Menu

Dark Mode
Hampir 3 Tahun Pemekaran Papua, Anggota DPD RI: Belum Ada Perubahan Signifikan Presiden Harus Belajar dari Sultan Iskandar Muda Jejak Dua Tokoh Nasional di Era SBY, Diduga Menitip MRC ke Mantan Dirut Pertamina Alat AI Buatan Anak Bangsa Ini, Bisa Cegah Boncosnya Asuransi Jiwa Laut Direklamasi, Rel Diutangi Bapak Jaksa Agung Patuhi Perintah Presiden, Sikat Direksi BUMN yang Seperti Raja

Opini

Pertama Kali Tanpa Oposisi, PDI-P Masuk ke Pemerintahan, Prabowo Full Power

Avatarbadge-check


					Prabowo Subianto. Perbesar

Prabowo Subianto.

Jakarta, Indonesiawatch.id – Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI-P Puan Maharani, memberi kepastian internal PDI-P solid mendukung Pemerintahan Prabowo, untuk membangun Indonesia kedepan. Pernyataan Puan yang disampaikan kepada awak media pada 16 Oktober 2024 di komplek Parlemen, menghapus teka teki arah kebijakan politik PDI-P dan sekaligus mempertegas pemerintahan Prabowo full power.

Begitu juga stabilitas politik nasional kedepan, dapat terjaga sejalan dengan semua parpol berada dalam genggaman Prabowo. Tetapi fenomena merapatnya oposisi besar kedalam kekuasaan Negara, mengisyaratkan ancaman bagi demokrasi.

Terlebih diketahui Prabowo memiliki program ambisius yang membutuhkan gelontoran dana sangat besar, tentunya tidak akan menemui kesulitan, ketika digelar di forum legislatif.

Prabowo sejak awal telah memberi warning, agar berbagai kekuatan politik dapat berjalan seiring, bagi yang tidak dapat kerja sama, silahkan jadi penonton dan jangan mengganggu. Pernyataan tersebut mengisyaratkan adanya keengganan Prabowo terhadap kehadiran oposisi untuk menjalankan fungsi kontrol terhadap kebijakan pemerintahannya.

Hal ini tentunya tidak berlebihan, jika menelisik sosialisasi nilai yang membentuk karakter kepemimpinan Prabowo, sangat dipengaruhi oleh gaya militer yang sangat mengedepankan “kebijakan satu arah” dan “Top Down”.

Manuver politik Prabowo saat ini, adalah berupaya membangun kekuatan politik tanpa lawan, dengan memanfaatkan kursi cabinet sebagai barter politik. Potret politik Indonesia hari ini, melulu menyajikan bagi-bagi jabatan Negara, tidak sedikitpun memberikan pendidikan politik untuk membangun demokrasi.

Tanpa oposisi, demokrasi hanya akan melahirkan monster kekuasaan dan tumbuh suburnya oligarki, dengan prilaku tamak dan serakah, tak sungkan gadaikan kedaulatan. Nasib rakyat tetap tidak berubah, menjadi objek dari para juragan partai politik.

Suara rakyat sebagai corong demokrasi, nampaknya akan kembali tersumbat, sejalan dengan adanya ancang-ancang untuk merevisi undang-undang penyiaran, dengan target menggusur jurnalis investigasi yang kita ketahui sebagai ujung tombak penyibak tabir kejahatan para pemangku kebijakan.

Sri Radjasa MBA
-Pemerhati Intelijen

Berita Terbaru

Hampir 3 Tahun Pemekaran Papua, Anggota DPD RI: Belum Ada Perubahan Signifikan

10 November 2025 - 05:30 WIB

Anggota DPD RI asal Papua Barat, Lamek Dowansiba (Foto: sinpo.id)

Presiden Harus Belajar dari Sultan Iskandar Muda

8 November 2025 - 14:23 WIB

Sultan Iskandar Muda

Jejak Dua Tokoh Nasional di Era SBY, Diduga Menitip MRC ke Mantan Dirut Pertamina

2 November 2025 - 20:11 WIB

Sri Radjasa MBA, Pemerhati Intelijen

Laut Direklamasi, Rel Diutangi

31 October 2025 - 22:17 WIB

Sri Radjasa MBA (Pemerhati Intelijen).

Bapak Jaksa Agung Patuhi Perintah Presiden, Sikat Direksi BUMN yang Seperti Raja

26 October 2025 - 07:42 WIB

Jaksa Agung ST Burhanuddin menyampaikan 4 poin penting dalam Rakernas Kejaksaan RI 2025 yang harus diperhatikan seluruh jaksa. (Indonesiawatch.id/Dok. Kejagung)
Populer Berita Opini