Jakarta, Indonesiawatch.id – Perusahaan pesawat terbang United Aircraft Corporation (UAC), anak perusahaan dari konglomerasi industri militer Rostec milik Rusia, mengumumkan kalau mereka telah mengirimkan jet-jet tempur terbaru ke Angkatan Udara Rusia pada Senin, 11 November 2024.
Jet tempur dimaksud adalah jet Sukhoi Su-57 (nama pelaporan NATO Felon) dan Sukhoi Su-35S (NATO melaporkan nama Flanker-M).
Penulis, Peter Suciu dalam ulasannya di National Interest secara blak-blakan menyebut jet-jet baru Rusia ini akan membuat NATO berkeringat dengan memberi judul ulasan “NATO Is Freaked: Russia Is Getting New Su-57 and Su-35 Fighter Jets“.
Jumlah pasti pesawat tempur dalam batch pengiriman terbaru ini tidak diungkapkan, tetapi menurut laporan dari media pemerintah Rusia, Tass, pesawat-pesawat tempur tersebut telah berhasil menyelesaikan uji coba pabrik, dan telah dikirim ke pangkalan-pangkalan udara.
“Perusahaan UAC terus beroperasi berirama untuk memenuhi komitmen. Batch lain dari Su-57 generasi kelima dan Su-35S multirole jet tempur generasi 4 ++ akan dikirimkan pada akhir tahun. Pesawat berada di berbagai tahap produksi dan uji,” kata CEO UAC Vadim Badekha dikutip TribunNews.
Karena sanksi yang diberlakukan Barat, Kremlin kesulitan memproduksi pesawat canggihnya dalam jumlah yang signifikan.
Namun, Rusia tak kehabisan akal dan terus menemukan cara untuk mendapatkan sumber komponen, termasuk melalui perusahaan cangkang serta lewat Cina.
Meski begitu, tetap saja jumlah produksi tidak berbanding dengan kerugian tinggi yang mereka hadapi dalam perang melawan Ukraina yang disokong NATO.
Selain itu, bahkan sebelum sanksi terbaru diberlakukan pada 2022, Rusia sebagian besar gagal mencapai target produksi Su-57.
Moskow bahkan mengurangi perkiraan berapa banyak jet-jet tempur canggih ini bisa diproduksi.
[red]