Jakarta, Indonesiawatch.id – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 akan berlangsung pada 27 November nanti. Ada 37 provinsi dan 508 kabupaten/kota yang akan melakukan Pilkada serentak di Indonesia.
Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) mulai gencar sosialisasi. Banyak masyarakat di kabupaten dan kota memang belum tahu jadwal Pilkada Serentak 2024 di daerahnya.
Di Jawa Tengah misalnya, berdasarkan riset Lembaga Survei Indonesia (LSI), hampir separuh warga Jateng atau sekitar 49,3%, tidak tahu ada pemilihan Gubernur di daerahnya. Masih ada satu kuartal lagi untuk mensosialisasikannya.
Dari 37 Pilgub yang akan berlangsung November nanti, LSI menilai Pilgub di Jateng menjadi salah satu Pilbug yang menjadi sorotan. Sebab, tidak ada calon petahana yang maju. Ganjar Pranowo, Gubernur sebelumnya, sudah menjabat selama dua periode.
Alasan lainnya, karena Jateng merupakan basis utama PDI Perjuangan sekaligus juga wilayah utama Presiden Joko Widodo dan keluarganya. Karena itu, LSI memprediksi akan terjadi kompetisi yang sengit antara jagoan Jokowi dan PDIP.
"Diduga akan terjadi kompetisi yang sengit antara kandidat yang didukung atau terafiliasi dengan Presiden Jokowi dan Koalisi Indonesia Maju (KIM), melawan kandidat yang diusung oleh PDIP sebagai partai terbesar di Jawa Tengah," dikutip dari laporan LSI, (30/06).
Berdasarkan hasil survei yang dirilis LSI bertajuk Pilkada Di Daerah Kunci: Siapa Unggul Di Jawa Tengah?, ditemukan bahwa anak bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep memiliki elektoral tinggi di Jateng. Pada simulasi Top Of Mind survei LSI menemukan bahwa, elektoral paling tinggi ditempati Irjen. Pol. Ahmad Luthfi (5.2%).
Kemudian disusul Kaesang Pangarep (2.5%), Sudaryono (2.1%), Bambang "Pacul" Wuryanto (1.8%), Dico Ganinduto (1.7%), dan Taj Yasin (Maimoen 1.5%). Sementara mayoritas warga Jateng (78,7%) belum menentukan pilihan.
Dari 78,7% tersebut setelah dilakukan simulasi semi terbuka, tingkat elektoral Kaesang paling tinggi sebesar 15,9%. Disusul Irjen. Pol. Ahmad Luthfi (12.9%), Abdul Wachid (7.8%), Raffi Ahmad (6.8%), Bambang "Pacul" Wuryanto (5.8%), Sudaryono (4,7%), dan Hendrar Prihadi (4,7%).
Ketika dilakukan simulasi 3 kandidat Pilgub Jateng antara Kaesang, Bambang Pacul dan Ahmad Luthfi, Kaesang tetap unggul. Begitupun jika dilakukan simulasi 3 kandidat antara Kaesang, Sudaryono dan Ahmad Luthfi, Kaesang tetap unggul.

Hasil Survei Lembaga Survei Indonesia (LSI).
Tingginya elektoral Kaesang di Jateng paralel dengan tingkat popularitasnya. Masih berdasarkan hasil survei LSI, dari variabel Tingkat ketahuan Masyarakat Jateng, Kaesang paling tinggi sebesar 82%. Sedangkan popularitas Ahmad Luthfi sebesar 48,1%.
Hasil survei LSI ini menyebutkan bahwa peta kompetisi Pilgub Jateng masih cair. Semua kandidat masih berpeluang untuk saling mengungguli.
Meskipun demikian, faktor Jokowi Effect masih menjadi penentu kemenangan di Pilgub Jateng. Saat ini tingkat kepuasan warga Jateng terhadap Jokowi masih tinggi, sebesar 85,1%.