Kejagung Diduga Geledah Rumah Direksi Pertamina dan Subholding Subuh-Subuh? Marak TPPO, Wemenkum Prof Eddy‎: Tugas Pemasyarakatan dan Imigrasi Kian Berat Pak Bahlil, Masalah Impor Minyak Tidak Tergantung Beroperasinya RDMP Balikpapan Aceh Jadi Pusat Hilirisasi Gas Bumi dan Getah Pinus Pemerintah Siapkan Sejumlah Langkah ‎Antisipasi Bencana Cuaca Ekstrem di Jobodetabek Ditemukan Cadangan Gas Bumi di Sumur Geng North-1 Kaltim, SKK Migas: Jadi Game Changer

Politik

Ulama dalam Pusaran Pilkada Aceh 2024

Avatarbadge-check


					Pilkada Aceh 2024 Perbesar

Pilkada Aceh 2024

Jakarta, Indonesiawatch.id – Potret panggung politik Aceh, tidak pernah surut. Selalu diwarnai oleh masuknya ulama dalam orbit aktivitas politik praktis, seperti Abi Lampisang Cagub Aceh pada Pilkada 2012.

Kemudian ada almarhum Tgk. Muhammad Yusuf A Wahab (Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) dan pimpinan pesantren Dayah Babussalam Al-Aziziyah di Kabupaten Bireuen Provinsi Aceh), sebagai Cawagub Aceh pada Pilkada Aceh 2024, selanjutnya digantikan oleh Fadhil Rahmi, juga seorang ulama dan cendikiawan muslim, lulusan Univ. Al Azhar Mesir.

Baca juga:
Heboh Mba Rara di PON Aceh, Iskada: Kami Tak Terima Pawang Kemusyrikan!

Fenomena kiprah ulama Aceh dalam politik, memiliki sejarah panjang sejak masa kolonial hingga Indonesia merdeka. Dalam satu makalahnya Prof Kamaruzzaman Bustamam Ahmad, berjudul “Perpecahan Ulama dan kekuatan umat Islam di Aceh”.

Sejarah mencatat, pihak kolonial telah mewarisi “teori” memecahkan, sementara pihak pemerintah pusat mempertajam “teori” dengan pola pengrekrutan ulama dan distribusi bantuan kepada dayah, yang kemudian menciptakan kondisi ketergantungan mereka pada pemerintah.

Aceh juga mencatat sejarah kelam, disharmoni antara ulama dan ule balang yang berakhir dengan diasporanya kalangan Ule balang keluar Aceh. Pada periode penerapan Daerah Operasi Militer, TNI memanfaatkan kalangan ulama sebagai mediator ke kalangan masyarakat.

Tapi ulama tidak diperankan sebagai balance of interest antara TNI dengan masyarakat. Sebaliknya yang terjadi adalah ulama memperoleh berbagai fasilitas dari TNI, seperti distribusi sembako bahkan kendaraan operasional ulama. Tapi masyarakat semakin terpuruk secara ekonomi, hukum dan rasa aman.

Pasca Daerah Operasi Militer (DOM), dinamika kehidupan sosial politik, mengalami pergeseran signifikan, dimana ulama yang memperoleh fasilitas TNI, mulai dicap antek TNI.

Di era damai Aceh, nampaknya mulai muncul kesadaran kolektif ulama reformis, untuk tidak melulu menjadi alat politik dari kekuatan politik tertentu atau politik penguasa.

Ulama mulai mepelopori pembentukan partai local dan organisasi ulama, dalam rangka memberi ruang ulama menjadi aktor politik, untuk bertarung di arena pesta demokrasi Pilkada Aceh.

Fenomena politik ulama dalam pusaran Pilkada Aceh, disatu sisi akan membawa harapan baru bagi rakyat Aceh yang rindu pemimpin amanah, tapi disisi lain membuka peluang potensi konflik kalangan ulama, karena berbeda pilihan politik, apalagi saat ini di Aceh muncul komunitas ustadz (agamawan dari luar Aceh) yang berbasis di pesantren modern.

Keikutsertaan Fadhil Rahmi sebagai Cawagub Aceh pada Pilkada Aceh 2024, telah diposisikan sebagai representasi ulama, menggantikan almarhum Tu Sop, nampaknya mengadopsi strategi pemenangan Paslon Capres-Cawapres Jokowi-Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019, sekedar mengemas citra pasangan islami, untuk merebut suara mayoritas kalangan muslim.

Jika kehadiran ulama di panggung politik Pilkada Aceh 2024, semata-mata hanya untuk mendongkrak perolehan suara salah satu paslon Cagub, tanpa disertai gagasan inovatif berbasis syariah, dalam rangka mengejar ketinggalan Aceh, akan memberi implikasi yang luas terhadap eksistensi ulama dimasa datang.

Politik Ulama adalah harapan rakyat Aceh, bukan Ulama Politik yang selama ini hanya menjadi perpanjangan tangan kekuatan politik atau penguasa, tapi tidak memiliki lobby yang kuat sebagai bargaining power ulama.

Radjasa MBA
-Pengamat Aceh

Berita Terbaru

Kejagung Diduga Geledah Rumah Direksi Pertamina dan Subholding Subuh-Subuh?

11 December 2024 - 20:30 WIB

Ilustrasi: Gedung Pertamina.

Marak TPPO, Wemenkum Prof Eddy‎: Tugas Pemasyarakatan dan Imigrasi Kian Berat

11 December 2024 - 19:29 WIB

Wamenkum Prof Eddy mengatakan, tugas imigrasi dan pemasyarakatan kian berat dengan maraknya TPPO dan perubahan paradigma hukum pidana. (Indonesiawatch.id/Dok. Kemenkum)

Pak Bahlil, Masalah Impor Minyak Tidak Tergantung Beroperasinya RDMP Balikpapan

11 December 2024 - 16:55 WIB

Samuel Rizal dan Menteri Bahlil Lahadalia serta istri, di kantor BKPM, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (24/12) (Foto: Grid.ID / Annisa Dienfitri)

Aceh Jadi Pusat Hilirisasi Gas Bumi dan Getah Pinus

11 December 2024 - 16:08 WIB

Ilustrasi hilirisasi gas. (Indonesiawatch.id/Dok. Pertamina)

Pemerintah Siapkan Sejumlah Langkah ‎Antisipasi Bencana Cuaca Ekstrem di Jobodetabek

11 December 2024 - 14:19 WIB

Populer Berita Daerah