Menu

Dark Mode
Universitas Bakrie Gelar Diskusi Dinamika Reformasi dan Tata Kelola Intelijen Tentara dalam Pusaran Kejahatan Merajut Kembali Imajinasi Kebangsaan jika Tidak Ingin Melihat Indonesia Tinggal Sejarah Pemerhati Intelijen: Serangan Balik Koruptor Kepada Kejagung Adalah Pelecehan Terhadap Kewibawaan Negara Di Kota Pahlawan, Zyrex Dorong Kemajuan Teknologi AI di Indonesia Wibisono: Tidak Mengembalikan Dwifungsi TNI, Revisi UU TNI Wajar

Sains & Edukasi

Guru Besar UIN Jakarta Dorong Revitalisasi MTQ

Avatarbadge-check


					Guru Besar UIN Jakarta Ahmad Tholabi Kharlie (Doc. Kemenag) berkomentar tentang MTQ. Perbesar

Guru Besar UIN Jakarta Ahmad Tholabi Kharlie (Doc. Kemenag) berkomentar tentang MTQ.

Jakarta, Indonesiawatch.id – Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-30 digelar di Kota Samarinda, Kalimantan Timur pada 6 hingga 16 September 2024. Perhelatan akbar keagamaan dua tahunan tersebut dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Ahad, 8 September 2024.

Guru besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Ahmad Tholabi Kharlie mengatakan, MTQ bukan sekadar kompetisi, tetapi juga ajang silaturahmi dan konsolidasi umat Islam Indonesia.

Baca juga:
Menulis Ulang Sejarah, agar Indonesia tidak Tinggal Sejarah

“MTQ harus diposisikan tidak dalam konteks mikro an sich, yakni adu terampil dalam melantunkan, menghafal, menulis, atau menafsir Al-Quran, tapi harus dimanfaatkan sebagai ajang silaturahmi dan konsolidasi para hamalatul Qur’an se-Indonesia,” ujar Ahmad Tholabi dalam keterangannya di Jakarta, Minggu, 8 September 2024.

Lebih lanjut, pemerhati dan pegiat pembinaan Al-Qur’an di Indonesia ini mengingatkan tentang pentingnya mengembalikan MTQ pada jalurnya yang genuine, yakni sebagai mekanisme evaluatif terhadap seberapa besar dampak kegiatan pembinaan Al-Quran yang diselenggarakan di semua daerah.

“Seperti yang tertuang dalam sejumlah regulasi, MTQ menjadi mekanisme evaluasi dan koreksi terhadap kinerja LPTQ sebagai lembaga yang diberi mandat pembinaan dan pengembangan Al-Quran dan Hadis di tengah-tengah masyarakat,” ujarnya.

Menurut Tholabi, untuk menjaga arah atau orientasi MTQ sejalan dengan cita-cita yang digariskan dibutuhkan komitmen bersama dan kerja keras dari seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah, ulama, lembaga pendidikan, ormas keagamaan, dan masyarakat pada umumnya.

“Menjadikan MTQ sebagai tujuan adalah pandangan yang keliru. Ini sangat berbahaya. Untuk itu semua pihak yang terlibat dalam perhelatan ini harus menyadari bahwa MTQ bukan ajang perebutan prestise tapi mengemban misi yang sangat substantif, yakni pembinaan umat sekaligus syiar Al-Quran di tengah-tengah masyarakat,” tegas Tholabi.

Di sisi lain, MTQ harus terus diarahkan menjadi proyek bersama, tidak hanya program Pemerintah, dalam hal ini Kemenag dan Kemendagri, tapi juga melibatkan partisipasi publik yang seluas-luasnya. Keikutsertaan publik yang lebih luas diharapkan akan kian memperkuat syiar dan dampak positif MTQ secara lebih signifikan.

“Tentu kita tidak ingin MTQ hanya menjadi hajat sekelompok kecil masyarakat. Jika dibiarkan maka MTQ akan terisolasi dan menjadi sangat eksklusif. Ini tidak boleh terjadi,” kata Tholabi.

Secara teknis pelaksanaan, Tholabi mengakui telah terjadi banyak berbaikan dari waktu ke waktu. Serangkaian evaluasi serta perbaikan regulasi teknis pelaksanaan terus dilakukan oleh Direktorat Jenderal Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag) untuk memastikan bahwa MTQ berjalan secara objektif dan memenuhi prinsip-prinsip akuntabilitas publik.

“Pemanfaatan teknologi informasi dalam perhelatan MTQ merupakan terobosan yang sangat bagus. Ini menjadi legacy Kementerian Agama dalam konteks pengembangan MTQ yang modern dan kredibel,” pungkas Tholabi.

Diketahui, MTQ tahun ini diikuti ribuan peserta dan ofisial. Sejumlah mata lomba akan dipertandingkan selama Musabaqah Al-Quran berlangsung. Lomba tersebut antara lain Tilawah al-Quran, Hifzh al-Quran, Tafsir al-Quran, Syarh al-Quran, Fahmi al-Quran, Khath al-Quran, dan Karya Ilmiah Al-Quran.

Tidak hanya perlombaan, dalam MTQ digelar sejumlah agenda pendukung yang turut menyemarakkan seluruh rangkaian perhelatan MTQ Nasional, seperti malam ta’aruf, pawai ta’aruf, defile kafilah, bazar dan pameran pembangunan, seminar internasional, talk show, hiburan religius, haflah tilawah, dan lain sebagainya.

[red]

Berita Terbaru

Guru Besar UIN Jakarta Apresiasi Prestasi Indonesia dalam MTQ Internasional

4 February 2025 - 15:10 WIB

Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ahmad Tholabi Kharlie

Laptop Merah Putih, Tonggak Sejarah Industri Elektronik Nasional

28 December 2024 - 14:21 WIB

Salah Kaprah dalam Memperingati Hari Ibu

24 December 2024 - 07:18 WIB

Sejarah menulis pada 22 Desember 1928, telah diselenggarakan Kongres Perempuan Indonesia I di Jogjakarta.

Presiden Prabowo Sebut Menkomdigi Meutya Hafid Lulusan Jurusan Fisika, Ini Faktanya

12 December 2024 - 22:26 WIB

Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Komdigi, Meutya Hafid.

Prabowo Subianto Wajibkan Pengadaan Televisi di Setiap Sekolah, Dieksekusi di Kuartal 1 Tahun 2025

28 November 2024 - 18:20 WIB

Presiden Indonesia Prabowo Subianto ketika berpidato di acara puncah Hari Guru Nasional, (28/11).
Populer Berita News Update