Jakarta, Indonesiawatch.id – Pakar telematika, Roy Suryo meyakini bahwa foto yang viral di media sosial yang diduga Walikota Medan Bobby Nasution keluar dari jet pribadi bersama istrinya Kahiyang Ayu adalah asli.
Sebagai informasi, foto tersebut diunggah pertama kali oleh akun X bernama @MurtadhaOne1 pada Rabu, 28 Agustus 2024. Dalam foto tersebut tampak menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution turun dari sebuah pesawat jet pribadi.
Baca juga:
Heboh! Beredar Foto Bobby Nasution Naik Jet Pribadi, Netizen: KPK Gerak Dong..
Dalam cuplikan foto, terlihat sejumlah orang yang diduga pengawal Bobby mengeluarkan barang-barang dari atas pesawat tersebut. Kemudian, di foto kedua, terlihat Bobby tengah berjalan sambil memegang payung di area apron bandara.
Di foto juga terlihat perempuan berambut panjang yang diduga Kahiyang Ayu yang juga dikawal sejumlah pengawal. Berdasarkan narasi dari akun X bernama @MurtadhaOne1, foto itu diambil pada tahun lalu dan jet pribadi itu diduga milik konglomerat asal Medan, Sumatera Utara.
Terkait foto tersebut, Roy Suryo mengungkap jet pribadi yang digunakan Bobby dan istrinya berjenis Embraer Legacy 650 dengan kode penerbangan VP-CLL. Ia menyebut, jet pribadi yang ditumpangi Bobby tersebut mendarat di Bandara Suwondo, Medan pada 19 Februari 2023.
“Ini pesawat yang dipakai keluarga (Jokowi) yaitu betul, pesawat tersebut merupakan Embraer Legacy 650 dengan kode VP-CLL,” kata Roy Suryo dalam keterangan yang diterima Indonesiawatch.id pada Sabtu, 31 Agustus 2024.
“Pesawat Embraer tuh lagi landing dulu (namanya) Bandara Polonia, sekarang Bandara Suwondo itu ada di Medan. Itu (mendarat) hari Sabtu pada tanggal 19 Februari 2023,” ujarnya.
Baca juga:
PKS Resmi Usung Bobby Nasution, Koalisi Gemuk, PDIP Terjepit
Roy juga menyatakan, jet pribadi tersebut juga pernah mendarat di Bandara Adi Sumarmo, Solo pada 11 Desember 2022.
Hal itu punya kesamaan dengan jet pribadi yang pernah ditumpangi putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep yaitu Gulfstream G650ER yang pernah mendarat di bandara yang sama.
Keyakinan Roy diperoleh saat ia membongkar dokumentasi dan melakukan forensik digital. “Jadi, data-data digital itu memang ada. Meskipun dihapus tapi tetap bisa di-tracking (dilacak),” kata Roy.
Bersambung ke halaman selanjutnya