Pak Bahlil, Masalah Impor Minyak Tidak Tergantung Beroperasinya RDMP Balikpapan Aceh Jadi Pusat Hilirisasi Gas Bumi dan Getah Pinus Pemerintah Siapkan Sejumlah Langkah ‎Antisipasi Bencana Cuaca Ekstrem di Jobodetabek Ditemukan Cadangan Gas Bumi di Sumur Geng North-1 Kaltim, SKK Migas: Jadi Game Changer ‎Eks Staf Ahli Anggota DPD Minta KPK Usut Dugaan Korupsi Mantan Bosnya Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian Terpusat di Sukabumi

Lingkungan

Komunitas Iklim Sungai Cikeas Borong Penghargaan Kompetisi Inovasi Sektor Publik

Avatarbadge-check


					Komunitas Cikeas (Istimewa) Perbesar

Komunitas Cikeas (Istimewa)

Jakarta, Indonesiawatch.id – Komunitas Iklim Sungai Cikeas (KISUCI) berhasil meraih penghargaan dalam ajang Kompetisi Inovasi Sektor Publik (Competition of Public Sector Innovation/COPSI) 2024.

Penghargaan tersebut diumumkan pada puncak acara COPSI 2024 ke-6 setelah pemaparan presentasi para finalis secara hibrida di Jakarta pada 19 September 2024. Komunitas KISUCI berhasil meraih penghargaan terbaik kedua atas inovasi memimpin aksi iklim yang dinilai memiliki potensi besar untuk meningkatkan layanan publik dan memberdayakan masyarakat.

Sementara penghargaan utama diraih Putri Wulandari melalui inovasinya yang dipresentasikan berjudul “Ekstrak Senyawa Turmeron sebagai Pencapaian Fotosensitizer Potensial untuk Kanker Darah.”

Menurut Founder KISUCI, Hayu Prabowo, komunitas yang bermarkas di Desa Cipambuan, Kecamatan Babakan Madang, Sentul, Bogor, Jawa Barat, ini menjadi contoh inspiratif bagaimana masyarakat dapat memimpin aksi iklim.

“KISUCI mengakui krisis iklim sebagai masalah lingkungan dan moral, sehingga mengadopsi pendekatan unik yang memadukan nilai-nilai agama dengan praktik berkelanjutan,” ujar Hayu.

Ia menjelaskan, KISUCI memberdayakan anggotanya melalui pendidikan dan kegiatan langsung serta menghasilkan implementasi solusi berbasis alam dan pertanian cerdas iklim.

Inisiatif seperti: reboisasi, restorasi tepi sungai, pertanian organik, dan agroforestri meningkatkan ketahanan ekosistem lokal dan berkontribusi pada mitigasi serta adaptasi perubahan iklim.

“Dengan mempromosikan pertanian berkelanjutan dan energi terbarukan, KISUCI juga membangun ekonomi berkelanjutan yang bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat,” kata Hayu.

Selain konservasi lingkungan, KISUCI mengembangkan produk ekowisata edukatif yang menawarkan pengalaman unik kepada pengunjung sambil mempromosikan kesadaran lingkungan dan menghasilkan pendapatan bagi masyarakat setempat.

Hayu memaparkan, kegiatan seperti trekking, river tubing, berkemah, dan program pendidikan seperti “Sahabat Alam” mengajarkan anak-anak tentang pentingnya konservasi lingkungan.

“Keberhasilan KISUCI terletak pada pendekatan partisipatif dan inklusifnya. Komunitas ini secara aktif melibatkan berbagai pemangku kepentingan, memastikan bahwa inisiatif aksi iklim disesuaikan dengan kebutuhan dan nilai-nilai lokal,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Hayu, penekanan pada peningkatan kapasitas melalui pelatihan dan penyediaan sumber daya memberdayakan anggota masyarakat untuk menerapkan dan mempertahankan praktik-praktik berkelanjutan.

Ia menjelaskan, dengan mengintegrasikan dimensi lingkungan, sosial, dan spiritual, komunitas ini telah menumbuhkan rasa kepemilikan dan tanggung jawab di antara anggotanya. “Keberhasilan inisiatif ini menggarisbawahi pentingnya pengetahuan lokal dan partisipasi masyarakat dalam mengembangkan dan menerapkan solusi berkelanjutan,” Hayu menambahkan.

Kompetisi COPSI tersebut diselenggarakan sebagai bagian dari Seminar Internasional tentang Bisnis, Ekonomi, Ilmu Sosial, dan Teknologi (ISBEST) di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Terbuka, Indonesia.

Acara yang bertema “Memberdayakan Melalui Inovasi di Perusahaan Berbasis Masyarakat” ini berhasil menarik minat para inovator dari berbagai penjuru dunia untuk memamerkan ide-ide brilian mereka dalam meningkatkan layanan publik.

Kriteria penilaian dari juri meliputi motivasi dari pembuatan produk inovasi, manfaat dari produk inovasi, keaslian produk inovasi, metode pengembangan inovasi dan testimoni dari masyarakat yang telah menggunakan produk inovasi tersebut.

[red]

Berita Terbaru

Pak Bahlil, Masalah Impor Minyak Tidak Tergantung Beroperasinya RDMP Balikpapan

11 December 2024 - 16:55 WIB

Samuel Rizal dan Menteri Bahlil Lahadalia serta istri, di kantor BKPM, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (24/12) (Foto: Grid.ID / Annisa Dienfitri)

Aceh Jadi Pusat Hilirisasi Gas Bumi dan Getah Pinus

11 December 2024 - 16:08 WIB

Ilustrasi hilirisasi gas. (Indonesiawatch.id/Dok. Pertamina)

Pemerintah Siapkan Sejumlah Langkah ‎Antisipasi Bencana Cuaca Ekstrem di Jobodetabek

11 December 2024 - 14:19 WIB

Ditemukan Cadangan Gas Bumi di Sumur Geng North-1 Kaltim, SKK Migas: Jadi Game Changer

11 December 2024 - 13:32 WIB

Ilustrasi Sumur Geng North-1 (Foto: SKK Migas)

‎Eks Staf Ahli Anggota DPD Minta KPK Usut Dugaan Korupsi Mantan Bosnya

11 December 2024 - 10:21 WIB

Populer Berita Hukum