Jakarta, Indonesiawatch.id – Dengan orasi berapi-api, Ketua Umum (Ketum) Partai NasDem Surya Paloh menegaskan praktik-praktik negatif dalam politik harus disingkirkan. Surya mencontohkan politik transaksional sebagai musuh yang harus diberangus dalam tatanan berbangsa dan bernegara.
“Ada praktik-praktik yang harus kita singkirkan yaitu praktik-praktik transaksional dan inilah yang merusuh bersama kita,” kata Surya Paloh saat memimpin Apel Siaga dalam Rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-13 Partai NasDem di Akademi Bela Negara (ABN), Jakarta Selatan, pada Senin, 11 November 2024.
Surya menegaskan hal-hal tersebut perlu dikesampingkan untuk menguatkan bangsa. Khususnya dalam membangun kekuatan karakter. Dirinya menyentil politisi yang hipokrit yang lebih mengedepankan kepentingan partai dan golongan di atas kepentingan negara.
“Maka keterusterangan adalah merupakan karakter yang harus kita kedepankan daripada kepura-puraan,” ujar Surya.
Dirinya menjelaskan, legalitas dan peraturan formal saja tidak cukup dalam menjalankan politik yang sehat. Surya menekankan tentang pendekatan politik yang saat ini berfokus pada transaksional sehingga melemahkan pembangunan karakter bangsa yang kuat dan bermoral.
“Kita tahu dalam realisme kehadiran yang ada pada saat ini, seluruh aspek pendekatan, baik itu berdasarkan pemahaman atas dasar-dasar legalitas formalitas yang kita miliki, Undang-undang dan seluruh peraturan yang ada,” tegasnya.
Surya menuturkan NasDem ingin memberikan pembelajaran sebagai partai politik (parpol). Sehingga, kemajuan bangsa yang tertata dapat tercapai.
“Kita ingin memberikan sesuatu yang berarti bukan hanya pada generasi yang kita miliki pada saat ini. Tapi kita juga harus mempersiapkan sungguh-sungguh dengan seluruh kekuatan dan kemampuan yang kita miliki,” kata Surya.
Dirinya juga menyampaikan harapan agar pemerintahan Prabowo-Gibran di Kabinet Merah Putih berjalan dengan baik. Soliditas jajaran kabinet menurutnya penting agar pemerintahan berjalan sukses.
Pernyataan itu diutarakan Paloh saat mengomentari ihwal Prabowo yang mengumpulkan Ketua Umum partai koalisi di Istana Negara pada awal November lalu. “Saya tetap ingin memberikan katakanlah kesempatan di bawah pemerintahan Pak Prabowo ini untuk berjalan sebagaimana mestinya. Dengan harapan kita juga agar success story bisa kita mulai lagi dari apa yang kita capai,” pungkasnya.
[red]