Makassar, Indonesiawatch.id – Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak, mengatakan, terbongkarnya “pabrik” uang palsu di Kampus UIN Alauddin Makassar menggunakan teknologi.
“Kami melakukan penyidikan ini menggunakan teknologi scientific investigation,” katanya pada Selasa, (17/12).
Baca juga:
Tersangka “Pabrik” Uang Palsu di Kampus UIN Alauddin Kemungkinan Bertambah
Ia menjelaskan, kasus pencetakan uang palsu diduga dilakukan di dalam kampus UIN Alauddin tersebut juga merupakan hasil joint investigation sejumlah pihak.
“Perkara ini terungkap atas kerja sama tim, ini super tim. Kami bekerja joint investigation,” ujarnya.
Adapun sejumlah pihak yang terlibat dalam joint investigation ini di antaranya Polres Gowa, Bank Indonesia (BI), Bank BRI, dan Bank BNI.
“Kita libatkan Labfor, Bank Indonesia, kita libatkan BRI, BNI juga kita libatkan,” katanya.
Selain itu, Polres Gowa juga dibantu oleh salah seorang rektor salah satu kampus di Gowa. Pasalnya, ini terjadi di Kampus UIN Alauddin.
“Karena ternyata ini didapatkan ada barang bukti yang kami dapatkan di dalam kampus salah satu universitas di Gowa,” ujarnya.
Dalam kasus dugaan “pabrik” uang palsu ini Polres Gowa telah menetapkan 15 orang tersangka, menyita uang palsu sejumlah Rp446,7 juta, dan satu unit mesin cetak berukuran besar.