Jakarta, Indonesiawatch.id – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk kali pertama pascabanjir dan longsor di wilayah Sukabumi, Jawa Barat (Jabar).
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, pada Kamis, (12/12), menyampaikan, Operasi Modifikasi Cuaca pada hari pertama dilakukan di atas wilayah Sukabumi dan Dianjur pada Rabu, (11/12).
Baca juga:
Dua Pesawat Dikerahkan Lakukan Operasi Modifikasi Cuaca di Sukabumi
Operasi Modifikasi Cuaca dilakukan BNPB bersama Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), TNI Angkatan Udara, dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar).
“Ini untuk mendukung penanganan darurat bencana hidrometeorologi basah di wilayah Sukabumi dan Cianjur, Jawa Barat,” ujarnya.
Abdul Muhari menyampaikan, Operasi Modifikasi Cuaca ini dilaksanakan berdasarkan arahan Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto, S. Sos., M.M., saat meninjau wilayah lokasi terdampak di Kabupaten Sukabumi pada Jumat, (6/12).
Selain itu, Kepala BNPB juga menyampaikan arahan tersebut pada saat menghadiri Rapat Tingkat Menteri (RTM) yang dihelat di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Jakarta, pada Selasa, (10/12).
Ia menjelaskan, Operasi Modifikasi Cuaca di langit Jabar ini menggunakan pesawat Cessna Caravan 208/208B dengan registrasi pesawat PK-SNP dan PK-SNN.
Adapun personel yang sudah disiapkan untuk OMC Jabar dan sekitarnya ini terdiri enam set crew, 12 Flight Scientist, dua Ground Supervisor, dan 15 Ground Crew serta 50.000 kg (50 ton) bahan semai NaCl powder.
“OMC telah dilakukan sebanyak tiga sorti pada hari Rabu, (11/12), menggunakan pesawat Cessna Caravan 208B (PK-SNN) dan telah menyemai tiga ton NaCl powder di langit Jawa Barat,” katanya.
Adapun sorti pertama dilakukan pada pukul 12.04–14.46 WIB dengan target penyemaian awan potensi hujan di bagian barat daya Jabar pada ketinggian 10.000– 11.000 kaki dan menghabiskan bahan semai NaCl powder sebanyak 1.000 kg.
Selanjutnya, pada sorti kedua dilaksanakan pada pukul 16.17– 19.18 WIB dengan target penyemaian awan potensi hujan di bagian barat daya Jabar dengan ketinggian 10.000 kaki dan menghabiskan bahan semai NaCl powder sebanyak 1.000 kg.
Sorti ketiga dilakukan pada pukul21.31–23.12 WIB dengan target awan potensi hujan di bagian barat daya hingga barat laut Jawa Barat di ketinggian 10.000 kaki menggunakan 1.000 kg NaCl powder.
“Tim operasi OMC akan terus berada di lokasi untuk mempersiapkan penyemaian di beberapa lokasi yang berpotensi terjadinya turun hujan, sesuai dengan pantauan satelit cuaca,” ujarnya.
Pengurangan curah hujan ini, lanjut Abdul Muhari, dilaksanakan dengan melakukan penyemaian kepada awan awan potensial yang akan bergerak menuju daerah target agar bisa mengurangi suplly hujan di wilayah tersebut.
Menurutnya, dengan penyemaian yang intens melalui metode Jumping Process di wilayah terdampak dapat diantisipasi curah hujan dengan redistribusi pada area lain melalui pemanfaatan awan potensial yang dapat memicu hujan dan mengancam area target.
“Rencananya OMC dimulai hari Rabu, (11/12), dan akan dilakukan operasi penerbangan selama 24 jam (siang dan malam) dengan total bahan semai 50 ton NaCl powder dan Posko OMC didirikan di Pangkalan Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta,” ujarnya.
[red]