Kejagung Diduga Geledah Rumah Direksi Pertamina dan Subholding Subuh-Subuh? Marak TPPO, Wemenkum Prof Eddy‎: Tugas Pemasyarakatan dan Imigrasi Kian Berat Pak Bahlil, Masalah Impor Minyak Tidak Tergantung Beroperasinya RDMP Balikpapan Aceh Jadi Pusat Hilirisasi Gas Bumi dan Getah Pinus Pemerintah Siapkan Sejumlah Langkah ‎Antisipasi Bencana Cuaca Ekstrem di Jobodetabek Ditemukan Cadangan Gas Bumi di Sumur Geng North-1 Kaltim, SKK Migas: Jadi Game Changer

Politik

Salam Pisah NasDem, Anies Berpotensi Gagal Nyagub?

Avatarbadge-check


					Ketum NasDem Surya Paloh dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto (Doc. ANTARA Foto) Perbesar

Ketum NasDem Surya Paloh dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto (Doc. ANTARA Foto)

Jakarta, Indonesiawatch.id – Partai NasDem memberikan sinyal untuk tidak mendukung Anies Baswedan di kontestasi Pilkada Jakarta 2024. Sinyalemen tersebut diungkap Ketua Umum (Ketum) NasDem Surya Paloh. Paloh yang baru saja menerima Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan berupa Medali Kepeloporan dari Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta pada Rabu (14/8) menyampaikan keputusan penting itu di hadapan awak media.

Paloh mengatakan, ia juga telah bertemu Anies Baswedan dan membahas terkait pencalonannya di Pilkada Jakarta di NasDem Tower, Jakarta. “Iya. Jelas itu. Saya sudah beritahu Pak Anies. Anda sebagai adik, ini bukan momen anda maju di Pilkada Jakarta. Kita cari nanti momentumnya yang tepat. Ada pemahaman itu,” ucap Surya Paloh dalam keterangannya di kediaman Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara, Jakarta, pada Kamis (15/8).

Surya Paloh menyebut sulit bagi Anies untuk maju di Pilkada Jakarta. Menurutnya, NasDem tidak bisa sendiri mengusung Anies sebagai persyaratan pencalonan kepala daerah di Jakarta. “Pak Anies ya, kalian tahu situasi yang ada. Barangkali susah beliau untuk maju pada Pilkada Jakarta ini,” kata Paloh.

Dirinya menyebut, keputusan NasDem mengalihkan dukungan merupakan keputusan realistis. Pasalnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang menjadi sekutu NasDem di Pilkada Jakarta membuka opsi untuk meninggalkan Anies Baswedan dan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang akan mengusung Ridwan Kamil untuk maju sebagai bakal calon gubernur pada Pilkada Jakarta 2024.

Pasca keluarnya PKS dari koalisi pendukung Anies, NasDem mengikuti langkah yang sama. NasDem memutuskan untuk sejalan dengan PKS bergabung dalam kubu KIM. “Yang jelas, Anies adalah sahabat NasDem. Saya sudah katakan tadi berulangkali bahwa di dalam pencalonan, ini enggak hanya NasDem sendiri. Ini harus ada kelengkapan, yang saling melengkapi, saling pengertian. Saya berpikir positif semuanya tentu berpikir bagaimana yang terbaik yang bisa diberikan suatu institusi partai politik dalam peran bersama,” ujar Paloh.

Paloh memastikan partainya akan memosisikan diri berada dalam koalisi pemerintahan baru mendatang. Dirinya juga tidak membantah partainya akan bergabung ke KIM untuk Pilkada Jakarta 2024. “Saya pikir itu sudah jelas. itu sudah saya jelaskan dari sejak awal, artinya terlepas koalisi siapa, NasDem memposisikan diri langsung untuk berada dalam pemerintahan,” kata Paloh.

Terpisah, Sekretaris Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai NasDem, Willy Aditya, mengatakan pihaknya tak kecewa batal mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024. Willy mengatakan keputusan itu tidak dibuat mendadak. “Tidak ada yang kecewa, teman teman bisa tanya ke Mas Anies dan ini bukan keputusan yang ujug-ujug,” kata Willy di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8).

Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR itu menyebut, ada dinamika politik yang terjadi. Dan situasi tersebut juga sudah dibicarakan Ketum NasDem bersama Anies. “Ada banyak dinamika, ada banyak variabel yang semua diambil, dan dibicarakan secara bersama sama dengan Mas Anies,” ucap Willy.

Sebelumnya, NasDem merupakan salah satu partai yang mengusung dan mengorbitkan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dalam Pilpres 2024 lalu. NasDem menjadi partai yang paling awal membeberkan arah dukungan Pilpresnya dengan mengusung mantan Gubernur Jakarta itu. Setelah pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar kalah dalam Pilpres 2024, Anies kembali berencana maju di Pilkada Jakarta sebagai inkumben.

Semula, partai yang mendukung Anies pada pilpres yang lalu, kembali akan pasang badan untuk memberi dukungannya pada pertarungan pilkada Jakarta. Namun, dinamika politik terjadi. PKS dan NasDem menarik dukungannya pada Anies pada Agustus ini.

Sesaat setelah menyampaikan pernyataan batal mendukung Anies Baswedan, Ketum NasDem Surya Paloh dan jajaran petinggi NasDem berkunjung ke kediaman Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus presiden terpilih Prabowo Subianto pada Kamis, 15 Agustus 2024. Prabowo menerima langsung kedatangan Surya Paloh. Pertemuan itu juga dihadiri Sekjen Gerindra Ahmad Muzani dan Waketum Gerindra Sugiono.

[red]

Berita Terbaru

Kejagung Diduga Geledah Rumah Direksi Pertamina dan Subholding Subuh-Subuh?

11 December 2024 - 20:30 WIB

Ilustrasi: Gedung Pertamina.

Marak TPPO, Wemenkum Prof Eddy‎: Tugas Pemasyarakatan dan Imigrasi Kian Berat

11 December 2024 - 19:29 WIB

Wamenkum Prof Eddy mengatakan, tugas imigrasi dan pemasyarakatan kian berat dengan maraknya TPPO dan perubahan paradigma hukum pidana. (Indonesiawatch.id/Dok. Kemenkum)

Pak Bahlil, Masalah Impor Minyak Tidak Tergantung Beroperasinya RDMP Balikpapan

11 December 2024 - 16:55 WIB

Samuel Rizal dan Menteri Bahlil Lahadalia serta istri, di kantor BKPM, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (24/12) (Foto: Grid.ID / Annisa Dienfitri)

Aceh Jadi Pusat Hilirisasi Gas Bumi dan Getah Pinus

11 December 2024 - 16:08 WIB

Ilustrasi hilirisasi gas. (Indonesiawatch.id/Dok. Pertamina)

Pemerintah Siapkan Sejumlah Langkah ‎Antisipasi Bencana Cuaca Ekstrem di Jobodetabek

11 December 2024 - 14:19 WIB

Populer Berita Daerah