Jakarta, Indonesiawatch.id – Penggeledahan kantor PT Pertamina (persero) oleh penyidik Kejaksaan Agung pada akhir Oktober 2024 lalu, ternyata berlanjut. Redaksi Indonesiawatch.id, mendapatkan informasi bahwa diduga Kejagung juga menggeledah sederet rumah-rumah direksi Pertamina Holding dan direksi Subholding Pertamina.
Proses tersebut berlangsung beberapa hari lalu dan diduga dilakukan subuh-subuh. Berdasarkan informasi yang dihimpun, ada sekitar tujuh orang direksi Pertamina holding dan Subholding yang rumahnya digeledah penyidik Kejagung.
Baca juga:
Legislator Ini Minta Pertamina Dibubarkan
Dari bisik-bisik di kalangan internal muncul nama nama inisial AN, EW, RS, MK, SD, EC dan YF.
Berdasarkan Informasi yang beredar disinyalir penggeledahaan tersebut diduga terkait impor BBM dan minyak mentah.
Indonesiawatch.id mencoba mengkonfirmasi ke pihak Kejagung atas penggeledahan rumah direksi Pertamina dan subholding Pertamina tersebut.
Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Harli Siregar mengaku dirinya belum mendapat informasi terkait penggeledahan tersebut. “Kita belum ada info dan coba kita konfirmasi ke Pidsus ya,” katanya kepada Indonesiawatch.id, (11/12).
Sementara itu, pihak Pertamina melalui Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, mengatakan bahwa dirinya juga belum mengetahui penggeledahan tersebut. “Saya tidak terinfo,” ujarnya kepada Indonesiawatch.id.
Sebelumnya, pada akhir Oktober 2024, pasukan Kejagung pernah mendatangi kantor PT Pertamina (persero). Diduga, pihak Gedung Bundar, merujuk pada kantor penyidik kasus korupsi di Kejagung, menggeledah Gedung Graha Pertamina.
Pihak Pertamina membantah kejadian tersebut disebut sebagai penggeledahan. Menurut Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, tidak ada penggeledahan. “Hanya meminta data dan dokumen,” ujar Fadjar kepada Indonesiawatch.id ketika itu.
[red]