Kejagung Diduga Geledah Rumah Direksi Pertamina dan Subholding Subuh-Subuh? Marak TPPO, Wemenkum Prof Eddy‎: Tugas Pemasyarakatan dan Imigrasi Kian Berat Pak Bahlil, Masalah Impor Minyak Tidak Tergantung Beroperasinya RDMP Balikpapan Aceh Jadi Pusat Hilirisasi Gas Bumi dan Getah Pinus Pemerintah Siapkan Sejumlah Langkah ‎Antisipasi Bencana Cuaca Ekstrem di Jobodetabek Ditemukan Cadangan Gas Bumi di Sumur Geng North-1 Kaltim, SKK Migas: Jadi Game Changer

Politik

Ramai Sprindik Jegal Anies Baswedan, Rocky Gerung: Politik Jokowi Muluskan Gibran!

Avatarbadge-check


					Rocky Gerung (Istimewa) Perbesar

Rocky Gerung (Istimewa)

Jakarta, Indonesiawatch.id – Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) PDI Perjuangan (PDIP) Jawa Barat Ono Surono membongkar sosok Mulyono sebagai aktor di balik gagalnya Anies Baswedan di Pilkada Jawa Barat (Jabar) 2024.

Ono Surono menjelaskan kronologi gagalnya PDIP mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jabar. Saat itu, Anies Bawedan menyatakan belum siap maju di Pilkada Jabar.  Alasannya, nama Anies Baswedan belum masuk radar survei di Jawa Barat. Mantan Gubernur Jakarta itu juga belum memiliki jaringan terkait Pilkada Jabar.

Anies mensyaratkan siap maju di Pikada Jabar asal mendapatkan dukungan dari satu kelompok atau satu organisasi massa besar untuk mendukung pencalonan Anies sebagai cagub Jabar bersama PDIP. Ono kemudian bergerak menghubungi satu kelompok yang tidak disebutkan namanya untuk mendukung Anies Baswedan.

Sayangnya, kelompok tersebut juga tidak bersedia memberikan dukungannya. “Saya tidak menyebutkan kelompoknya tapi jelaslah bahwa ini kelompok yang sangat besar di Jawa Barat dan dia menyampaikan ada keterikatanlah terkait dengan keputusan mereka dengan satu kekuatan besar yang saya tangkap seperti itu,” kata Ono.

Ono kemudian ditanya awak media mengenai alasannya menyebut sosok Mulyono.  Ia diminta mengklarifikasi siapa sosok Mulyono yang dimaksud. “Kalau di Jawa Barat Mulyana. Mulyana ini atau Mulyono ini kan kekuatan besar juga yang kemarin juga bagaimana diduga memporak-porandakan demokrasi di Indonesia,” ujar Ono.

Ono Surono juga membantah kabar kekecewaannya gagal maju di Pilkada Jabar sebagai dampak putusan Anies Baswedan. Menurutnya, ia menghormati putusan PDIP yang pada akhirnya mendukung Jeje Wiradinata dan Ronal Surapradja di Pilgub Jabar.

Terpisah, Juru Bicara (Jubir) Anies Baswedan, Iwan Tarigan ternyata juga menyinggung peran Mulyono. Bahkan, Iwan menyinggung rencana deklarasi Anies Baswedan di Pilkada yang gagal akibat ancaman sprindik atau surat perintah penyidikan.

Namun, Iwan tidak menjelaskan deklarasi Anies Baswedan yang dimaksud apakah terkait Pilkada Jakarta atau Pilkada Jabar. Sekedar informasi, nama Mulyono belakangan ini ramai dibicarakan saat unjuk rasa menolak Revisi UU Pilkada. Nama tersebut digunakan untuk menyebut nama Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Mulyono merupakan nama asli Jokowi yang pernah ramai diberitakan pada Januari 2017. Jokowi membenarkan nama pertamanya adalah Mulyono. Namun, nama Mulyono tapi tidak berlangsung lama, karena nama tersebut membuat Jokowi sering sakit-sakitan.

Terpisah, Juru Bicara (Jubir) Anies Baswedan, Iwan Tarigan mengungkapkan rencananya membentuk partai politik setelah eks capres itu gagal maju di Pilkada Serentak 2024. “Karena memang kalau Pak Anies, kita masukkan ke partai ini kejadiannya begini lagi begitu mau masuk PDIP calonnya langsung di sprindik,” kata Iwan Tarigan.

Iwan mengaku rencana membentuk partai untuk tempat bernaung Anies Baswedan disiapkan secara serius. Terlebih, Anies mendapatkan pengalaman tidak menyenangkan saat akan berlaga di Pilkada 2024. “Kalau mau ikut kapal orang gitu ya pertama tiga kapal kemudian ninggalin kita kemudian begitu mau naik kapal lagi,” ujarnya.

Iwan juga menanggapi gagalnya Anies Baswedan maju bersama PDIP. Menurut Iwan, partai berlambang banteng moncong putih itu juga menghadapi dilema tersendiri saat akan mendukung Anies Baswedan.

“Bukan di PHP (Pemberi Harapan Palsu), Om Ono tahu iya langsung Sprindik keluar gitu kalau mau dilanjutkan. Saya tahu betul kronologinya dari jam ke jam itu PDIP itu harusnya itu  siang itu sudah deklarasi itu jam 12 itu keluar Sprindik si Mulyono lagi,” kata Iwan.

Menurutnya, pengusungan Anies dikunci dengan persoalan hukum yang kabur. “Sprindik keluar kalau lanjut sama Anies maka kasus naikin lagi kan iya capek ya kalau selalu begitu,” keluh Iwan.

Pengamat politik, Rocky Gerung turut menanggapi ucapan Ketua DPD PDIP Jabar Ono Surono soal “Mulyono and The Gank” yang berupaya menjegal Anies Baswedan di Pilkada 2024. Rocky Gerung juga sepakat dengan Ono Surono. Ia menilai Anies Baswedan bakal menyedot perhatian publik dan menjadi “duri dalam daging” di kepemimpinan rezim Jokowi ke depannya.

Karena itu, Rocky Gerung menduga Anies Baswedan akan dijegal dari segala kontestasi politik, bahkan ditingkat kabupaten/kota sekalipun. “Ya, tentu dari pihak Mulyono sorry maksud saya dari Pak Jokowi, tetap ada kalkulasi diloloskan dengan cara apapun dan dimanapun, dia (Anies) akan jadi pesaing, akan jadi duri dalam daging di kepemimpinan Jokowi ke depan,” ucap Rocky Gerung dikutip dari YouTube Rocky Gerung Official.

Menurutnya, Jokowi punya kepentingan mengamankan Gibran sebagai investasi politik. Gibran yang kini menjabat wakil presiden terpilih juga akan ditargetkan menjadi pemimpin Indonesia atau RI 1 berikutnya. “Jokowi kan mimpinya membesarkan Gibran tak boleh terhalang dengan tumbuhnya Anies, gampangnya begitu,” kata Rocky.

Dalam situasi demokrasi Indonesia yang sedang sakit-sakitan, Anies menawarkan perubahan sehingga menjadi magnet publikasi tersendiri. “Pers akan memindahkan perhatiannya dari Gibran ke Anies, itukan yang dikhawatirkan Mulyono, maksud saya Presiden Jokowi. Misal Anies jadi bupati di pelosok namanya juga akan tetap disorot oleh pers nasional,” tutur Jokowi.

Menurutnya, kekuatan besar yang menghalangi Anies tidak lain adalah penguasa atau Jokowi sendiri. “Anies disimpulkan tidak boleh hadir di semua kompetisi politik, jadi kalau Anies batal di Jawa Barat juga karena keinginan Jokowi,” imbuhnya.

Rocky Gerung menyampaikan analisis bahwa Pilkada 2024 ada hubungan dan keterkaitan dengan Pilpres 2029. “Politik Pilkada itu didesign untuk mengantisipasi kepemimpinan Pilpres 2029 nanti,” ucap Rocky Gerung.

Rocky menyebut, ada alasan tersendiri di balik batalnya NasDem dan PKB mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024. Salah satunya munculnya Sprindik yang menyasar kader dan ketum parpol mereka. “Anies itu dijebak tanpa dia mampu untuk fight back karena Anies tetap dia lemah di situ. NasDem lemah yang pendukungnya, PKB lemah semuanya itu sprindiknya masih ada di kantong Pak Jokowi itu, sprindik tentang NasDem, sprindik tentang PKB misalnya,” pungkasnya.

[red]

Berita Terbaru

Kejagung Diduga Geledah Rumah Direksi Pertamina dan Subholding Subuh-Subuh?

11 December 2024 - 20:30 WIB

Ilustrasi: Gedung Pertamina.

Marak TPPO, Wemenkum Prof Eddy‎: Tugas Pemasyarakatan dan Imigrasi Kian Berat

11 December 2024 - 19:29 WIB

Wamenkum Prof Eddy mengatakan, tugas imigrasi dan pemasyarakatan kian berat dengan maraknya TPPO dan perubahan paradigma hukum pidana. (Indonesiawatch.id/Dok. Kemenkum)

Pak Bahlil, Masalah Impor Minyak Tidak Tergantung Beroperasinya RDMP Balikpapan

11 December 2024 - 16:55 WIB

Samuel Rizal dan Menteri Bahlil Lahadalia serta istri, di kantor BKPM, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (24/12) (Foto: Grid.ID / Annisa Dienfitri)

Aceh Jadi Pusat Hilirisasi Gas Bumi dan Getah Pinus

11 December 2024 - 16:08 WIB

Ilustrasi hilirisasi gas. (Indonesiawatch.id/Dok. Pertamina)

Pemerintah Siapkan Sejumlah Langkah ‎Antisipasi Bencana Cuaca Ekstrem di Jobodetabek

11 December 2024 - 14:19 WIB

Populer Berita Daerah