Jakarta, Indonesiawatch.id – Fenomena menarik dalam Pilkada Aceh 2024, adalah dukungan Presiden Prabowo Subianto sosok militer sejati dan nasionalis, kepada mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka, untuk menduduki kursi Gubernur Aceh pada Pilkada 2024.
Mungkin berbagai kalangan, sulit memahami sikap politik Presiden Prabowo dalam konteks dukungan terhadap mantan tokoh separatis. Tapi pada momentum ini, justru Presiden Prabowo ingin menyampaikan pesan politik, bahwa sebagai seorang Presiden, Prabowo harus menunjukan kepemimpinan dengan kualitas negarawan.
Kesepakatan damai Aceh yang telah berlangsung selama hampir 20 tahun, merupakan prestasi kedua belah pihak yang bertikai dulu, untuk saling mengawal damai, melalui program-program reintegrasi dan rekonsiliasi di bidang politik, sosial budaya, ekonomi.
Keberhasilan menjaga damai Aceh ini, tidak terlepas dari peran sentral Muzakir Manaf yang piawai memainkan “balance of interest” antara GAM dengan Pemerintah RI. Disamping itu patut diacungkan jempol kepada Muzakir Manaf, atas sikap politiknya yang menjunjung tinggi demokrasi.
Hal ini terlihat pada Pilkada Aceh 2017, Muzakir Manaf harus menerima kekalahan dari Irwandi Yusuf. Kendatipun di awal pelaksanaan Pilkada ditandai oleh berbagai kerawanan akibat sikap arogan, para pendukung Cagub Irwandi dan Muzakir Manaf yang sama-sama mantan kombatan GAM.
Tapi ketika hasil Pilkada 2017 dimenangkan Irwandi Yusuf, Muzakir Manaf dengan ksatria menerima kekalahan tersebut dan memerintahkan pendukungnya untuk tidak berbuat onar. Sikap Muzakir Manaf yang menjunjung tinggi nilai demokrasi, patut dijadikan teladan, oleh politisi nasional yang kerap kali hanya mengeksploitasi demokrasi sebagai retorika politik.
Oleh sebab itu, dukungan kepada Muzakir Manaf, adalah pilihan tepat dalam rangka memperkokoh pilar demokrasi di Aceh. Dukungan Presiden Prabowo untuk Muzakir Manaf sebagai Cagub Aceh pada Pilkada Aceh 2024, dipandang sebagai fenomena baru kepemimpinan nasional yang lebih mengedepankan semangat persatuan dan membangun kultur damai, demi terjaganya kedaulatan negara dan tercapainya tujuan pembangunan nasional.
Sri Radjasa MBA
-Pemerhati Aceh