Menu

Dark Mode
Apresiasi Kejagung, CERI Juga Minta Diperjelas Keterlibatan Eks Dirut Pertamina di Kasus Korupsi Pengadaan Minyak Alibi.com, Komedi Kolaborasi Lintas Generasi Diam adalah Emas, Tak Berlaku bagi Presiden Prabowo Silfester, Potret Jokowisme Mixed Political Art Pidato Pengukuhan Guru Besar, Dosen Unpad Ini Singgung Kebijakan Gubernur KDM Lain Beathor Lain Armando Inilah Potret Politik Berhala

Opini

Menulis Ulang Sejarah, agar Indonesia tidak Tinggal Sejarah

Avatarbadge-check


					Ilustrasi sejarah perjuangan Indonesia (Sumber: Kemendikbud). Perbesar

Ilustrasi sejarah perjuangan Indonesia (Sumber: Kemendikbud).

Sejarah Indonesia harus ditata kembali. Khawatirnya, sejarah Indonesia tinggal kenangan yang tidak tercatat, dilupakan lalu tenggelam.

Jakarta, Indonesiawatch.id – Bangsa Indonesia hari ini jika dianalogikan ibarat, orang ganti baju, sudah membuka bajunya, tapi tidak memiliki baju pengganti. Akhirnya buka baju dan mudah terjangkit penyakit.

Betapa mirisnya bangsa ini, jika generasi muda tidak lagi mengenal sejarah dan jati diri bangsanya. Bahkan identitas bangsa semakin sulit terlihat di diri generasi muda.

Mereka lebih bangga menjadi orang lain. Mereka lebih nyaman menggunakan atribut budaya orang lain dalam keseharian.

Tanpa kita sadari, bangsa ini telah berada di kancah Asymmetric War, dengan spektrum medan peperangan yang amat luas dan multidimensional. Aspek sejarah bangsa ini, menjadi salah satu sasaran strategis yang porak-poranda.

Musuh tak kasat mata melakukan serangan secara sistematik. Sehingga sejarah yang tersaji adalah hasil fabrikasi pihak yang dahulu menjajah Indonesia.

Sebuah ironi kehidupan berbangsa dan bernegara, ketika hari kemerdekaan 17 Agustus 1945, masih saja menjadi perdebatan dan pemahaman yang berbeda. Dr. Hassan Wirajuda yang berpendapat bahwa proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945 tidak sah.

Pernah pada 11 November 2006 dalam rangka peringatan 70 tahun Perjanjian Linggajati, diselenggarakan seminar di Kuningan, Jawa Barat. Menteri Luar Negeri Indonesia saat itu Dr. Hassan Wirajuda menyampaikan antara lain:

“Kemerdekaan dimungkinkan dalam pengertian hak menentukan nasib sendiri apabila demand metropolitan powers negara yang menjajah menyetujui, tapi jika negara penjajah tidak dapat menyetujui, maka kemerdekaan itu tidak akan ada.”

Berita Terbaru

Apresiasi Kejagung, CERI Juga Minta Diperjelas Keterlibatan Eks Dirut Pertamina di Kasus Korupsi Pengadaan Minyak

11 July 2025 - 22:41 WIB

Ilustrasi 5 kasus korupsi di Pertamina. (Indonesiawatch.id/Dok. Pertamina)

Diam adalah Emas, Tak Berlaku bagi Presiden Prabowo

11 July 2025 - 16:19 WIB

Sri Radjasa MBA (Pemerhati Intelijen).

Silfester, Potret Jokowisme Mixed Political Art

9 July 2025 - 10:15 WIB

Silfester Matutina dan Jokowi (Foto: Antara).

Lain Beathor Lain Armando Inilah Potret Politik Berhala

5 July 2025 - 10:59 WIB

Sri Radjasa MBA, Pemerhati Intelijen

Harga Robot Anjing Polisi Rp3 Miliar, di E Commerce Cuma Rp246 juta

5 July 2025 - 10:49 WIB

Populer Berita Ekonomi