Jakarta, Indonesiawatch – Tim Komisi VII DPR RI pada 20 Juni kemarin, mengunjungi Kilang Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan. Pada 25 Mei 2024, kilang Balikpapan mengalami kebakaran. Sampai sekarang belum diketahui secara terang, penyebab terjadinya kebakaran.
Menurut Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Dony Maryadi Oekon, yang memimpin rombongan, proses investigasi sedang berlangsung. Menurutnya, investigasi menyeluruh perlu dilakukan agar kebakaran kilang tidak terulang kembali karena bisa menghambat target produksi BBM.
“Insiden kebakaran di CDU IV ini masih dalam proses investigasi yang mendetail. Kami mendorong agar proses ini segera tuntas,” ujarnya Oekon ke media-media massa.
Karena kebakaran tersebut, PT Kilang Pertamina Internasional v(KPI) juga harus kerepotan. Penanggungjawab proyek tersebut setiap saat melaporkan perkembangan pemulihan kilang ke induknya, PT Pertamina (persero).
Sebagai ikon kilang raksasa, proyek RDMP Kilang Pertamina Balikpapan vital. Apalagi Presiden Jokowi sering membanggakan kilang ini, yang dekat dengan Ibukota Nusantara (IKN). Belakangan diinformasikan, Jokowi akan melakukan soft launching Kilang Balikpapan pada 17 Agustus 2024 nanti.
Pertamina mengklaim sebelum kebakaran, progress Kilang RDMP kilang Balikpapan hampir 90%. Karena kebakaran tadi, penyelesaian RDMP Balikpapan terancam molor lagi.
Seharusnya, seperti yang ditargetkan pemerintah dan PT Pertamina, RDMP Balikpapan rampung 2023. Faktanya, hingga akhir periode Jokowi, RDMP Balikpapan berpotensi belum rampung.
Sebenarnya untuk mengebut pengerjaan, Pertamina sudah melakukan Turn Around (TA) Revamp. Program TA Revamp memiliki tujuan untuk mengintegrasikan unit kilang eksisting dengan unit kilang baru, hasil pelaksanaan proyek RDMP.
Direktur Operasi PT KPI, Didik Bahagia khusus turun ke kilang Balikpapan pada 26 April 2024 bersama manajemen kilang Pertamina Balikpapan, Arafat Bayu Nugroho untuk melakukan Management Walktrough (MWT). Menurut informasi yang dihimpun Indonesiawatch.id, kegiatan tersebut bukan TA biasa.