16:10 WIB

Wakil Jaksa Agung, Feri Wibisono, membacakan sambutan Jaksa Agung ST Burhanuddin dalam Hakordia 2024 yang merespons melorotnya perimgkat IPK Indonesia. (Indonesiawatch.id/Dok. Kejagung)

Diduga Pengadaan Matsus Intel Kejagung Sudah Dilakukan Reda Manthovani Sejak Jabat Karocana

9 December 2024 - 15:17 WIB

Jamintel Kejagung Reda Manthovani

BNPB: ‎Semua Jalan di Sukabumi Sudah Bisa Dilalui, Jangan Ada Warga Terisolir

9 December 2024 - 12:55 WIB

Kepala BNPB, Suharyanto, mengatakan, semua jalan di Sukabumi sudah bisa dilalui dan jangan ada warga yang masih terisolir. (Indonesiawatch.id/Dok. BNPB)
Populer Berita Daerah