Jakarta, Indonesiawatch.id – Psoriasis adalah penyakit autoimun yang menyerang kulit, menyebabkan munculnya bercak-bercak merah bersisik yang bisa menimbulkan rasa gatal dan perih. Di Indonesia, psoriasis menjadi salah satu masalah kesehatan kulit yang cukup umum, namun masih banyak masyarakat yang belum memahami secara mendalam mengenai penyebab, gejala, dan cara penanganannya.
Tingkat pengetahuan yang rendah seringkali membuat penderita merasa terkucilkan dan mengalami penurunan kualitas hidup. Karena itu, sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan menyediakan sumber daya yang dapat menawarkan dukungan dan edukasi agar dapat membantu individu merasa terhubung dan berdaya.
Psoriasis, yang dikategorikan sebagai penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyakit kronis yang menyakitkan, merusak penampilan, dan bahkan melumpuhkan. Penyakit ini berdampak negatif pada kualitas hidup pasien. Penyakit ini dapat terjadi pada semua usia, namun paling umum terjadi pada usia 20-30 tahun dan 50-60 tahun.
Sekitar 125 juta orang atau 2-3% dari total populasi mengidap psoriasis. Individu dengan psoriasis lebih berisiko mengalami berbagai komorbiditas/penyakit penyerta, termasuk penyakit kardiovaskular, serangan jantung, stroke, sindrom metabolic, depresi, dan lainnya. sehingga psoriasis menjadi masalah kesehatan yang serius.
Menyadari pentingnya edukasi kesehatan dalam upaya membantu masyarakat mengenali dan menghadapi psoriasis dengan lebih baik, Johnson & Johnson Indonesia berkolaborasi RS St. Carolus Summarecon Serpong menyelenggarakan seminar awam bertajuk “Kenali Psoriasis: Bagaimana Mengatasinya?”.
Hari Psoriasis Sedunia telah diperingati setiap tanggal 29 Oktober selama lebih dari satu dekade, bahkan saat ini Hari Psoriasis Sedunia diperingati di lebih dari 70 negara untuk memberikan informasi yang komprehensif mengenai penyakit ini, serta mendorong langkah-langkah pencegahan dan pengelolaan yang efektif bagi masyarakat.
Seminar ini memiliki empat tujuan. Pertama, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang psoriasis dan dampaknya pada kesehatan kulit dan kualitas hidup. Kedua, memberikan edukasi pengenalan tentang psoriasis dan cara mengelola gejala psoriasis secara efektif. Ketiga, menyediakan platform untuk diskusi interaktif antara peserta dan dokter spesialis. Terakhir, mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan kulit mereka dan mengadopsi gaya hidup yang lebih sehat.
Psoriasis yang paling umum adalah psoriasis plak (PsO), yaitu penyakit yang dimediasi oleh sistem kekebalan tubuh yang mengakibatkan produksi sel kulit berlebih, yang menyebabkan plak yang meradang dan bersisik yang mungkin terasa gatal atau nyeri.
Diperkirakan lebih dari 125 juta orang di seluruh dunia mengidap penyakit ini. Hampir seperempat dari semua orang dengan plak PsO memiliki kasus yang dianggap sedang hingga parah. Hidup dengan plak PsO dapat menjadi tantangan dan berdampak pada kehidupan di luar kesehatan fisik seseorang, termasuk kesehatan emosional, hubungan, dan penanganan stresor kehidupan.
Country Leader of Communications & Public Affairs, Johson & Johnson Innovative Medicine, untuk Indonesia, Malaysia dan Philippine, Devy Yheanne menyatakan, pihaknya berharap acara tersebut dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat, khususnya dalam pemahaman dan penanganan psoriasis.
“Di Johnson & Johnson, kami memahami bahwa pengetahuan dan informasi memegang peranan sangat penting dalam upaya memerangi penyakit dan meningkatkan kesadaran pada masyarakat. Oleh karenanya Johnson & Johnson terus bekerja sama dengan para mitra untuk memberikan informasi luas dan bermanfaat bagi masyarakat dari waktu ke waktu,” kata Devy.
[red]