Menu

Dark Mode
Apresiasi Kejagung, CERI Juga Minta Diperjelas Keterlibatan Eks Dirut Pertamina di Kasus Korupsi Pengadaan Minyak Alibi.com, Komedi Kolaborasi Lintas Generasi Diam adalah Emas, Tak Berlaku bagi Presiden Prabowo Silfester, Potret Jokowisme Mixed Political Art Pidato Pengukuhan Guru Besar, Dosen Unpad Ini Singgung Kebijakan Gubernur KDM Lain Beathor Lain Armando Inilah Potret Politik Berhala

Sains & Edukasi

Jusuf Kalla Sebut Mendikbud Nadiem Jarang ke Kantor

Avatarbadge-check


					Wakil Presiden ke 10 dan 12 Indonesia, Jusuf Kalla (kiri) dan Nadiem Makarim, Mendikburistek (Kanan). Perbesar

Wakil Presiden ke 10 dan 12 Indonesia, Jusuf Kalla (kiri) dan Nadiem Makarim, Mendikburistek (Kanan).

Jakarta, Indonesiawatch.id – Wakil Presiden ke 10 dan 12 Indonesia mengatakan bahwa menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim jarang ke kantor. Selain itu, JK menuuturkan bahwa Nadiem tidak berpengalaman menjadi Menteri dibandingkan Menteri Pendidikan sebeluamnya.

Misalnya seperti Ki Hajar Dewantoro, pendiri Taman Siswa. Lalu ada, Soemantri Brodjonegoro, Daoed Joesoef, Mohammad Nuh, Anies Baswedan hingga Muhadjir Effendy.

Baca juga:
Kontroversi Pengajuan Guru Besar, MDGB PTNBH Keluarkan Seruan Moral

“Semua orang hebat di bidang Pendidikan. Kemudian ada mas Nadiem, yang tidak punya pengalaman pendidikan tidak pernah datang ke daerah, jarang ke kantor pula. Minta maaf Sekjen [Kemendikbud],” ujar JK dalam pidatonya, beberapa waktu lalu.

JK juga menyebut bahwa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, yang paling sering gonta ganti nama.

“Sekarang paling panjang namanya. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Luas sekali, besar sekali, tapi dipimpin oleh orang yang jarang ke kantor. Bagaimana bisa jadi pendidikannya,” ujarnya.

Menurut JK, pendidikan sangat penting. Karena itu dibutuhkan pemimpin Kementerian Pendidikan yang memahami pendidikan. “Seharusnya, yang memimpin pendidikan adalah tokoh-tokoh pendidikan. Begitu menterinya tiadk ngerti pendiidkan, dan malas ngurus Pendidikan, kacau semuanya,” ujarnya.

JK bahkan mengatakan bahwa internal Kemendikbudristek lebih tahu kondisi dan keadaannya sejak Kemendikbudristek dipimpin Nadiem. “Saya kira pak Sekjen [Kemendikbudristek] lebih tau dari saya, tentang keaadan,” ujarnya.

Karena itu, JK menyarankan kepada rezim pemerintahan selanjutnya, agar memilih menteri yang memahami pendidikan tidak hanya nasional, tetapi juga daerah.

“Untuk pemerintah yang akan datang, tolonglah dipilih Menteri yang ngerti Pendidikan. Kalau tidak, beginilah. Percuma kita ngomongi anggaran sekian-sekian tanpa orang yang bisa me-manage anggaran itu dengan baik,” pungkas JK.
[red]

Berita Terbaru

Apresiasi Kejagung, CERI Juga Minta Diperjelas Keterlibatan Eks Dirut Pertamina di Kasus Korupsi Pengadaan Minyak

11 July 2025 - 22:41 WIB

Ilustrasi 5 kasus korupsi di Pertamina. (Indonesiawatch.id/Dok. Pertamina)

Harga Robot Anjing Polisi Rp3 Miliar, di E Commerce Cuma Rp246 juta

5 July 2025 - 10:49 WIB

Lembaga Ini Laporkan Pejabat OJK ke Kejaksaan & Polri karena Persoalan Asuransi Askrida

4 July 2025 - 18:07 WIB

OJK Diduga Kasih Izin Produk ke Perusahaan Asuransi yang Insolvent

4 July 2025 - 13:05 WIB

Analogi Jokowi: Naik Motor Sein Ke Kiri Belok Ke Kanan

1 July 2025 - 10:01 WIB

Populer Berita News Update