Berkali-kali Firli Mangkir & Tidak Ditahan, MAKI: Penyidik Tidak Profesional Bencana Beruntun Longsor & Banjir di Deli Serdang Sumut, Ada Korban Jiwa Fiskal Mepet, Prabowo Turunkan Anggaran Makan Bergizi Gratis Jadi Rp10 Ribu per Anak Aktivis Aceh Cut Farhani Ucapkan Selamat atas Keunggulan Mualem – Dek Fadh, Jaga Amanah Rakyat Pengentasan Kemiskinan dengan Gerakan “Berantas Buta Finansial” Keuangan Perusahaan Grup Bakrie Ini Semakin Boncos, Liabilitas Rp13 Triliun

Ekonomi

Eks Menkeu Jokowi Sebut Air Minum Galon Buat Orang Miskin, Ekonom PEPS: Tidak Masuk Akal!

Avatarbadge-check


					Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan. (Ist.). Perbesar

Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan. (Ist.).

Jakarta, Indonesiawatch.id – Eks Menteri Keuangan (Menkeu), Bambang Brodjonegoro menyebut bahwa konsumsi air minum galon dan kemasan bisa membuat kelas menengah jatuh miskin. Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan pernyataan tersebut konyol dan tidak masuk akal.

“Pernyataan dan pendapat mantan menteri keuangan rezim Jokowi ini sungguh menyedihkan, tidak masuk akal sama sekali, absurd,” ujarnya kepada Indonesiawatch.id, (31/08).

Baca juga:
Eks Menteri Keuangan Jokowi Sebut Air Minum Galon Buat Orang Miskin, Masa Iya?

Menurut Anthony, pernyataan Bambang jelas sebagai upaya mencari kambing hitam atas ketidakmampuan dan kegagalan pemerintahan Jokowi dalam meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi tingkat kemiskinan.

“Tetapi ini menyalahkan masyarakat karena kebiasaan konsumsi air kemasan,” katanya menilai pernyataan tersebut.

Anthony menjelaskan bahwa Bambang telah berkilah. Tentang, konsumsi air kemasan tidak terjadi di semua negara. Dan pernyataan Bambang mengenai negara maju terbiasa konsumsi air minum (dari keran) yang disediakan pemerintah di tempat-tempat umum.

“Niatnya mau membela kegagalan pemerintahan Jokowi, dengan mencari kambing hitam “konsumsi air kemasan”. Tetapi yang didapat justru sebaliknya,” katanya.

Menurut Anthony, pernyataan Bambang justru mengungkap fakta dan sekaligus validasi. Bahwa pemerintahan Jokowi selain telah gagal dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat menengah bawah, tetapi juga telah gagal dalam penyediaan air siap minum di tempat-tempat umum.

“Karena, masyarakat hanya bisa konsumsi air siap minum dari keran-keran di tempat umum kalau pemerintah mampu menyediakan fasilitas tersebut,” katanya.

Faktanya, pemerintah tidak mampu menyediakan fasilitas air siap minum di tempat-tempat umum, sehingga masyarakat tidak bisa mengkonsumsinya.

Baca juga:
Air Galon Buat Orang Miskin, Ekonom: Pemerintah Harus Buat Air Minum Gratis

“Artinya, masyarakat mengkonsumsi air kemasan karena tidak ada pilihan lain, karena pemerintah telah gagal menyediakan air siap minum yang aman, di tempat-tempat umum,” ujarnya.

Sebelumnya, Bambang Brodjonegoro menuding pengeluaran Masyarakat atas air minum galon, menjadi salah satu biang kerok yang membuat jatuh miskin. Bambang meyakini kebiasaan membeli air galon dan kemasan dapat menekan ekonomi warga kelas menengah.

“Kita tidak sadar selama ini, itu (pembelian air galon) sudah menggerus income kita secara lumayan dengan style kita yang mengandalkan semua kepada air galon, air botol dan segala macamnya,” kata Bambang di kantor Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) (30/08).
[red]

Berita Terbaru

Bencana Beruntun Longsor & Banjir di Deli Serdang Sumut, Ada Korban Jiwa

30 November 2024 - 14:02 WIB

Petugas tim SAR gabungan mengevakuasi korban dan puing-puing yang berserakan akibat longsor yang menutup jalan jalur Medan-Kabupaten Karo di Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis, 28/11/2024. (AP Photo/Binsar Bakkara)

Fiskal Mepet, Prabowo Turunkan Anggaran Makan Bergizi Gratis Jadi Rp10 Ribu per Anak

30 November 2024 - 07:26 WIB

Fiskal Mepet, Prabowo turunkan Anggaran Makan Bergizi Gratis jadi Rp10 ribu/Anak

Aktivis Aceh Cut Farhani Ucapkan Selamat atas Keunggulan Mualem – Dek Fadh, Jaga Amanah Rakyat

29 November 2024 - 15:43 WIB

Pasangan calon Mualem - Dek Fadh di Pilgub Aceh.

Pengentasan Kemiskinan dengan Gerakan “Berantas Buta Finansial”

29 November 2024 - 13:31 WIB

Keuangan Perusahaan Grup Bakrie Ini Semakin Boncos, Liabilitas Rp13 Triliun

29 November 2024 - 08:56 WIB

Keuangan Perusahaan Grup Bakrie Ini Semakin Boncos, Liabilitas Rp13 Triliun
Populer Berita Ekonomi