Menu

Dark Mode
Krikil dalam Sepatu Damai Aceh Perang Iran-Israel Picu Perang Dunia Ketiga? Pendaftaran AMI Awards 2025 Dibuka! Ruang Ekspresi Memajukan Musik Indonesia Kunjungan Presiden Prabowo ke Singapura Bahas Ekstradisi, Bisa Seret Mafia Migas Kemiskinan yang Dimiskinkan Pak Prabowo, Dengarlah Suara Rakyat

Politik

Tantangan Pemerintahan Prabowo-Gibran, Warisan Utang Jumbo Jokowi

Avatarbadge-check


					Presiden Jokowi bersama Menkeu Sri Mulyani (ANTARA Foto) Perbesar

Presiden Jokowi bersama Menkeu Sri Mulyani (ANTARA Foto)

Jakarta, Indonesiawatch.id – Transisi pemerintahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke presiden terpilih Prabowo Subianto pada Oktober mendatang diprediksi berjalan mulus dan lancar. Jokowi baru saja melakukan reshuffle terakhir di Kabinet Indonesia Maju pada Senin, 19 Agustus 2024 sebagai persiapan masa transisi tersebut.

Sejumlah orang dekat Prabowo yang masuk ke lingkaran pemerintahan Kabinet Indonesia Maju, di antaranya Politikus Partai Gerindra, Supratman Andi Agtas yang ditunjuk sebagai Menteri Hukum dan HAM; Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Rosan Roeslani yang ditempatkan sebagai Menteri Investasi.

Dua personel TKN Prabowo-Gibran lainnya yang juga mendapatkan kursi di pemerintahan, yakni Direktur Media TKN Anggar Raka Prabowo yang dipercaya sebagai Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika serta Juru Bicara TKN Hasan Nasbi yang ditempatkan dalam posisi barunya sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan.

“Tim Prabowo sudah ditempatkan di posisi penting di bidang ekonomi, presiden terpilih Prabowo Subianto berjanji untuk melanjutkan kebijakan pendahulunya, Joko Widodo, namun dia tidak akan menjadi sekedar boneka saat menjabat dan kemungkinan akan menegaskan independensinya,” ujar Pengamat Kebijakan Publik Wibisono dalam keterangannya kepada Indonesiawatch.id.

Dalam konteks membangun pemerintahan, banyak yang mempertanyakan apakah Prabowo akan tetap setia pada kebijakan Jokowi usai mengambil alih kekuasaan pada Oktober mendatang. “Saya mendengar Prabowo ingin keluar dari bayang-bayang Jokowi dan ingin mandiri sebagai presiden dalam merumuskan kebijakan,” ucap Pembina Lembaga Pengawas Kinerja Aparatur Negara (LPKAN) tersebut.

Wibi memprediksi, “bulan madu” Prabowo-Jokowi tidak akan berlangsung lama. Jokowi punya pengalaman buruk saat membina hubungan personal dengan Megawati Soekarnoputri dan hubungan politik bersama PDI Perjuangan (PDIP).

“Prabowo tidak ingin ada dua matahari dalam pemerintahannya. Dia (Prabowo) ingin dipandang sebagai pemimpin mandiri. Saya memprediksi pecah kongsi di antara mereka tidak akan lama setelah pelantikan. Maksimal 100 hari pemerintahan,” ujar Wibisono.

Wibi melanjutkan, salah satu tantangan buat pemerintahan Prabowo adalah warisan utang Jokowi yang akan menjadi batu sandungan dalam menjalankan program unggulan. “Pemerintahan Jokowi mewariskan utang jumbo kepada penerusnya. Setidaknya, jumlah utang yang akan diwariskan Jokowi kepada presiden terpilih itu mencapai lebih dari Rp8.000 triliun,” katanya.

“Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dalam buku APBN KiTa mencatat, per semester I 2024 saja, utang pemerintah sudah mencapai Rp8.444,87 triliun. Jumlah itu setara 39,13 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), artinya sudah lampu merah,” pungkasnya.

[red]

Berita Terbaru

Perang Iran-Israel Picu Perang Dunia Ketiga?

18 June 2025 - 09:50 WIB

Wajah Baru Koperasi Desa Merah Putih Ekonomi Kerakyatan dengan Pendekatan Topdown

5 May 2025 - 09:49 WIB

Ilustrasi Koperasi Merah Putih (Gambar: bungko.id)

Ekspresi Mantan Pemain Sirkus OCI Berubah-ubah di Podcast, Analis Mikroekspresi: Karena Sudah Sering Muncul di Talkshow

3 May 2025 - 12:42 WIB

Analis Gestur & Mikroekspresi Monica Kumalasari (Foto: Antaranews.com)

Indonesia Menuju Bangsa Gagal Budaya

3 May 2025 - 12:30 WIB

Sri Radjasa MBA (Pemerhati Intelijen).

Wibisono Apresiasi Pertemuan Presiden dengan 7 Pemred Media

9 April 2025 - 19:20 WIB

Populer Berita News Update