Menu

Dark Mode
Perubahan Paradigma Stratifikasi Sosial, Pemicu Korupsi Di Indonesia Penyidikan Megakorupsi Pertamina yang Terorganisir Oknum Lelang Katering RS Jiwa Aceh Diduga Catut Nama Gubernur Mualem Aji Mumpung Yandri Susanto Rusak Etika Berbangsa Bernegara CERI Bongkar Dokumen-dokumen Skandal Oplos BBM Pertamina Pernyataan Menteri ESDM Blunder Lagi, Eks Dirjen Minerba: Bahlil Omon-omon Saja karena Nggak Ngerti

Energi

Bahlil Tegaskan Skema Subsidi LPG Tak Berubah

Avatarbadge-check


					Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (Doc. Sekretariat Kabinet) Perbesar

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (Doc. Sekretariat Kabinet)

Jakarta, Indonesiawatch.id – Sejumlah menteri Kabinet Merah Putih melakukan rapat koordinasi terkait subsidi energi di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Jakarta pada Senin, 4 November 2024.

Rapat subsidi energi tersebut dihadiri Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Usai rapat, Bahlil menyatakan bahwa pemerintah memutuskan untuk tidak mengoreksi atau mengubah skema subsidi Liquefied Petroleum Gas (LPG). Keputusan tersebut akan diusulkan kepada Presiden Prabowo sebagai bahan pertimbangan.

“Kami sudah putuskan untuk LPG kami usulkan kepada presiden untuk tidak dilakukan koreksi. Apa artinya? Untuk LPG masih berlaku untuk sampai saat ini. Itu yang akan kami usulkan karena ini terkait dengan UMKM, konsumsi rumah tangga,” ujar Bahlil Lahadalia dalam keterangannya saat konferensi pers di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, pada Senin (04/11).

Terkait subsidi listrik dan Bahan Bakar Minyak (BBM), Bahlil menyebut pihaknya masih melakukan penghitungan dan pengkajian lebih mendalam. “Untuk subsidi listrik sama BBM, kami masih melakukan exercise yang mendalam, karena kita harus menunggu laporan Pertamina, BPH Migas, dan PLN secara mendalam,” kata Bahlil.

Ia menambahkan, satu pekan ke depan Kementerian ESDM akan menyusun formulasi subsidi yang akan dilaporkan langsung ke Presiden Prabowo.

Sebelumnya, Bahlil membeberkan bahwa tahun ini pemerintah akan menggelontorkan subsidi dan kompensasi mencapai Rp435 triliun, termasuk untuk BBM, LPG, dan listrik. Dari jumlah tersebut, sekitar Rp83 triliun merupakan alokasi subsidi LPG.

Bahlil juga menyatakan subsidi yang dikucurkan pemerintah masih banyak yang belum tepat sasaran atau masih banyak dinikmati kalangan atas atau orang-orang kaya yang menikmati subsidi tersebut. Menurut catatan Bahlil, penggunaan subsidi tak tepat sasaran itu mencapai 20%-30%.

“Dan itu gede, angkanya itu kurang lebih Rp100 triliun. Kalian (media) kan enggak ingin subsidi itu yang harusnya untuk orang miskin, orang saudara-saudara kita yang belum ekonominya bagus, kemudian diterima oleh saudara-saudara kita yang ekonominya bagus,” pungkas Bahlil.

[red]

Berita Terbaru

Perubahan Paradigma Stratifikasi Sosial, Pemicu Korupsi Di Indonesia

15 March 2025 - 09:11 WIB

Penyidikan Megakorupsi Pertamina yang Terorganisir

14 March 2025 - 13:08 WIB

Pengamat Ekonomi Energi UGM dan Mantan Anggota Tim Anti Mafia Migas, Fahmy Radhi.

Oknum Lelang Katering RS Jiwa Aceh Diduga Catut Nama Gubernur Mualem

14 March 2025 - 08:11 WIB

Rumah Sakit Jiwa Aceh.

CERI Bongkar Dokumen-dokumen Skandal Oplos BBM Pertamina

10 March 2025 - 08:30 WIB

Febrie Adriansyah, Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) di Kejaksaan Agung (Foto: Kompas)

Pernyataan Menteri ESDM Blunder Lagi, Eks Dirjen Minerba: Bahlil Omon-omon Saja karena Nggak Ngerti

6 March 2025 - 18:08 WIB

Bahlil Lahadalia (Doc. Jawapos)
Populer Berita Ekonomi