Menu

Dark Mode
Perubahan Paradigma Stratifikasi Sosial Pemicu Korupsi di Indonesia Revisi 4 Pilar MPR dalam Rangka Pelurusan Pemahaman Jati Diri Bangsa Indonesia Kuda Troya Belanda & Martabat Kedaulatan Indonesia Layar Sinema Australia Kembali Hadir di FSAI 2025 Wajah Baru Koperasi Desa Merah Putih Ekonomi Kerakyatan dengan Pendekatan Topdown Pakar Hukum Pidana: Sudah Benar SP3 Kasus Dugaan Eksploitasi Mantan Pekerja Sirkus OCI

Politik

Menteri PPA Kutuk Keras Kasus Rudapaksa dan Pembunuhan Siswi di Banyuwangi

Avatarbadge-check


					Menteri PPA Arifah Fauzi (Doc. Kompas.com) Perbesar

Menteri PPA Arifah Fauzi (Doc. Kompas.com)

Jakarta, Indonesiawatch.id – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi mengutuk keras kasus pembunuhan dan pemerkosaan terhadap DCN, siswi Madrasah Ibtidaiyah berusia 7 tahun di Desa Kalibaru Manis, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, Jawa Timur.

Arifah memastikan pihaknya akan mengawal tuntas kasus di Banyuwangi tersebut. Selain mengawal penyelesaian kasus hingga pendampingan orang tua korban, Menteri PPPA juga mendesak kepolisian segera menuntaskan kasus tersebut dan menangkap pelaku.

Sebelumnya, Menteri Arifah mengunjungi rumah korban pada Jumat, 15 November 2024. Arifah dalam kunjungannya ke kediaman keluarga korban menyampaikan dukacita mendalam atas peristiwa tersebut.

Kemen PPPA berkomitmen mendampingi keluarga korban dan memastikan keadilan ditegakkan demi perlindungan anak. “Kami mengutuk keras kekerasan yang diduga menimpa DCN. Kasus ini mencerminkan pentingnya penguatan perlindungan anak, terutama di tingkat keluarga, sekolah, dan masyarakat,” ujar Arifah dalam keterangan tertulisnya di Jakarta.

Saat ini, Kemen PPPA bekerja sama dengan UPTD PPA Jawa Timur dan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Banyuwangi untuk memastikan keluarga mendapatkan pendampingan asal, terkhusus saat proses autopsi jenazah.

Menteri Arifah menyebut, pihaknya berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk penyelesaian kasus ini. “Kami meminta pihak kepolisian untuk segera mengungkap kebenaran atas peristiwa ini dan memastikan keadilan bagi korban serta keluarganya,” ujarnya.

Dirinya mengingatkan perlindungan anak adalah tanggung jawab bersama. Arifah mengimbau masyarakat melapor jika menemukan tindakan serupa kepada lembaga yang berwenang.

“Anak-anak adalah generasi penerus bangsa yang harus tumbuh dalam lingkungan yang aman dan bebas dari kekerasan. Kemen PPPA akan terus memperjuangkan hak anak dan memastikan mereka mendapatkan perlindungan yang layak, karena anakku, anakmu, anak kita semua,” ucapnya.

Sebelumnya, penyelidikan kasus dugaan pemerkosaan dan pembunuhan terhadap siswi madrasah ibtidaiyah di Banyuwangi terus berlanjut. Polisi menemukan tanda-tanda yang mengarah kepada kekerasan seksual.

Meski hasil autopsi belum keluar, dari hasil pemeriksaan awal Kapolresta Banyuwangi Kombes Rama Samtama Putra memastikan ada bukti kekerasan yang juga mengarah pada tanda-tanda kekerasan seksual.

Korban diduga dibunuh dan diperkosa, hal tersebut dikuatkan dengan temuan tanda kekerasan yang juga mengarah pada kekerasan seksual di tubuh korban.

[red]

Berita Terbaru

Wajah Baru Koperasi Desa Merah Putih Ekonomi Kerakyatan dengan Pendekatan Topdown

5 May 2025 - 09:49 WIB

Ilustrasi Koperasi Merah Putih (Gambar: bungko.id)

Ekspresi Mantan Pemain Sirkus OCI Berubah-ubah di Podcast, Analis Mikroekspresi: Karena Sudah Sering Muncul di Talkshow

3 May 2025 - 12:42 WIB

Analis Gestur & Mikroekspresi Monica Kumalasari (Foto: Antaranews.com)

Indonesia Menuju Bangsa Gagal Budaya

3 May 2025 - 12:30 WIB

Sri Radjasa MBA (Pemerhati Intelijen).

Wibisono Apresiasi Pertemuan Presiden dengan 7 Pemred Media

9 April 2025 - 19:20 WIB

CME: Keberadaan Danantara Bak Madu dan Racun Bagi Ekonomi Nasional

7 April 2025 - 17:56 WIB

Populer Berita Ekonomi