Menu

Dark Mode
Perubahan Paradigma Stratifikasi Sosial, Pemicu Korupsi Di Indonesia Penyidikan Megakorupsi Pertamina yang Terorganisir Oknum Lelang Katering RS Jiwa Aceh Diduga Catut Nama Gubernur Mualem Aji Mumpung Yandri Susanto Rusak Etika Berbangsa Bernegara CERI Bongkar Dokumen-dokumen Skandal Oplos BBM Pertamina Pernyataan Menteri ESDM Blunder Lagi, Eks Dirjen Minerba: Bahlil Omon-omon Saja karena Nggak Ngerti

Ekonomi

Keuangan Perusahaan Grup Bakrie Ini Semakin Boncos, Liabilitas Rp13 Triliun

Avatarbadge-check


					Keuangan Perusahaan Grup Bakrie Ini Semakin Boncos, Liabilitas Rp13 Triliun Perbesar

Keuangan Perusahaan Grup Bakrie Ini Semakin Boncos, Liabilitas Rp13 Triliun

Jakarta, Indonesiawatch.id – Keuangan salah satu perusahaan Grup Bakrie, PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) terus merosot. Pelaporan keuangan tahun 2023 juga baru disampaikan 28 November 2024 ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Sepanjang 2023, total liabilitas VIVA membengkak menjadi Rp13 triliun, naik 24,4% dibandingkan tahun 2022 dengan liabilitas sebesar Rp10,45 triliun.

Baca juga:
DPR Ingatkan OJK soal Meroketnya Pinjaman Paylater

Jika dirinci, liabilitas jangka pendek VIVA di 2023 sebear Rp12,7 triliun naik 23% dari tahun 2022 sebesar Rp10,19 triliun. Sementara liabilitas jangka panjang di 2023 sebesar Rp289,54 miliar, naik 11,17% dibandingkan 2022 yang liabilitasnya sebesar Rp260,44 miliar.

Seperti diketahui, VIVA baru menyelesaikan restrukturisasi kewajiban pembayaran utang untuk empat perusahaan dalam Grup VIVA, yakni PT Visi Media Asia Tbk, PT Intermedia Capital Tbk, PT Lativimedia Karya, dan PT Cakrawala Andalas Televisi.

Nilai total utang yang berhasil direstrukturisasi mencapai Rp 11,1 triliun. Proses restrukturisasi terjadi setelah pemungutan suara atas Proposal Rencana Perdamaian yang diajukan oleh Grup VIVA kepada krediturnya dalam sidang Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada Senin (4/11/2024).

Proposal tersebut disetujui oleh seluruh kreditur, baik kreditur Konkuren (utang usaha) maupun kreditur Separatis (utang bank dengan jaminan), termasuk kreditur lembaga keuangan asing.

Menurut Direktur PT Visi Media Asia Tbk, Neil Tobing, dengan selesainya proses restrukturisasi ini, perusahaan bagian dari Grup Bakrie itu akan memfokuskan upayanya pada pengembangan usaha ke depan.

“Yaitu mencakup bisnis di bidang penyiaran televisi, digital, konten, dan kegiatan off-air untuk menjawab kebutuhan pasar dan menghadirkan inovasi baru bagi pemirsa serta mitra bisnis kami,” ujar Neil.

[red]

Berita Terbaru

Perubahan Paradigma Stratifikasi Sosial, Pemicu Korupsi Di Indonesia

15 March 2025 - 09:11 WIB

Penyidikan Megakorupsi Pertamina yang Terorganisir

14 March 2025 - 13:08 WIB

Pengamat Ekonomi Energi UGM dan Mantan Anggota Tim Anti Mafia Migas, Fahmy Radhi.

Oknum Lelang Katering RS Jiwa Aceh Diduga Catut Nama Gubernur Mualem

14 March 2025 - 08:11 WIB

Rumah Sakit Jiwa Aceh.

CERI Bongkar Dokumen-dokumen Skandal Oplos BBM Pertamina

10 March 2025 - 08:30 WIB

Febrie Adriansyah, Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) di Kejaksaan Agung (Foto: Kompas)

Pernyataan Menteri ESDM Blunder Lagi, Eks Dirjen Minerba: Bahlil Omon-omon Saja karena Nggak Ngerti

6 March 2025 - 18:08 WIB

Bahlil Lahadalia (Doc. Jawapos)
Populer Berita Ekonomi