Ancaman Pengkhianat Bangsa CBA: Pertamina Patra Niaga Diminta Jangan Tutup-Tutupi Pemain Gas Elpiji Melon BPMA untuk Rakyat Aceh, Bukan Tangan Oligarki Tambang Migas Guru Besar UIN Jakarta Apresiasi Prestasi Indonesia dalam MTQ Internasional Larangan Pengecer Jual LPG 3 Kg, Mematikan Usaha Akar Rumput Sistem Pertahan & Keamanan Rakyat Semesta: Filosofi Bela Negara atau Bela Oligarki Taipan

Lingkungan

ICSoLCA ke-6 Sukses Digelar, Kolaborasi Energi untuk Pertumbuhan Berkelanjutan

Avatarbadge-check


					ILCAN Conference Series on Life Cycle Assessment  (Doc. ILCAN) Perbesar

ILCAN Conference Series on Life Cycle Assessment (Doc. ILCAN)

Bogor, Indonesiawatch.id – Menjelang satu dasawarsa usianya di pengujung Desember 2024, Indonesian Life Cycle Assesment Network (ILCAN) menggelar ILCAN Conference Series on Life Cycle Assessment (ICSoLCA) ke-6 yang bertempat di Auditorium Sylva Pertamina, Institut Pertanian Bogor (IPB) University pada Senin, 7 Oktober 2024.

Acara tersebut merupakan kolaborasi epik ILCAN dengan sejumlah pihak seperti: IPB, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Dakara Consulting, dan didukung sejumlah mitra industri.

Ketua Umum ILCAN Kiman Siregar dalam sambutannya menyampaikan bahwa konferensi ICSoLCA) ke-6 merupakan wadah bagi para pentahelix, untuk berbagi pengetahuan, hasil riset, serta pengalaman terkait implementasi metode LCA.

“Kami berharap hasil diskusi dan rekomendasi dari konferensi ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan kebijakan lingkungan dan pengelolaan SDA berkelanjutan di Indonesia,” kata Kiman Siregar.

Dirinya menyampaikan konferensi ICSoLCA ke-6 memiliki sejumlah target. Di antaranya terbentuknya kesepakatan pembuatan database LCA Nasional, terbentuknya Forum bersama dalam Perhitungan Emisi Karbon di Indonesia.

Selanjutnya, terbentuknya forum bersama pelaku pengembangan energi terbarukan khususnya dari industri kelapa sawit, pengendalian dampak lingkungan (perusahaan Peserta PROPER Hijau dan Emas, aksi perubahan iklim global dan carbon trading Indonesia. Terakhir, terbentuknya forum bersama Penta Helix AcademicBusinessmanGovernmentSocietyEnvironment dalam aksi nyata Pengendalian Dampak Terhadap Lingkungan.

Dalam kesempatan itu, Kiman Siregar juga menyampaikan paparan atau orasi bertajuk: “Masa Depan Berkelanjutan: Mengintegrasikan Energi Terbarukan dari Kelapa Sawit, Pengelolaan Lingkungan, dan Aksi Iklim Global untuk Mendukung Implementasi Perdagangan Karbon bagi Pertumbuhan Ekonomi Nasional”.

Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) KLHK Sigit Reliantoro tampil sebagai pembicara pertama dalam konferensi. Sigit mengatakan, metodologi LCA bisa diadopsi perusahaan untuk sistem pengelolaan lingkungannya melalui integrasi dengan  Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER).

Pernyataan tersebut diamini Anggota DPR RI 2024-2029, Ateng Sutisna. Atang menyatakan, perusahaan punya kewajiban terhadap lingkungan dan membuat inovasi agar perusahaan tidak menimbulkan limbah, namun juga membawa manfaat bagi masyarakat.

Contoh riset dan pemanfaatan LCA lebih lanjut disampaikan oleh Dekan Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB, Prof. Naresworo Nugroho. Dalam paparannya, Naresworo menyajikan riset LCA terkait pemanfaatan kayu, mulai dari ekstraksi hingga pemanfaatannya menjadi produk.

Pemanfaatan LCA juga dijelaskan oleh peneliti Pusat Riset Sistem Produksi Berkelanjutan dan Penilaian Daur Hidup BRIN, Edi Iswanto Wiloso. Dalam paparannya, Edi menjelaskan metode LCA yang kerap digunakan sebagai analisis aliran karbon di perdagangan internasional.

Sementara itu, Kepala Pusat Standardisasi Lingkungan dan Kehutanan KLHK, Noer Adi Wardojo, memaparkan inisiasi dan kebijakan menuju penerapan LCA. Adi menerangkan, sejak tahun 2000, pihaknya mengkaji LCA dan secara konsisten mengikuti perkembangan LCA sejak Konferensi ICSoLCA pertama kali diadakan.

Kepala Pusat Riset Sistem Produksi Berkelanjutan dan Penilaian Daur Hidup BRIN, menyampaikan sejumlah kegiatan riset LCA yang dilakukan di BRIN. Ia menggarisbawahi pentingnya pemanfaatan riset LCA untuk mendukung pengembangan energi yang ramah lingkungan guna mendukung pembangunan berkelanjutan.

[red]

Berita Terbaru

Ancaman Pengkhianat Bangsa

8 February 2025 - 05:07 WIB

CBA: Pertamina Patra Niaga Diminta Jangan Tutup-Tutupi Pemain Gas Elpiji Melon

7 February 2025 - 01:16 WIB

Ilustrasi: Gedung Pertamina Patra Niaga.

BPMA untuk Rakyat Aceh, Bukan Tangan Oligarki Tambang Migas

7 February 2025 - 01:06 WIB

Kantor Badan Pengelolaan Migas Aceh (BPMA).

Guru Besar UIN Jakarta Apresiasi Prestasi Indonesia dalam MTQ Internasional

4 February 2025 - 15:10 WIB

Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ahmad Tholabi Kharlie

Larangan Pengecer Jual LPG 3 Kg, Mematikan Usaha Akar Rumput

2 February 2025 - 21:03 WIB

Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada, Fahmy Radhi (Foto: dunia-energi.com)
Populer Berita Energi