Menu

Dark Mode
Apresiasi Kejagung, CERI Juga Minta Diperjelas Keterlibatan Eks Dirut Pertamina di Kasus Korupsi Pengadaan Minyak Alibi.com, Komedi Kolaborasi Lintas Generasi Diam adalah Emas, Tak Berlaku bagi Presiden Prabowo Silfester, Potret Jokowisme Mixed Political Art Pidato Pengukuhan Guru Besar, Dosen Unpad Ini Singgung Kebijakan Gubernur KDM Lain Beathor Lain Armando Inilah Potret Politik Berhala

Opini

Perang Iran-Israel Picu Perang Dunia Ketiga?

Avatarbadge-check


					Pengamat Militer Wibisono (Istimewa) Perbesar

Pengamat Militer Wibisono (Istimewa)

Perang Iran-Israel Picu Perang Dunia Ketiga?

Oleh: Wibisono (Pengamat Militer dan Pertahanan)

 

Konflik terbaru antara Iran dan Israel bukan sekadar perang terbuka dua kekuatan regional, tetapi juga mencerminkan pertarungan panjang antara ideologi, pengaruh politik, dan kepentingan global. Serangan balasan, diplomasi militer, dan provokasi melalui proksi memperlihatkan betapa rapuhnya stabilitas di Timur Tengah.

Namun dalam gejolak ini, satu isu yang semestinya menjadi perhatian utama justru kembali terpinggirkan, yaitu Palestina dan penderitaan rakyatnya.

Bagi Israel, Palestina kerap dipandang sebagai “ancaman keamanan” dan sumber instabilitas yang harus ditekan. Sejak pendudukan wilayah Palestina pasca-1948 dan perluasan permukiman ilegal di Tepi Barat, Israel menunjukkan pendekatan militeristik dan politik apartheid terhadap rakyat Palestina.

Operasi-operasi militer di Gaza, blokade ekonomi, serta pembatasan akses terhadap fasilitas dasar adalah bagian dari sistem penindasan struktural yang telah lama dikritik komunitas internasional.

Iran menginginkan kerja sama nuklir yang berkeadilan. Jika itu terwujud, Iran tidak akan keluar dari perjanjian pelucutan dan penyebaran senjata nuklir atau Nuclear Non-Proliferation Treaty (NPT). Iran menginginkan perlakuan yang serupa dengan negara-negara lain.

Demikian disampaikan oleh Duta Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Boroujerdi dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa, 17 Juni 2025. Ia memberi taklimat media tentang perkembangan konflik antara Iran dan Israel.

Sebaliknya, Iran memosisikan diri sebagai “penjaga perlawanan” terhadap Israel dan pendukung perjuangan Palestina. Retorika pembelaan terhadap Al-Quds (Yerusalem), dukungan terhadap Hamas dan Jihad Islam, serta penolakan terhadap eksistensi negara Israel digunakan untuk membangun legitimasi politik luar negeri dan memperkuat posisinya di kawasan. Namun, tidak sedikit pengamat yang menyebut bahwa solidaritas Iran terhadap Palestina bukan murni bersifat ideologis, melainkan juga strategis dan politis, untuk meneguhkan dominasi dalam poros perlawanan (axis of resistance).

Akankah perang ini akan menimbulkan perang dunia ke-3? Kalau melihat dari perkembangan terakhir Iran nampaknya serius akan memborbardir Israel dengan rudal rudal balistiknya, tidak menutup kemungkinan senjata nuklirnya akan diuji coba dalam perang ini.

Di manakah peran PBB dalam menyikapi perang ini? Sepertinya PBB tidak berdaya terhadap pengaruh AS dan Israel, kedua negara ini tidak akan dapat dipisahkan dalam hubungan regionalnya.

Perang ini akan menimbulkan dampak yang tidak baik bagi dunia, terutama terkait ekonomi global yang gelap akan menyelimuti situasi dunia, apalagi terkait akan melambungnya harga minyak dan komoditas pangan lainnya.

Notes: Opini atau tulisan ini merupakan sepenuhnya tanggung jawab penulis

Berita Terbaru

Apresiasi Kejagung, CERI Juga Minta Diperjelas Keterlibatan Eks Dirut Pertamina di Kasus Korupsi Pengadaan Minyak

11 July 2025 - 22:41 WIB

Ilustrasi 5 kasus korupsi di Pertamina. (Indonesiawatch.id/Dok. Pertamina)

Diam adalah Emas, Tak Berlaku bagi Presiden Prabowo

11 July 2025 - 16:19 WIB

Sri Radjasa MBA (Pemerhati Intelijen).

Silfester, Potret Jokowisme Mixed Political Art

9 July 2025 - 10:15 WIB

Silfester Matutina dan Jokowi (Foto: Antara).

Lain Beathor Lain Armando Inilah Potret Politik Berhala

5 July 2025 - 10:59 WIB

Sri Radjasa MBA, Pemerhati Intelijen

Harga Robot Anjing Polisi Rp3 Miliar, di E Commerce Cuma Rp246 juta

5 July 2025 - 10:49 WIB

Populer Berita Ekonomi