Menu

Dark Mode
Hampir 3 Tahun Pemekaran Papua, Anggota DPD RI: Belum Ada Perubahan Signifikan Presiden Harus Belajar dari Sultan Iskandar Muda Jejak Dua Tokoh Nasional di Era SBY, Diduga Menitip MRC ke Mantan Dirut Pertamina Alat AI Buatan Anak Bangsa Ini, Bisa Cegah Boncosnya Asuransi Jiwa Laut Direklamasi, Rel Diutangi Bapak Jaksa Agung Patuhi Perintah Presiden, Sikat Direksi BUMN yang Seperti Raja

Energi

SKK Migas: Kandungan CO2 Blok Gas South Andaman Aceh 3% – 4%

Avatarbadge-check


					SKK Migas: Kandungan CO2 Blok Gas South Andaman Aceh 3% – 4% Perbesar

Jakarta, Indonesiawatch.id – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengklaim kandungan CO2 Cadangan gas di Blok South Andaman kecil. Angkanya sekitar 3%-4%.

Menurut Deputi Eksplorasi Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas, Benny Lubiantara, Blok South Andaman cukup ekonomis. Sehingga masih menarik bagi investor.

Kalaupun Mubadala farm out atau mengurangi hak partisipasi, menurut Benny, hal tersebut lazim. Benny menjelaskan farm out dilakukan untuk mitigasi risiko bisnis dengan mengundang mitra yang kompeten.

“Pengalaman dan kuat secara finansial. Dengan mengajak partner yang kompeten tersebut, maka akan terjadi diskusi dan interaksi di internal sehingga outcome yang dihasilkan lebih kredibel,” ujarnya.

Menurut Benny, di beberapa negara bahkan ada keharusan suatu blok (wilayah kerja), kepemilikan interest-nya dimiliki minimal oleh dua pihak. “Supaya secara internal ada check & balance diantara mereka, sebelum mengajukan usulan suatu kegiatan ke pihak pemerintah,” katanya.

Benny mengatakan usulan farm out tersebut merupakan strategi bisnis yang berkualitas. “Dengan demikian diharapkan usulan tersebut sudah lebih berkualitas dibanding dibahas sendirian,” katanya.

Baru-baru ini perusahaan asal Uni Emirat Arab (UEA) Mubadala disebut melakukan pengurangan hak partisipasi (farm out). Meskipun hal biasa, tetapi aksi farm out perlu diantisipasi.

Sebelum Andaman, investor seperti ExxonMobil pernah menarik diri dari blok East Natuna pada 2017. Saat itu persoalannya karena kandungan CO2 dalam cadangan gas di WK East Natuna tinggi, lebih dari 72%.
[red]

Berita Terbaru

Hampir 3 Tahun Pemekaran Papua, Anggota DPD RI: Belum Ada Perubahan Signifikan

10 November 2025 - 05:30 WIB

Anggota DPD RI asal Papua Barat, Lamek Dowansiba (Foto: sinpo.id)

Boyamin Saiman Apresiasi Penyidik PMJ, Temukan Ponsel Kacab BRI

23 September 2025 - 16:22 WIB

Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Bin Saiman mencari Riza Chalid di Malaysia (Foto: Ist.)

Pengamat Energi: Subholding Pertamina Kebijakan Salah Menteri BUMN Era Jokowi

14 September 2025 - 19:13 WIB

Ilustrasi 5 kasus korupsi di Pertamina. (Indonesiawatch.id/Dok. Pertamina)

Ada Dugaan Penggelapan Aset, Menyeret Oknum Bank UOB & BPN

7 September 2025 - 14:46 WIB

Ilustrasi Bank UOB. (Foto: Uskarp/Shutterstock)

Gekanas Gugat Bahlil Lahadalia karena RUPTL PLN 2025-2034

3 September 2025 - 13:25 WIB

Populer Berita Energi