Eks Pangdam XII/Tanjungpura Mayjend TNI Iwan Setiawan Ditunjuk Jadi Danpussenif Legislator Ini Minta Pertamina Dibubarkan Jaksa Siapkan Dakwaan Pencucian Uang Rp73 Miliar Panji Gumilang Dua Bos Smelter Timah Dituntut 14 Tahun Penjara, GM PT TIN 6 Tahun Leletnya Birokrasi Sektor Tambang, Smelter Bijih Besi di Indonesia Gulung Tikar Kesulitan Dapat Bahan Baku, AP3I: Ada Smelter Indonesia Impor Nikel Ore

Politik

Anies Pastikan Tak Bakal Maju di Pilkada Jabar

Avatarbadge-check


					Anies Baswedan di Kantor DPP PDIP (Antara Foto) Perbesar

Anies Baswedan di Kantor DPP PDIP (Antara Foto)

 Jakarta, Indonesiawatch.id – Publik dikagetkan dengan keputusan politik PDI Perjuangan (PDIP) yang dikabarkan akan memajukan Anies Baswedan di kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Barat (Jabar). PDIP disebut bakal mengusung Anies berpasangan dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Jawa Barat Ono Surono di Pilkada Jabar.

Keputusan tersebut tersiar setelah PDIP batal mengusung Anies di Pilkada Jakarta usai partai banteng moncong putih memutuskan mengusung Pramono Anung-Rano Karno. Pasangan Pramono-Rano juga sudah mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta pada 28 Agustus 2024.

Untuk konteks Pilkada Jabar, PDIP legowo apabila bakal calon gubernur yang diusung partai dari tokoh eksternal atau bukan kader. “Jawa Barat ini merupakan wilayah besar dengan kompleksitas masalah yang besar, jumlah pemilih yang besar, sehingga bisa saja nanti calon gubernurnya bukan kader PDI Perjuangan, yang juga bisa saja nanti dipasangkan dengan kader partai lain,” kata Ono Surono dikutip Antara.

Sebelumnya, Bendahara DPC PDIP Kota Bandung Folmer Siswanto mengatakan, kans pasangan Anies Baswedan-Ono Surono untuk berlaga di Pilkada Jawa Barat adalah 95 persen dengan asumsi Anies sedang dalam perjalanan ke Bandung.

“Iya 95 persen. Apalagi Pak Anies sedang dalam perjalanan ke Bandung,” kata Folmer. Menurutnya, kemunculan nama Anies adalah hasil pengerucutan dari sejumlah sosok yang semula digodok di internal PDIP untuk diusung di Pilkada Jabar bersama Ono yang merupakan Ketua DPD PDIP Jabar.

“Kalau perkembangan di kalangan internal mengerucutlah. Dari beberapa nama yang beredar, seperti Sandiaga Uno, Susi Pudjiastuti, kalau diprediksi kemungkinan besar mengarah ke Pak Anies. Apalagi sedang di jalan,” ujarnya.

Sejauh ini, terdapat dua bakal calon kepala daerah yang sudah mendaftar untuk Pilkada Jabar, yakni Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan yang diusung Golkar, Demokrat, Gerindra, PSI, PAN, serta partai non parlemen seperti Partai Buruh, PBB, Gelora, Perindo. Kemudian, pasangan Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibie yang diusung PKS, PPP dan Nasdem.

Juru Bicara (Jubir) Anies Baswedan, Sahrin Hamid menyampaikan pertimbangan Anies tak maju di Pilgub Jabar. Salah satu alasannya karena tidak ada aspirasi masyarakat agar Anies maju di Jabar. Berbeda dengan Jakarta di mana banyak aspirasi warga masyarakat dan tingkat partai yang meminta kesediaan Anies maju di Pilkada Jakarta.

“Namun memang Jawa Barat itu tidak ada secara khusus permintaan dari warga masyarakat, maupun aspirasi dari partai politik di tingkat daerah,” ujar Sahrin Hamid, dalam keterangan jumpa persnya di Jakarta pada Kamis, 29 Agustus 2024.

Menurutnya, Anies menyampaikan terima kasih atas tawaran maju Pilgub Jabar dari salah satu parpol. “Sehingga, untuk itu Anies menyampaikan terima kasih, tentunya apresiasi, kepada partai yang meminta Anies untuk maju di Jawa Barat, dan dengan berbagai macam pertimbangan tentunya Anies telah menyatakan tidak maju di Jawa Barat,” kata Sahrin.

Ia mengatakan setelah menimbang tawaran itu akhirnya memilih tak maju di Jabar.
Sahrin menegaskan, alasan tak maju di Jabar karena tak ada aspirasi masyarakat. “Bahwa memang dilihat dari hanya satu alasan yang bisa kita sampaikan adalah perbedaan Jawa Barat dan Jakarta kalau di Jakarta ada aspirasi dari warga maupun dari parpol. Sementara di Jabar memang baru hari ini (diumumkan), sehingga pertimbangan itu lah yang jadi pertimbangan,” ucapnya.

Sahrin menyampaikan bahwa pihaknya belum merencanakan keberangkatan ke Kota Bandung untuk menyiapkan pendaftaran di KPU Provinsi Jabar. “Kami belum ada komunikasi secara teknis untuk berangkat, tidak ada komunikasi soal itu. Kami baru komunikasi soal tawaran maju di Jawa Barat,” ujarnya.

Pengamat politik Hendri Satrio mempertanyakan langkah Anies Baswedan yang dikabarkan akan maju di Pilkada Jawa Barat. Menurut pria yang karib disapa Hensat ini, Anies meninggalkan stigma negatif terkesan seperti orang yang mencari kerja dalam Pilkada tahun ini. Hal itu terlihat dengan agresifnya Anies untuk maju Pilkada usai gagal memenangkan kompetisi Pilpres 2024.

“Kok kayak cari kerja, ya, di Jakarta enggak bisa terus ikut pilkada di luar Jakarta. Ya ampun segitunya,” kata Hensat. Analis Komunikasi Politik dari Lembaga Survei KedaiKOPI menyampaikan, Anies seharusnya bersikap legawa ketika kesempatannya untuk maju di Pilkada Jakarta sudah kandas.

Ia mengaku heran ketika mendengar kabar Anies berencana maju di Pilkada Jawa Barat. “Kesempatan Anies untuk maju di Pilkada Jawa Barat memang masih terbuka. Hal itu dapat terjadi jika ada partai yang memiliki kursi cukup di Jawa Barat berkenan mengusung Anies,” ucap Hensat.

[red]

Berita Terbaru

Eks Pangdam XII/Tanjungpura Mayjend TNI Iwan Setiawan Ditunjuk Jadi Danpussenif

10 December 2024 - 16:01 WIB

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menunjuk Eks Pangdam XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Iwan Setiawan menjadi Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Danpussenif)

Legislator Ini Minta Pertamina Dibubarkan

10 December 2024 - 15:45 WIB

Ilustrasi 5 kasus korupsi di Pertamina. (Indonesiawatch.id/Dok. Pertamina)

Jaksa Siapkan Dakwaan Pencucian Uang Rp73 Miliar Panji Gumilang

10 December 2024 - 14:04 WIB

Penyerahan tahap II tersangka Panji Gumilang di Kejari Indramayu. Tim JPU segera siapkan surat dakwaan Panji Gumilang dalam perkara pencucian uang Rp73 miliar. (Indonesiawatch.id/Dok. Kejagung)

Dua Bos Smelter Timah Dituntut 14 Tahun Penjara, GM PT TIN 6 Tahun

10 December 2024 - 12:15 WIB

JPU membacakan tuntutan terhadap para terdakwa korupsi hingga pencucian uang perkara timah. (Indonesiawatch.id/Ist)

Leletnya Birokrasi Sektor Tambang, Smelter Bijih Besi di Indonesia Gulung Tikar

10 December 2024 - 12:08 WIB

Ilustrasi penambangan bijih besi.
Populer Berita Minerba