Menu

Dark Mode
Revisi UU Polri Pengingkaran Terhadap UUD 45 Praktik Mafia Tanah oleh Oknum Pemko Tangerang Wibisono Apresiasi Pertemuan Presiden dengan 7 Pemred Media Presiden Undang 7 Jurnalis Kawakan untuk Berbincang On The Record CME: Keberadaan Danantara Bak Madu dan Racun Bagi Ekonomi Nasional Rekonstruksi Pendidikan Bela Negara

Opini

Merajut Kembali Imajinasi Kebangsaan jika Tidak Ingin Melihat Indonesia Tinggal Sejarah

Avatarbadge-check


					Sri Radjasa MBA, Pemerhati Provinsi Daerah Istimewa Aceh (Istimewa). Perbesar

Sri Radjasa MBA, Pemerhati Provinsi Daerah Istimewa Aceh (Istimewa).

Jakarta, Indonesiawatch.id – Tulisan opini ini, sepenuhnya merujuk pada konsep kajian imajinasi kebangsaan yang ditulis oleh Prof Dr. Kamaruzzaman Bustamam Ahmad, guru besar UIN Ar Raniry Aceh dan Presiden Asian Muslim Action Network.

Dalam tulisan tenang konsep imajinasi kebangsaan, Prof Kamaruzzaman merefleksikan kegalauannya, sejalan dengan begitu antusiasnya negara-negara di dunia, terus mengaktualisasikan arah kebijakan dan strategi merumuskan pencapaian dimasa depan.

Sementara Indonesia walau telah memiliki konsep rancang bangun Indonesia pada tahun 2045, namun baru pada aspek ekonomi, oleh sebab itu, menjadi kebutuhan mendesak untuk mendisain paradigma baru, sebagai panduan guna memahami imajinasi kebangsaan.

Substansi kajian tentang merajut kembali imajinasi kebangsaan, dititik beratkan pada pencarian akar nilai-nilai yang terkandung dalam budaya bangsa Indonesia, namun lebih bertumpu pada konsep yang berbasiskan filsafat teoritik atau meta-fisika dan meta-teori.

Kajian tentang imajinasi kebangsaan berbasis meta fisika dan meta teori belum banyak dilakukan secara akademis. Harus disadari bahwa, bangunan nasionalisme Indonesia cenderung, bertumpu pada nilai-nilai kebangsaan berbasis Jawa sentris semata yang tanpa disadari telah memicu “kecemburuan nasionalisme”, tentunya berpotensi menjadi ancaman serius bagi format Indonesia sebagai negara kesatuan.

Dihadapkan oleh derasnya arus perubahan global, dipandang penting bagi Indonesia untuk mengkaji kembali imajinasi kebangsaan yang digali dari aspek kosmologi, spirit, ideology dan ilmu pengetahuan bercirikan kenusantaraan, dalam rangka membangun strategi politik pertahanan dan keamanan yang memiliki daya tangkal dan mampu merespon, setiap tantangan dan ancaman global.

Sejauh ini keempat aspek kosmologi, spirit, ideology dan ilmu pengetahuan, tidak dibangun secara harmonis. Sistem kosmologis yang ada disetiap daerah jarang diangkat kepermukaan, karena kosmologi Indonesia kerapkali hanya dilihat dari aspek kosmologi Jawa, demikian juga dominasi spirit Jawa selalu dikedepankan secara simbolik.

Menyangkut ideologi dalam berbagai diskusi, kerapkali ideology Pancasila selalu terkesampingkan, sementara ideology lain selalu disodorkan sebagai solusi.

Sudah saatnya bangsa Indonesia, memiliki kesadaran kebangsaan yang dibangun diatas pondasi bercirikan kenusantaraan, dengan mengadopsi secara harmonis aspek kosmologi, spirit, ideology dan ilmu pengetahuan, dalam rangka mewujudkan strategi politik pertahanan dan keamanan yang mampu menjawab tantangan dunia yang berubah cepat dan sulit diprediksi.

Imajinasi kebangsaan Indonesia harus dibangun menjadi prasasti nasionalisme yang berdiri tegak dari sabang sampai merauke, jika tidak ingin melihat Indonesia tinggal sejarah. Perlu menjadi catatan bahwa sejarah bukan masa lalu, karena masa lalu telah membawa sejarah ke masa kini.

Sri Radjasa MBA
-Pemerhati Intelijen

Berita Terbaru

Revisi UU Polri Pengingkaran Terhadap UUD 45

13 April 2025 - 20:34 WIB

Praktik Mafia Tanah oleh Oknum Pemko Tangerang

10 April 2025 - 17:37 WIB

Presiden Undang 7 Jurnalis Kawakan untuk Berbincang On The Record

8 April 2025 - 10:53 WIB

Presiden Undang 7 Jurnalis Kawakan untuk Berbincang On The Record

Rekonstruksi Pendidikan Bela Negara

5 April 2025 - 01:32 WIB

ilustrasi bela negara

Ketika Negara Terhimpit Krisis, Masihkah Pemberantasan Korupsi Tebang Pilih?

2 April 2025 - 20:05 WIB

Pemerintah Pusat Wajib Kembalikan Kewenangan Aceh Dalam Pengelolaan Minerba
Populer Berita Opini