Menu

Dark Mode
Perubahan Paradigma Stratifikasi Sosial Pemicu Korupsi di Indonesia Revisi 4 Pilar MPR dalam Rangka Pelurusan Pemahaman Jati Diri Bangsa Indonesia Kuda Troya Belanda & Martabat Kedaulatan Indonesia Layar Sinema Australia Kembali Hadir di FSAI 2025 Wajah Baru Koperasi Desa Merah Putih Ekonomi Kerakyatan dengan Pendekatan Topdown Pakar Hukum Pidana: Sudah Benar SP3 Kasus Dugaan Eksploitasi Mantan Pekerja Sirkus OCI

Opini

Kejagung Miskinkan Koruptor Modus Cuci Uang di Kasus Duta Palma

Avatarbadge-check


					Kejagung menyita uang 450 milair kasus duta palma. (Dok. Kejaksaan Agung) Perbesar

Kejagung menyita uang 450 milair kasus duta palma. (Dok. Kejaksaan Agung)

Jakarta, Indonesiawatch.id – Gurita tindak pidana korupsi, tidak saja merambah di lingkungan institusi pemerintah, tapi telah menjangkiti dunia usaha. Kondisi ini berdampak pada kerugian negara yang begitu besar.

Beberapa modus kasus mega korupsi yang terungkap, seperti adanya pemufakatan jahat antara pejabat pemerintah dengan pihak swasta, untuk merugikan negara. Yaitu, kasus korupsi dengan modus pencucian uang, yang melibatkan mantan Bupati Indragiri Hulu Raja Thamsir Rahman dan PT Duta Palma Group.

Baca juga:
Sidang Korupsi Timah Digelar Besok Siang, JPU Akan Baca Dakwaan

Kasus ini telah diungkap oleh Jampidsus Febrie Adriansyah dan pada tanggal 1 Oktober 2024. Gedung Bundar berhasil menyita uang kontan sebesar Rp450 miliar, dari gudang PT Asset Pasific. Uang haram itu merupakan mata rantai dari kejahatan pencucian uang oleh PT Duta Palma Group.

Berdasarkan keterangan pihak Kejagung, selain uang kontan, Jampidus juga melakukan penyitaan aset dalam perkara PT Duta Palma Group, berupa puluhan ribu hektar lahan yang tersebar di Provinsi Riau, Kalimantan Barat dan Sumatera Utara.

Tak sampai di situ, Jampidsus Kejagung juga menyita sejumlah apartemen dan rumah mewah di kawasan elit Jakarta. Dalam perkara kasus PT Duta Palma Group, Jampidsus telah membuktikan adanya tindak pidana usaha perkebunan dan pengolahan kelapa sawit di kawasan hutan milik Negara.

Selain PT Asset Pasific, penyidik Kejagung telah menetapkan PT Palma Satu, PT Panca Agro Lestari, PT Seberida Subur, PT Banyu Bening Utama, PT Kencana Amal Tani dan PT Darmex Plantation, sebagai tersangka tindak pidana korupsi dan pencucian uang.

Upaya pemberantasan korupsi dan ditindaklanjuti penyitaan aset untuk memiskinkan pelaku tindak pidana korupsi, oleh Jampidsus Febrie Adriansyah, dipandang sebagai langkah positif aparat penegak hukum. Dalam rangka mengembalikan kerugian negara dan memberi efek jera kepada para koruptor.

Sri Radjasa MBA
-Pemerhati Intelijen

Berita Terbaru

Perubahan Paradigma Stratifikasi Sosial Pemicu Korupsi di Indonesia

14 May 2025 - 10:11 WIB

Sri Radjasa MBA (Pemerhati Intelijen).

Revisi 4 Pilar MPR dalam Rangka Pelurusan Pemahaman Jati Diri Bangsa Indonesia

12 May 2025 - 08:38 WIB

Revisi 4 Pilar MPR-RI dalam Rangka Pelurusan Pemahaman Jati Diri Bangsa Indonesia

Kuda Troya Belanda & Martabat Kedaulatan Indonesia

11 May 2025 - 16:17 WIB

Wajah Baru Koperasi Desa Merah Putih Ekonomi Kerakyatan dengan Pendekatan Topdown

5 May 2025 - 09:49 WIB

Ilustrasi Koperasi Merah Putih (Gambar: bungko.id)

Pakar Hukum Pidana: Sudah Benar SP3 Kasus Dugaan Eksploitasi Mantan Pekerja Sirkus OCI

3 May 2025 - 12:54 WIB

Pengamat dan staf pengajar pada Fakultas Hukum Universitas Trisakti Abdul Fickar Hadjar. (Foto: independensi.com)
Populer Berita Hukum