Menu

Dark Mode
Perubahan Paradigma Stratifikasi Sosial, Pemicu Korupsi Di Indonesia Penyidikan Megakorupsi Pertamina yang Terorganisir Oknum Lelang Katering RS Jiwa Aceh Diduga Catut Nama Gubernur Mualem Aji Mumpung Yandri Susanto Rusak Etika Berbangsa Bernegara CERI Bongkar Dokumen-dokumen Skandal Oplos BBM Pertamina Pernyataan Menteri ESDM Blunder Lagi, Eks Dirjen Minerba: Bahlil Omon-omon Saja karena Nggak Ngerti

Energi

Lagi! Target Produksi Migas Semester 1 Tahun 2024 Gagal Target

Avatarbadge-check


					Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (Dok. SKK Migas). Perbesar

Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (Dok. SKK Migas).

Jakarta, Indonesiawatch.id – Lifting (produksi siap jual) minyak dan gas nasional tidak mencapai target di Semester 1 2024. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi memaparkan bahwa realisasi lifting minyak cuma 576 ribu Barrel of Oil Per Day (BOPD).

Sedangkan target di ABPN 2024, sebesar 635 ribu BOPD. Artinya, ada selisih 59 ribu BOPD atau sekitar 10%. Padahal kebutuhan terhadap migas terus meningkat di Indonesia.

Konsumsi BBM Nasional saja misalnya, dalam beberapa tahun terakhir dari 1,1 juta barel per hari menjadi 1,5 juta barel per hari. Karena produksi migas di dalam negeri loyo, alhasil impor minyak mentah dan BBM tak terelakan.

Begitu juga lifting gas (salur gas). Realisasinya sampai 30 Juni 2024, cuma 5.301 MMSCFD. Sementara target APBN sebesar 5.785 MMSCFD. Ada selisih 484 MMSCFD atau sekitar 8%. Menurut Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, gagal target lifting minyak karena gangguan banjir di mana-mana.

“Sehingga drilling praktis lebih dari 1 bulan tidak bisa dilakukan, sehingga ada beberapa keterlambatan kegiatan drilling, yang mengakibatkan realisasi produksi minyak kita, adalah 576.000 barel per hari,” ujarnya dalam Konferensi Pers Kinerja Hulu Migas Semester I/2024, beberapa hari lalu.

Gagal target lifting gas, kata Dwi, kendalanya ada di infrastruktur. “Kita harapkan nanti Batang-Cirebon akan bisa tersambung di akhir 2025. Sehingga kelebihan gas dari Jawa Timur bisa dialirkan ke Jawa Barat,” ujarnya.

Meski demikian, menurut Dwi, lifting gas sebenarnya tidak ada masalah. “Karena memang ada down time memang ya. Di BP Tangguh trip dan low demand. Tadi kita sebutkan ke depannya akan ada tambahan lagi dengan, operasi di BP yang lebih baik tambahan 254 MMSCFD,” katanya.
[red]

Berita Terbaru

Perubahan Paradigma Stratifikasi Sosial, Pemicu Korupsi Di Indonesia

15 March 2025 - 09:11 WIB

Penyidikan Megakorupsi Pertamina yang Terorganisir

14 March 2025 - 13:08 WIB

Pengamat Ekonomi Energi UGM dan Mantan Anggota Tim Anti Mafia Migas, Fahmy Radhi.

Oknum Lelang Katering RS Jiwa Aceh Diduga Catut Nama Gubernur Mualem

14 March 2025 - 08:11 WIB

Rumah Sakit Jiwa Aceh.

CERI Bongkar Dokumen-dokumen Skandal Oplos BBM Pertamina

10 March 2025 - 08:30 WIB

Febrie Adriansyah, Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) di Kejaksaan Agung (Foto: Kompas)

Pernyataan Menteri ESDM Blunder Lagi, Eks Dirjen Minerba: Bahlil Omon-omon Saja karena Nggak Ngerti

6 March 2025 - 18:08 WIB

Bahlil Lahadalia (Doc. Jawapos)
Populer Berita Ekonomi