Menu

Dark Mode
Perubahan Paradigma Stratifikasi Sosial Pemicu Korupsi di Indonesia Revisi 4 Pilar MPR dalam Rangka Pelurusan Pemahaman Jati Diri Bangsa Indonesia Kuda Troya Belanda & Martabat Kedaulatan Indonesia Layar Sinema Australia Kembali Hadir di FSAI 2025 Wajah Baru Koperasi Desa Merah Putih Ekonomi Kerakyatan dengan Pendekatan Topdown Pakar Hukum Pidana: Sudah Benar SP3 Kasus Dugaan Eksploitasi Mantan Pekerja Sirkus OCI

Hukum

Kepala Perpustakaan UIN Alauddin akan Gunakan Uang Palsu untuk Maju Pilkada

Avatarbadge-check


					Kapolda Sulsel, Irjen Pol. Yudhiawan Wibisono, mengatakan, Dr. Andi Ibrahim, akan menggunakan uang palsu di Pilkada Kabupaten Barru. (Indonesiawatch.id/Ist) Perbesar

Kapolda Sulsel, Irjen Pol. Yudhiawan Wibisono, mengatakan, Dr. Andi Ibrahim, akan menggunakan uang palsu di Pilkada Kabupaten Barru. (Indonesiawatch.id/Ist)

Jakarta, Indonesiawatch.id – Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar, Dr. Andi Ibrahim, akan menggunakan uang palsu yang diproduksinya untuk politik uang (money politics) dalam Pilkada Kabupaten Barru 2024.

‎Kapolda Sulawesi Selatan (Sulsel), Irjen Pol. Yudhiawan Wibisono, dalam konferensi pers dikutip pada Jumat, (20/12), menyampaiakan, Andi Ibrahim sempat mengajukan diri untuk maju di Pilkada tersebut.

Baca juga:
Polres Gowa Sita Triliunan Uang Palsu “Pabrik” Kampus UIN Alauddin

‎“Tersangka ini mengajukan proposal pendanaan Pilkada di Barru, tapi alhamdulillah tidak jadi,” ujarnya.

Rencana Andi Ibrahim maju dalam Pilkada serentak tahun 2024 di Kabupaten Barru dengan modal uang palsu tersebut gagal terealisasi karena tidak ada partai politik yang mau mengusungnya.

‎“Tapi tidak jadi, tidak ada partai yang menyalonkan,” kata Yudhiawan.

Ia lebih lanjut menyampaikan, temuan ini sangat menarik karena tersangka Andi Ibrahim bakal menyebarkan uang palsu tersebut kepad masyarakat agar memilihnya.

“Ini dalam rangka untuk dana ini, dana uang-uang yang dicetak ini, akan dipakai untuk itu, ini dananya,” kata dia.

‎“Nanti disebarkan dengan uang palsu, supaya bisa memilih yang bersangkutan. Nah, ternyata karena uang pasu, jadi tidak jadi,” ucapnya.

Polres Gowa telah menetapkan 17 orang tersangka dalam kasus uang palsu hasil “pabrik” di Perpustakaan Kampus UIN Alauddin Makassar, Sulsel.

Polres Gowa menyangka para tersangka sesuai perannya masing-masing, yakni melanggar‎ Pasal 36 Ayat (1), Ayat (2), Ayat (3), dan Pasal 37 Ayat (1) dan 2 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang.

Sangkaan tersebut ancaman pidananya paling lama 10 tahun hingga seumur hidup dan ‎denda Rp10 sampai dengan atau maksimal Rp100 miliar.
[red]

Berita Terbaru

Pakar Hukum Pidana: Sudah Benar SP3 Kasus Dugaan Eksploitasi Mantan Pekerja Sirkus OCI

3 May 2025 - 12:54 WIB

Pengamat dan staf pengajar pada Fakultas Hukum Universitas Trisakti Abdul Fickar Hadjar. (Foto: independensi.com)

Ekspresi Mantan Pemain Sirkus OCI Berubah-ubah di Podcast, Analis Mikroekspresi: Karena Sudah Sering Muncul di Talkshow

3 May 2025 - 12:42 WIB

Analis Gestur & Mikroekspresi Monica Kumalasari (Foto: Antaranews.com)

Indonesia Menuju Bangsa Gagal Budaya

3 May 2025 - 12:30 WIB

Sri Radjasa MBA (Pemerhati Intelijen).

Wibisono Apresiasi Pertemuan Presiden dengan 7 Pemred Media

9 April 2025 - 19:20 WIB

CME: Keberadaan Danantara Bak Madu dan Racun Bagi Ekonomi Nasional

7 April 2025 - 17:56 WIB

Populer Berita Ekonomi