Menu

Dark Mode
Perubahan Paradigma Stratifikasi Sosial, Pemicu Korupsi Di Indonesia Penyidikan Megakorupsi Pertamina yang Terorganisir Oknum Lelang Katering RS Jiwa Aceh Diduga Catut Nama Gubernur Mualem Aji Mumpung Yandri Susanto Rusak Etika Berbangsa Bernegara CERI Bongkar Dokumen-dokumen Skandal Oplos BBM Pertamina Pernyataan Menteri ESDM Blunder Lagi, Eks Dirjen Minerba: Bahlil Omon-omon Saja karena Nggak Ngerti

Energi

Produksi Migas Indonesia Turun, Pemerintah Gagal Capai Target APBN

Avatarbadge-check


					Produksi Migas Indonesia turun (Dok. Shutterstock) Perbesar

Produksi Migas Indonesia turun (Dok. Shutterstock)

Jakarta, Indonesiawatch.id – Produksi minyak dan gas di Indonesia terus menerus mengalami penurunan. Akibatnya pemerintah menurunkan target realisasi lifting migas di tahun 2025.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan saat ini produksi migas turun karena beberapa kasus. Misalnya, ada penutupan produksi yang terjadi tiba-tiba tanpa ada perencanaan alias unplanned shut down.

“Produksi migas utamanya minyak terus menurun. Baik karena penyebab alami maupun unplanned shut down yang mengakibatkan lost production,” ujar Arifin dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR, 19 Juni lalu.

Di rapat itu, Pemerintah mengusulkan lifting migas tahun 2025 di angka 1,58 – 1,64 juta BOEPD. Usulan itu turun dibandingkan patokan yang ada di APBN 2024, yaitu sebanyak 1,588 juta BOEPD.

Sementara itu outlook tahun ini produksi migas hanya akan berada di 1,588 juta BOEPD. Dari hasil rapat hari ini dengan Komisi VII hari ini diputuskan lifting migas di RAPBN 2025 sebanyak 1,603-1,652 juta BOEPD. Naik tipis dari usulan yang diajukan Arifin.

Menurut Arifin, pihaknya memiliki 4 strategi utama untuk meningkatkan lifting. Pertama, mengembangkan lebih lanjut aset eksisting dengan melakukan peningkatan pengeboran, pengembangan, dan reaktivasi sumur yang masih bisa dioptimalkan.

Kedua, melakukan transformasi sumber produksi melalui percepatan POD serta percepatan on stream proyek hulu migas.”Kemudian, melakukan enchanment oil recovery (EOR) dan water flat dengan percepatan proyek seperti di Minas,” kata Arifin.

Terakhir, melakukan eksplorasi giant recovery dengan meningkatkan kegiatan off shore serta laut dalam di bagian timur Indonesia. Di sisi lain, Arifin menjabarkan beberapa lapangan migas yang akan beroperasi di Indonesia hingga 2029 sebagai tambahan produksi migas.

Berita Terbaru

Perubahan Paradigma Stratifikasi Sosial, Pemicu Korupsi Di Indonesia

15 March 2025 - 09:11 WIB

Penyidikan Megakorupsi Pertamina yang Terorganisir

14 March 2025 - 13:08 WIB

Pengamat Ekonomi Energi UGM dan Mantan Anggota Tim Anti Mafia Migas, Fahmy Radhi.

Oknum Lelang Katering RS Jiwa Aceh Diduga Catut Nama Gubernur Mualem

14 March 2025 - 08:11 WIB

Rumah Sakit Jiwa Aceh.

CERI Bongkar Dokumen-dokumen Skandal Oplos BBM Pertamina

10 March 2025 - 08:30 WIB

Febrie Adriansyah, Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) di Kejaksaan Agung (Foto: Kompas)

Pernyataan Menteri ESDM Blunder Lagi, Eks Dirjen Minerba: Bahlil Omon-omon Saja karena Nggak Ngerti

6 March 2025 - 18:08 WIB

Bahlil Lahadalia (Doc. Jawapos)
Populer Berita Ekonomi