Jakarta, Indonesiawatch.id – Pramono Anung Wibowo, Calon Gubernur DKI Jakarta pada pilkada 2024 ini, sudah lebih 25 tahun menjadi kader PDI-Perjuangan. Ketua Umum PDI-Perjuangan menunjuknya untuk maju di Pilgub DKI Jakarta.
Meskipun demikian, Pramono membutuhkan dukungan dari pihak lain agar menang. Apalagi, tingkat popularitasnya di DKI Jakarta masih cetek.
Baca juga:
Calon Tunggal Menjamur, Fenomena Kotak Kosong, Dilema Pilkada Ulang
Karena itu salah satu strategi agar mampu mendongkel elektabilitas Pramono adalah mendapat dukungan Presiden Joko Widodo. Efek Jokowi, meski telah berkurang di Jakarta, masih signifikan mengangkat suara untuk Pramono.
Dukungan Jokowi ke Pramono bukanlah sesuatu yang sulit. Hubungan Pramono dan Jokowi selama ini cukup dekat. Menjadi Sekretaris Kabinet selama 9 tahun di era Jokowi, adalah indikator bahwa Jokowi percaya terhadap Pramono.
Pramono juga menjadi jembatan komunikasi antara Jokowi dan Megawati selama ini. Dikenal sebagai sosok mediator, Pramono tetap menjadi orang kepercayaan Jokowi. Walaupun beberapa bulan terakhir, perseteruan PDI-Perjuangan dan Jokowi semakin meruncing.
Baca juga:
Anies Batal Melenggang di Jakarta, PDIP Putuskan Usung Pramono-Rano
Dikutip dari Majalah Tempo, arah dukungan Jokowi mulai berubah di Pilgub DKI Jakarta. Tadinya Jokowi mendorong Ridwan Kamil menjadi Gubernur DKI Jakarta. “Jokowi kini condong mendukung Pramono Anung,” seperti dilaporkan Majalah Tempo.
Dibandingkan Ridwan Kamil, tentu secara personal Jokowi lebih dekat dengan Pramono. Apalagi selama hampir 10 tahun memerintah, Jokowi beberapa kali dikritik Ridwan Kamil.
Pada tahun 2015 misalnya, ketika menjabat sebagai Walikota Bandung, Ridwan Kamil pernah mengkritik 100 hari Jokowi sebagai Presiden. Ridwan Kamil juga pernah mengkritik pembaungunan ibukota nusantaraa (IKN).
[red]