Marak TPPO, Wemenkum Prof Eddy‎: Tugas Pemasyarakatan dan Imigrasi Kian Berat Pak Bahlil, Masalah Impor Minyak Tidak Tergantung Beroperasinya RDMP Balikpapan Aceh Jadi Pusat Hilirisasi Gas Bumi dan Getah Pinus Pemerintah Siapkan Sejumlah Langkah ‎Antisipasi Bencana Cuaca Ekstrem di Jobodetabek Ditemukan Cadangan Gas Bumi di Sumur Geng North-1 Kaltim, SKK Migas: Jadi Game Changer ‎Eks Staf Ahli Anggota DPD Minta KPK Usut Dugaan Korupsi Mantan Bosnya

Energi

CERI: Seleksi Jabatan Dirjen Migas dan Minerba Jauh Lebih Penting dari Reshuffle Kabinet

Avatarbadge-check


					Gedung Kementerian ESDM, Ilustrasi Seleksi Dirjen Minerba  (Dok. KESDM). Perbesar

Gedung Kementerian ESDM, Ilustrasi Seleksi Dirjen Minerba (Dok. KESDM).

Jakarta, Indonesiawatch.id – Batalnya seleksi terbuka untuk jabatan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM sesuai pengumuman Nomor: 25.Pm/KP.03/SJN.P/2024 tanggal 14 Agustus 2024, menimbulkan tanda tanya besar bagi publik ini ada apa.

Sekretaris Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) Hengki Seprihadi, Rabu (14/8/2024) malam mengungkapkan keheranannya atas batalnya seleksi jabatan strategis tersebut.

“Padahal sektor Migas ini adalah sektor yang sangat strategis yang menjaga kebijakan soal lifting Migas nasional dan distribusinya untuk kepentingan hajat hidup orang banyak,” ungkap Hengki.

Hengki juga menyoroti rangkap jabatan Dirjen Minerba oleh Irjen ESDM yang juga berlarut-larut hingga saat ini, setelah dua Dirjen Minerba sebelumnya tersangkut masalah hukum.

“Ini juga lebih aneh, pejabat yang bertanggung jawab sebagai pengawas tetapi menjadi pelaksana, ibarat wasit merangkap pemain, maka wajar jika terjadi penyimpangan cukup besar di sektor Minerba kita,” ungkap Hengki.

Jadi, kata Hengki, dengan tertundanya pemilihan Dirjen Migas yang disampaikan oleh Sekjen ESDM patut disesali. Sebab kondisinya saat ini diiringi anjloknya lifitng Migas nasional.

Sedangkan di sektor Minerba, banyak kasus tambang ilegal. Kondisi ini akan semakin menyempurnakan bahwa 10 tahun Jokowi gagal mengelola sumber daya alam untuk mensejahterakan rakyatnya.

“Seleksi jabatan Dirjen ini jauh lebih penting dari pada Presiden katanya akan mereshuffle anggota kabinet yang sifatnya politis, sebab Dirjen mengendalikan kebijakan teknis yang akan langsung dirasakan oleh sektor usaha dan rakyat,” urai Hengki.

Jadi, kata Hengki, terkesan kental Presiden Jokowi di ujung akan berakhir kekuasaan lebih mementingkan menjaga agar posisinya tetap berperan penting di masa pemerintahan Presiden Prabowo Gibran daripada menyelesaikan kewajiban yang menjadi tanggungjawabnya.
[red]

Berita Terbaru

Marak TPPO, Wemenkum Prof Eddy‎: Tugas Pemasyarakatan dan Imigrasi Kian Berat

11 December 2024 - 19:29 WIB

Wamenkum Prof Eddy mengatakan, tugas imigrasi dan pemasyarakatan kian berat dengan maraknya TPPO dan perubahan paradigma hukum pidana. (Indonesiawatch.id/Dok. Kemenkum)

Pak Bahlil, Masalah Impor Minyak Tidak Tergantung Beroperasinya RDMP Balikpapan

11 December 2024 - 16:55 WIB

Samuel Rizal dan Menteri Bahlil Lahadalia serta istri, di kantor BKPM, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (24/12) (Foto: Grid.ID / Annisa Dienfitri)

Aceh Jadi Pusat Hilirisasi Gas Bumi dan Getah Pinus

11 December 2024 - 16:08 WIB

Ilustrasi hilirisasi gas. (Indonesiawatch.id/Dok. Pertamina)

Pemerintah Siapkan Sejumlah Langkah ‎Antisipasi Bencana Cuaca Ekstrem di Jobodetabek

11 December 2024 - 14:19 WIB

Ditemukan Cadangan Gas Bumi di Sumur Geng North-1 Kaltim, SKK Migas: Jadi Game Changer

11 December 2024 - 13:32 WIB

Ilustrasi Sumur Geng North-1 (Foto: SKK Migas)
Populer Berita Energi