Menu

Dark Mode
Perubahan Paradigma Stratifikasi Sosial, Pemicu Korupsi Di Indonesia Penyidikan Megakorupsi Pertamina yang Terorganisir Oknum Lelang Katering RS Jiwa Aceh Diduga Catut Nama Gubernur Mualem Aji Mumpung Yandri Susanto Rusak Etika Berbangsa Bernegara CERI Bongkar Dokumen-dokumen Skandal Oplos BBM Pertamina Pernyataan Menteri ESDM Blunder Lagi, Eks Dirjen Minerba: Bahlil Omon-omon Saja karena Nggak Ngerti

Hiburan

KLa Project Konser di Istora, Obati Kerinduan Para Fans

Avatarbadge-check


					Suasana Konser KLa Project (Doc. KLa Project) Perbesar

Suasana Konser KLa Project (Doc. KLa Project)

Jakarta, Indonesiawatch.id – Grup band KLa Project menggelar konser bertajuk AETERNITAS, di Istora Senayan, Jakarta, pada Jumat, 25 Oktober 2024. Konser spesial ini digadang-gadang sejak dua bulan lalu sebagai panggung musik spesial dari sang idola untuk para penggemar dalam perayaaan HUT KLa Project ke-36.

Tiga personel Katon Bagaskara (vokal), LiLo (gitar) dan Adi Adrian (piano) menepati janjinya untuk mengobati kerinduan para fans. Panggung megah dan ditonton sekitar 4.000 penonton ini menjadi ajang pembuktian, hampir empat dekade, kiprah Katon Bagaskara dan kolega.

KLanese, sapaan akrab penggemar band asal Jakarta ini, memadati Kawasan Senayan, Jakarta. Mereka sebagian besarABG tahun 1980-an, yang melewati masa remaja dan muda dengan lagu-lagu KLa Project.

Konser dibuka dengan lagu “Gerimis”. Single hits tahun 1997 ini seolah menjadi lagu pembuka yang manis sebagai latar yang membawa suasana pas lantara jalanan sekitar Senayan memang basah sehabis diguyur hujan sebelumnya.

“Konser ini istimewa. Karena biasanya kita bikin 5 tahun sekali. Tapi ini baru setahun kita bikin konser tunggal lagi. Tahu nggak kenapa Kak LiLo?” kata Katon di atas panggung.

Di menit-menit awal konser, Katon dan kawan-kawan mendobrak panggung dengan sejumlah hits seperti lagu “Menjemput Impian” hingga “Dekadensi”.

“Jangan panggil kita Pakde ya,” ucap LiLo menanggapi penonton yang menyapanya demikian.

“ Iya, panggil kita Om aja,” sambut Katon di sela-sela lagu.

“Selama kita enggak dipanggil KPK dan Kejaksaan, kita asyik-asyik aja kok dipanggil dipanggil apapun,” ucap Lilo disambut riuh tawa satu Istora Senayan.

Chit-chat KLa Project dengan penonton menjadi salah satu akses khas di setiap konser tunggal band ini. Sebagai real entertainer, para Pakde atau Om ini tahu benar membangun kedekatan emosi dengan penggemar mereka yang sudah terjalin 30 tahun lebih.

Dalam tembang “Waktu Tersisa”, ada kolaborasi KLa Project dengan gamelan Sunda dan rampak kendang. Suara tingkahan suling dan rebab berpadu indah. Penonton seperti dibawa ke suasana magis namun manis di sela-sela lantunan lirik lagu yang dinyanyikan Katon.

Sejam berlalu, panggung musik makin terasa intim. Ocehan dan kelakar personel band membuat suasana makin terasa akrab. “Lagu Baru”, “Pasir Putih” dan “Satu Kayuh Berdua” adalah deretan lagu yang membawa penonton untuk sing a long.

Sebagai band yang masing-masing personelnya memiliki paket komplit, talenta Lilo yang gitaris juga menyanyikan lagu “Laguku”. Layaknya, The Beatles yang memiliki dua vokalis, ada beberapa lagu KLa yang menampilkan vokal LiLo sebagai vokalis utama dan bukan Katon. Dalam tembang “Laguku” yang upbeat, selain berdendang, LiLo juga melakukan sedikit koreografi di ats panggung ala anak-anak tahun 1980/1990-an.

Mengusung tema: “Resonansi Regenerasi: Musik Abadi, Jembatan Antargenerasi”, panggung musik kali ini benar-benar memadukan bukan saja kenangan tapi juga harapan. AETERNITAS, tajuk konser ini dimaknai sebagai simfoni yang abadi, jembatan yang menghubungkan generasi ke generasi dan menyajikan pertunjukkan yang akan dikenang selamanya.

Faktanya, penonton konser musik ini tidak hanya didominasi kalangan Generasi X, tapi juga Gen Milenial dan bahkan Gen Z. KLa Project membuktikan biduk pelayaran bermusik mereka bisa merengkuh penggemar dar beragam generasi.

Jelang paruh ketiga konser, tampil band Lomba Sihir yang membawakan hits KLa Project, “Rentang Asmara”. Band yang dimotori salah satunya oleh Tristan Juliano, putra bungsu Addie MS dan Memes, sebagai keyboardis ini menyajikan aransemen segar di hits yang menjadi semacam lagu wajib bagi Klanese.

Sekedar mengingatkan memori penggemar, KLa Project berulang tahun setiap tanggal 23 Oktober. Itulah tanggal ketika video klip tembang “Tentang Kita” ditayangkan perdana di layar TVRI, tahun 1988. Lagu tersebut meledak sebagai debut Katon dan kawan-kawan.

Katon meninggalkan profesinya sebagai pramugara maskapai penerbangan kondang dan fokus bermusik bersama dua sahabatnya. Pilihan tepat, lirik-lirik puitis yang ditorehkan Katon di hampir semua lagu-lagu KLa Project menjadi ciri khas dan kekuatan dahsyat band tersebut.

KLa Project adalah produsen lagu yang visioner di jamannya. Tak heran karya-karya mereka masih relevan dan enak dinikmati hingga kini. Malam ini indah. Dan KLa Project merayakan cintanya pada musik dan berbagi bersama ribuan fansnya.

[red]

Berita Terbaru

Perubahan Paradigma Stratifikasi Sosial, Pemicu Korupsi Di Indonesia

15 March 2025 - 09:11 WIB

Penyidikan Megakorupsi Pertamina yang Terorganisir

14 March 2025 - 13:08 WIB

Pengamat Ekonomi Energi UGM dan Mantan Anggota Tim Anti Mafia Migas, Fahmy Radhi.

Oknum Lelang Katering RS Jiwa Aceh Diduga Catut Nama Gubernur Mualem

14 March 2025 - 08:11 WIB

Rumah Sakit Jiwa Aceh.

CERI Bongkar Dokumen-dokumen Skandal Oplos BBM Pertamina

10 March 2025 - 08:30 WIB

Febrie Adriansyah, Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) di Kejaksaan Agung (Foto: Kompas)

Pernyataan Menteri ESDM Blunder Lagi, Eks Dirjen Minerba: Bahlil Omon-omon Saja karena Nggak Ngerti

6 March 2025 - 18:08 WIB

Bahlil Lahadalia (Doc. Jawapos)
Populer Berita Ekonomi