Menu

Dark Mode
Perubahan Paradigma Stratifikasi Sosial Pemicu Korupsi di Indonesia Revisi 4 Pilar MPR dalam Rangka Pelurusan Pemahaman Jati Diri Bangsa Indonesia Kuda Troya Belanda & Martabat Kedaulatan Indonesia Layar Sinema Australia Kembali Hadir di FSAI 2025 Wajah Baru Koperasi Desa Merah Putih Ekonomi Kerakyatan dengan Pendekatan Topdown Pakar Hukum Pidana: Sudah Benar SP3 Kasus Dugaan Eksploitasi Mantan Pekerja Sirkus OCI

Ekonomi

Ini Dampak Kebijakan Trump terhadap Ekonomi RI

Avatarbadge-check


					Donald Trump (Doc. REUTERS) Perbesar

Donald Trump (Doc. REUTERS)

Jakarta, Indonesiawatch.id – Donald Trump terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat (AS). Capres dari Partai Republik ini meraih 277 suara elektoral pada Rabu, 6 November 2024. Kemenangan Donald Trump dalam kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) AS dinilai membawa dampak signifikan bagi perekonomian Indonesia.

Ekonom senior dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad mengatakan, keterpilihan Trump sebagai presiden kedua kalinya, akan berdampak terhadap ekonomi global termasuk Indonesia. Trump akan kembali mengadopsi kebijakan protesionis dan mengetatkan hubungan dagang dengan Cina.

“Trump berpotensi akan kembali mengeluarkan kebijakan proteksionis melalui tarif yang lebih tinggi, terutama impor dari Cina. Bahkan tarif ke Cina pasti lebih besar, termasuk ke negara lain yang surplus terhadap negaranya. Saya melihat ada dampak terutama di perdagangan,” kata Tauhid Ahmad kepada Indonesiawatch.id.

Bagi negara-negara Asia, termasuk Indonesia, konsekuensi kebijakan Trump dapat dirasakan langsung pada sektor perdagangan dan investasi. Selain implikasi perang dagang AS-Cina, Trump juga berpotensi melakukan penguatan USD ke depannya.

“Trump akan meminta dolar untuk masuk lagi ke negaranya, apakah pelaku di pasar keuangan maupun di sektor riil, itu akan melemahkan nilai tukar,” ucap Tauhid.

Meski demikian, ia menilai nilai tukar rupiah terhadap dolar sejauh ini masih dalam ambang batas aman. “Nilai tukar masih aman, lebih kepada The Fed. Kalau Trumpnya kuat terhadap The Fed maka kita takut, risikonya independensi The Fed enggak kuat terhadap Trump, jadi [stabilitas] bisa dipermainkan,” pungkasnya.

[red]

Berita Terbaru

Ekspresi Mantan Pemain Sirkus OCI Berubah-ubah di Podcast, Analis Mikroekspresi: Karena Sudah Sering Muncul di Talkshow

3 May 2025 - 12:42 WIB

Analis Gestur & Mikroekspresi Monica Kumalasari (Foto: Antaranews.com)

Indonesia Menuju Bangsa Gagal Budaya

3 May 2025 - 12:30 WIB

Sri Radjasa MBA (Pemerhati Intelijen).

Wibisono Apresiasi Pertemuan Presiden dengan 7 Pemred Media

9 April 2025 - 19:20 WIB

CME: Keberadaan Danantara Bak Madu dan Racun Bagi Ekonomi Nasional

7 April 2025 - 17:56 WIB

CME dan Universitas Prasetiya Mulya Berkolaborasi Gelar Business Economic Conference 2025

25 March 2025 - 18:25 WIB

Populer Berita Edukasi