Siapa Perampok Dana Pensiun Bank Mandiri Diduga Lakukan Penundaan Transaksi Dana Ketahanan Pangan Cara Membenahi Transportasi Demi Mengurai Kemacetan Jakarta Rencana TNI Bentuk 100 Batalion Teritorial Pembangunan Ancaman Pengkhianat Bangsa CBA: Pertamina Patra Niaga Diminta Jangan Tutup-Tutupi Pemain Gas Elpiji Melon

Politik

Seleksi Capim KPK, Poengky Indarti: Perkuat Pengawasan hingga Level Daerah

Avatarbadge-check


					Poengky Indarti (Istimewa) Perbesar

Poengky Indarti (Istimewa)

Jakarta, Indonesiawatch.id – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sudah menggelar seleksi kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test calon pimpinan (Capim) dan dewan pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dimulai pada Senin, 18 November 2024.

Sebelumnya, DPR mengagendakan pemilihan dan penetapan Calon Pimpinan KPK serta konsultasi dan pendalaman Calon Dewan Pengawas KPK pada tanggal 18 sampai dengan 21 November 2024. Proses seleksi ditargetkan selesai pada Kamis, 21 November 2024. DPR juga membuka peluang percepatan seleksi apabila dimungkinkan.

Diketahui, proses seleksi disiapkan mulai dari pengambilan nomor urut, pembuatan makalah, pendalaman, hingga tes wawancara. DPR diharapkan menguji kompetensi dan rekam jejak setiap calon agar tak terulang lagi kesalahan seperti saat memilih komisioner KPK periode lalu. DPR juga diminta membuka masukan dari masyarakat selama proses berlangsung.

Terdapat 10 nama Capim KPK yang mengikuti seleksi di DPR. Mereka di antaranya Setyo Budiyanto (Irjen Kementan), Poengky Indarti (mantan Komisioner Kompolnas), Fitroh Rohcahyanto (mantan Direktur Penuntutan KPK), Michael Rolandi Cesnanta Brata (mantan Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah DKI), dan Ida Budhiati (mantan anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu).

Selanjutnya, Ibnu Basuki Widodo (Hakim Pengadilan Tinggi Manado), Johanis Tanak (Wakil Ketua KPK periode 2019-2024), Djoko Poerwanto (Kapolda Kalteng), Ahmad Alamsyah Saragih (Anggota Ombudsman periode 2016-2020), dan Agus Joko Pramono (Wakil Ketua BPK periode 2019-2023).

Dari sejumlah nama yang beredar, Poengky Indarti menjadi nama yang cukup dikenal publik termasuk media massa. Poengky Indarti merupakan anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) periode 2020-2024, dan anggota Kompolnas pada periode 2016-2020.

Perempuan yang juga advokat ini memulai kariernya di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Surabaya pada 1993 hingga 2000, di mana dirinya menjabat sebagai Wakil Direktur Bidang Operasional.

Poengky juga dikenal sebagai pengacara yang kerap mengangkat isu-isu penindasan masyarakat di Surabaya. Kemudian, dirinya melanjutkan karier di Yayasan Lembaga Bantuan Hukum (YLBH) di Jakarta pada tahun 2000.

Poengky juga menjadi salah satu pendiri dari lembaga Imparsial yang fokus pada persoalan hak-hak asasi manusia (HAM).

Kepada Indonesiawatch.id, Poengky menceritakan proses dan pengalamannya mengikuti seleksi Capim KPK di DPR. “Alhamdulillah proses seleksi di Komisi III DPR RI lancar. Proses awal kami diminta untuk membuat makalah. Saya ditugaskan membuat makalah dengan judul Optimalisasi Peran Pengawasan dan Pengendalian Internal dalam Menjamin Penyelenggaraan Pemerintahan yang Bersih dan Bebas Korupsi,” kaya Poengky Indarti ketika dihubungi Indonesiawatch.id pada Selasa, 19 November 2024.

Menurutnya, tugas di komisi antirasuah cocok dengan wilayah kompetensi yang ia miliki dengan mengedepankan pencegahan kejahatan korupsi, melalui pelaksanaan tugas KPK berupa monitoring atau pengawasan. “Dari catatan KPK, sepanjang 2004-2024 ada 167 Pemerintah Daerah yang menjadi tersangka korupsi. Hal itu menunjukkan pengawasan internal masih belum berjalan sebagaimana harapan,” kata Poengky.

Karena itu, dirinya menyarankan adanya kontrol dan pengawasan kepada pejabat negara termasuk kepala daerah. “Oleh karena itu, KPK harus memperketat pengawasan, termasuk pasca Pemilu dan Pilkada dengan melakukan pengawasan pada pemimpin-pemimpin daerah yang baru agar tidak terjadi kebocoran anggaran. Sistem pengawasan juga harus dievaluasi apakah sudah maksimal dalam melaksanakan pengawasan di lapangan,” ujarnya.

Menurutnya, KPK perlu merangkul masyarakat dan media massa untuk turut membantu mengawasi potensi korupsi hingga ke level daerah.

Terkait kans keterpilihan sebagai pimpinan KPK, Poengky menyerahkan hasilnya kepada Yang Maha Kuasa. Ia berjanji akan menunaikan amanah apabila dipercaya menjabat Pimpinan KPK.

“Untuk kans keterpilihan dan optimisme, saya serahkan pada Allah SWT, karena hanya Allah SWT yang menentukan segalanya. Saya mohon doa dari kawan-kawan media ya. Terima kasih banyak atas perhatiannya,” pungkasnya.

[red]

Berita Terbaru

Siapa Perampok Dana Pensiun

13 February 2025 - 21:22 WIB

Menteri Keuangan, Sri Mulyani (Sumber: ikpi.or.id)

Bank Mandiri Diduga Lakukan Penundaan Transaksi Dana Ketahanan Pangan

11 February 2025 - 18:09 WIB

Pemerhati Intelijen, Sri Radjasa MBA.

Cara Membenahi Transportasi Demi Mengurai Kemacetan Jakarta

10 February 2025 - 03:34 WIB

Djoko Setijowarno, Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Wakil Ketua Pemberdayaan dan Penguatan Wilayah MTI Pusat.

Rencana TNI Bentuk 100 Batalion Teritorial Pembangunan

10 February 2025 - 03:28 WIB

Sri Radjasa MBA, Pemerhati Intelijen

Ancaman Pengkhianat Bangsa

8 February 2025 - 05:07 WIB

Populer Berita News Update