Kejagung Diduga Geledah Rumah Direksi Pertamina dan Subholding Subuh-Subuh? Marak TPPO, Wemenkum Prof Eddy‎: Tugas Pemasyarakatan dan Imigrasi Kian Berat Pak Bahlil, Masalah Impor Minyak Tidak Tergantung Beroperasinya RDMP Balikpapan Aceh Jadi Pusat Hilirisasi Gas Bumi dan Getah Pinus Pemerintah Siapkan Sejumlah Langkah ‎Antisipasi Bencana Cuaca Ekstrem di Jobodetabek Ditemukan Cadangan Gas Bumi di Sumur Geng North-1 Kaltim, SKK Migas: Jadi Game Changer

Edukasi

Skandal Plagiarisme, Babak Baru Peter Carey Vs UGM

Avatarbadge-check


					Peter Carey (Doc. beritagar.id) Perbesar

Peter Carey (Doc. beritagar.id)

Sleman, Indonesiawatch.id – Kasus dugaan plagiat atau plagiarisme salah satu buku karya sejarawan dan penulis Inggris Peter Carey mencuat di permukaan. Kasus tersebut menyeret sejumlah nama dosen dari Departemen Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Gadjah Mada (UGM).

Sebelumnya dugaan plagiarism ini viral di media sosial. Hal itu berawal dari postingan akun media sosial X @_bje. Dalam postingan itu diunggah tangkapan layar komentar Peter Carey yang menceritakan adanya kasus plagiat yang dilakukan sejumlah dosen terhadap salah satu bab di buku karyanya berjudul “Kuasa Ramalan”.

Peter dalam postingannya menyebutkan peristiwa terjadi pada awal tahun 2020. Peter menyebut, sejumlah sejarawan universitas terkemuka di Indonesia itu telah “melahap” habis sejumlah penelitiannya mengenai pemberintakan pemberontakan Bupati Wedana Madiun, Raden Ronggo Prawirodirjo III (1779-1810).

Pada hakekatnya menemukan integritas di dunia akademik Indonesia Sangat jarang. Pada ujung 2019 Awal 2020 saya diberi tahu oleh teman saya di Madiun bahwa baru2 ini terjadi sebuah plagiat terstruktur dan massif atas Bab 6 dari buku saya Kuasa Ramalan. Sederet sejarawan di universitas paling mentereng di Jawa tengah selatan telah menggendol semua penelitian saya mengenai pemberontakan Bupati Wedana Madiun, Raden Ronggo Prawirodirjo III (1779-1810) untuk meraih sebuah kontrak dari Pemda Madiun untuk menulis sebuah biografi baru tentang Raden Ronggo dan sebuah sejarah Baru Madiun sejak abad ke-17,” cuit Peter dalam postingan tersebut seperti dikutip Indonesiawatch.id.

Masih dalam postingan yang sama, sejarawan yang mengkhususkan diri dalam sejarah modern Indonesia terutama Jawa, menyebut tindakan plagiat itu merugikan dirinya berikut dengan penerbit dan sponsor. Bahkan, hingga saat ini pihak FIB tidak mau meminta maaf dan mengakui bahwa telah terjadi aksi plagiat.

Tindakan demikian tidak hanya merugikan saya sebagai pengarang tapi juga penerbit saya (KPG) dan sponsor untuk cetakan pertama dan kedua buku tiga jilid itu (Yayasan Arsari dan PERTAMINA). Universitas tersebut dalam diri dekan FIB dan atasan tidak mau mengakui kesalahan berupa plagiat massif itu yang meraih ratusan juta IDR untuk sejarawan yang terlibat menulis kembali sejarah Madiun. Sejak itu saya menjadi persona maxima non grata di universitas tersebut sebab tidak mau memberi maaf kepada suatu tindakan yang curang itu,” tulis Peter.

Menanggapi hal tersebut, Dekan FIB UGM Prof. Setiadi angkat bicara. Dirinya menyebut, beberapa bagian dalam buku yang ditulis oleh sejumlah dosen FIB UGM termasuk Sri Margana telah menuliskan menyadur dari buku karya Peter Carey. Hal itu sudah sesuai dengan etika dan kaidah akademik penulisan riset.

“Berkenaan dengan diskusi yang berkembang di media sosial mengenai tuduhan plagiarisme yang dilakukan oleh Dosen Departemen Sejarah FIB UGM pada buku sejarah yang berjudul ‘Madiun: Sejarah Politik dan Transformasi Kepemerintahan dari Abad XIV ke Abad XXI’ dan ‘Raden Rangga Prawiradirdja III Bupati Madiun 1796-1810: Sebuah Biografi Politik’, yang ditulis oleh Dr. Sri Margana, dkk. disampaikan bahwa beberapa bagian dari kedua buku ini menyadur dari buku Kuasa Ramalan (2019) yang ditulis oleh Peter Carey,” ujar Setiadi dalam keterangan tertulisnya.

Dirinya menyebut, pimpinan fakultas UGM menaruh perhatian serius dalam polemik tersebut. Karena itu, pihak fakultas membentuk tim investigasi untuk melakukan pendalaman. Ia menjanjikan dalam waktu dekat UGM akan mengumumkan hasilnya.

“Pimpinan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Gadjah Mada menanggapi sangat serius terhadap persoalan tersebut. Oleh karena itu, Dekan FIB UGM membentuk tim untuk mendalami tuduhan itu dan hasilnya akan disampaikan dalam waktu secepatnya,” pungkasnya

Diketahui, dugaan plagiarisme ini pertama kali muncul pada akhir 2019 ketika Peter Carey diberitahu oleh seorang teman mengenai dua buku yang diduga memplagiat karyanya. Ia kemudian menerima salinan buku tersebut dari salah satu penulis Sri Margana pada 2018.

Pada Februari 2020, penerbit “Kuasa Ramalan”, Kepustakaan Populer Gramedia (KPG), melakukan mediasi antara Carey dan tim penulis UGM.  Namun, hasil mediasi tersebut dianggap tidak memuaskan oleh Carey, karena pihak UGM menyangkal adanya plagiarisme dan menyebut buku yang dicetak sebagai versi dummy.

Sementara itu, Carey mengungkapkan bahwa ada bagian dari bab 6 bukunya yang dikutip secara utuh, mencakup tujuh halaman yang diambil langsung dari “Kuasa Ramalan”.

[red]

Berita Terbaru

Kejagung Diduga Geledah Rumah Direksi Pertamina dan Subholding Subuh-Subuh?

11 December 2024 - 20:30 WIB

Ilustrasi: Gedung Pertamina.

Marak TPPO, Wemenkum Prof Eddy‎: Tugas Pemasyarakatan dan Imigrasi Kian Berat

11 December 2024 - 19:29 WIB

Wamenkum Prof Eddy mengatakan, tugas imigrasi dan pemasyarakatan kian berat dengan maraknya TPPO dan perubahan paradigma hukum pidana. (Indonesiawatch.id/Dok. Kemenkum)

Pak Bahlil, Masalah Impor Minyak Tidak Tergantung Beroperasinya RDMP Balikpapan

11 December 2024 - 16:55 WIB

Samuel Rizal dan Menteri Bahlil Lahadalia serta istri, di kantor BKPM, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (24/12) (Foto: Grid.ID / Annisa Dienfitri)

Aceh Jadi Pusat Hilirisasi Gas Bumi dan Getah Pinus

11 December 2024 - 16:08 WIB

Ilustrasi hilirisasi gas. (Indonesiawatch.id/Dok. Pertamina)

Pemerintah Siapkan Sejumlah Langkah ‎Antisipasi Bencana Cuaca Ekstrem di Jobodetabek

11 December 2024 - 14:19 WIB

Populer Berita Daerah