Ancaman Pengkhianat Bangsa CBA: Pertamina Patra Niaga Diminta Jangan Tutup-Tutupi Pemain Gas Elpiji Melon BPMA untuk Rakyat Aceh, Bukan Tangan Oligarki Tambang Migas Guru Besar UIN Jakarta Apresiasi Prestasi Indonesia dalam MTQ Internasional Larangan Pengecer Jual LPG 3 Kg, Mematikan Usaha Akar Rumput Sistem Pertahan & Keamanan Rakyat Semesta: Filosofi Bela Negara atau Bela Oligarki Taipan

Politik

Dedi Mulyadi Kuasai Jawa Barat, Elektabilitasnya Tembus 77,81 Persen

Avatarbadge-check


					Pasangan Dedi Mulyadi – Erwan Setiawan (Istimewa) Perbesar

Pasangan Dedi Mulyadi – Erwan Setiawan (Istimewa)

Jakarta, Indonesiawatch.id – Pasca pencalonan Ridwan Kamil untuk berkompetisi di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Daerah Khusus Jakarta, Jawa Barat (Jabar) kini menjadi area kontestasi yang terbuka tanpa adanya petahana gubernur.

Diketahui, empat pasangan kandidat gubernur dan wakil gubernur bakal bertarung di Pilgub Jabar. Mereka di antaranya Acep Adang Ruhiat – Gitalis Dwi Natarina, Ahmad Syaikhu – Ilham Akbar Habibie, Dedi Mulyadi – Erwan Setiawan, dan Jeje Wiradinata – Ronal Sunandar Surapradja.

Acep-Gitalis diusung PKB. Syaikhu-Ilham diusung PKS, NasDem, dan PBB. Jeje-Ronal dicalonkan oleh PDI Perjuangan (PDIP). Sementara, Dedi-Erwan diusung oleh koalisi gemuk 13 partai, yakni Golkar, Gerindra, PAN, Demokrat, PSI, Perindo, Hanura, Gelora, Garuda, PBB, PKN, Partai Ummat dan Partai Buruh.

Pilgub Jabar menarik dicermati karena wilayah ini memiliki jumlah pemilih yang tercatat di Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 35,7 juta jiwa. Hasil Pilkada Jabar diprediksi akan menentukan peta kekuatan partai politik ke depan. Di sisi lain, pasangan gubernur-wakil gubernur terpilih kelak akan menentukan arah perjalanan provinsi terbesar tersebut.

Survei terbaru yang dirilis Indikator Politik Indonesia menunjukkan pasangan Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan mendominasi elektabilitas dalam Pilgub Jabar 2024. Elektabilitas pasangan yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus itu menyentuh 77,81%, jauh mengungguli pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur lainnya.

Baca juga:
Pilkada Jabar, Kesaktian Dedi Mulyadi, Turun Gunungnya Presiden Syaikhu

“Empat pasangan bakal calon yang kami survei, Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan mencapai 77,81%, disusul Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie dengan 10,98%. Sedangkan dua pasangan lainnya, Acep Adang Ruhiyat-Gitalis Dwi Natarina dan Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja, masing-masing memperoleh 2,24%,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanudin Muhtadi, dalam Konferensi Pers “Peta Elektoral Terkini Pilkada Jawa Barat” yang digelar Kamis, 12 September 2024.

Survei  Indikator  dilakukan pada 2-8 September 2024 dengan melibatkan 1.200 responden yang tersebar di seluruh wilayah Jawa Barat, menggunakan metode multistage random sampling. Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95%  dengan margin of error sebesar 2,9%.

Burhanudin menjelaskan meskipun elektabilitas bisa berubah dalam 2,5 bulan menuju Pilgub Jabar pada 27 November 2024, perubahan yang signifikan diperkirakan kecil terjadi. “Situasi politik Pilgub Jabar 2024 berbeda dengan Pilgub Jabar 2018. Saat itu, pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu memberikan kejutan,” ujarnya.

Salah satu faktor utama yang membedakan Pilgub Jabar 2024 dengan Pilgub 2018 adalah dukungan dari Ketua Umum (Ketum) Gerindra sekaligus presiden terpilih Prabowo Subianto. “Pada Pilgub Jabar 2018, Prabowo mendukung pasangan Sudrajat-Syaikhu, sementara pada 2024, Prabowo mendukung Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan. Dedi juga merupakan petinggi Gerindra, sehingga mendapatkan basis dukungan yang solid dari Prabowo, sekaligus Jokowi,” tambah Burhanudin.

Selain itu, Burhanudin mengungkapkan sebagian pemilih Anies Baswedan di Jawa Barat kemungkinan besar tidak akan mendukung pasangan Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie. “Banyak pendukung Anies di Jawa Barat merasa kecewa dengan PKS yang tidak mendukung Anies maju Pilgub Jakarta 2024. Hal ini bisa memengaruhi elektabilitas Ahmad Syaikhu,” pungkasnya.

Dalam survei teranyar, Indikator membeberkan tingkat popularitas Dedi Mulyadi berada di posisi teratas (93,8%), sementara nama lain kurang dari 25% tingkat popularitasnya. Sementara, tingkat kedisukaan Dedi Mulyadi juga sangat tinggi, sekitar 92.2%.

Secara basis politik, Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan dominan di hampir setiap basis pendukung partai kecuali basis PKS yang dominan kepada Syaikhu-Ilham, dan di tiap basis pendukung Pilpres 2024 yang lalu. Pembelahan besar terjadi pada basis Anies-Muhaimin, terutama kepada pasangan Syaikhu-Ilham.

[red]

Berita Terbaru

Ancaman Pengkhianat Bangsa

8 February 2025 - 05:07 WIB

CBA: Pertamina Patra Niaga Diminta Jangan Tutup-Tutupi Pemain Gas Elpiji Melon

7 February 2025 - 01:16 WIB

Ilustrasi: Gedung Pertamina Patra Niaga.

BPMA untuk Rakyat Aceh, Bukan Tangan Oligarki Tambang Migas

7 February 2025 - 01:06 WIB

Kantor Badan Pengelolaan Migas Aceh (BPMA).

Guru Besar UIN Jakarta Apresiasi Prestasi Indonesia dalam MTQ Internasional

4 February 2025 - 15:10 WIB

Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ahmad Tholabi Kharlie

Larangan Pengecer Jual LPG 3 Kg, Mematikan Usaha Akar Rumput

2 February 2025 - 21:03 WIB

Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada, Fahmy Radhi (Foto: dunia-energi.com)
Populer Berita Energi