Pak Bahlil, Masalah Impor Minyak Tidak Tergantung Beroperasinya RDMP Balikpapan Aceh Jadi Pusat Hilirisasi Gas Bumi dan Getah Pinus Pemerintah Siapkan Sejumlah Langkah ‎Antisipasi Bencana Cuaca Ekstrem di Jobodetabek Ditemukan Cadangan Gas Bumi di Sumur Geng North-1 Kaltim, SKK Migas: Jadi Game Changer ‎Eks Staf Ahli Anggota DPD Minta KPK Usut Dugaan Korupsi Mantan Bosnya Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian Terpusat di Sukabumi

Energi

Menteri Bahlil Ancam K3S: Yang Belum POD akan Ditawarkan ke Investor Lain

Avatarbadge-check


					Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (Doc. Sekretariat Kabinet) Perbesar

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (Doc. Sekretariat Kabinet)

Jakarta, Indonesiawatch.id – Demi meningkatkan lifting minyak bumi nasional dan menekan impor, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mendesak Kontraktor Kontrak Kerja Sama Migas (KKKS).

Dia meminta bagi K3S yang sudah eksplorasi, agar mempercepat tahapan Plant of Development (PoD) atau pengembangan lapangan migas.

Baca juga:
Menteri ESDM Mau Reaktivasi Sumur Nganggur, Eks Pimpinan SKK Migas: Bisa Tambah Lifting Tapi Volumenya Tidak Signifikan

“Kami sudah melakukan konsolidasi sejak kemarin sampai dengan tadi dengan K3S. Dari 301 Wilayah Kerja (WK) yang sudah dilakukan eksplorasi, dan belum POD, kita akan memaksa untuk POD,” ujarnya dalam RDP dengan anggota DPR Komisi XII, (13/11).

Bahlil mengatakan, bagi K3S yang tidak segera melakukan POD dan tidak serius, wilayah kerja yang dikelola K3S tersebut bisa dialihkan ke investor lain.

Baca juga:
Lembaga Ini Ragu Pimpinan SKK Migas yang Baru Bisa Capai Target Lifting

“Kalau sampai dengan waktu yang ditentukan, mereka juga masih banyak alasan, maka tidak menutup kemungkinan kita melakukan peninjauan. Dan bisa2 kalau mereka memang tidak memiliki keseriusan, maka kita tawarkan ke investor lain,” katanya tegas.

Bahlil mencontohkan salah satu wilayah kerja Migas yaitu Blok Masela. Jika proses produksi dan liftingnya lelet, maka investornya bisa diganti.

“Salah satu contoh yang da di Maluku, blok masela. Tapi Sekarang sudah mulai proses tender, itu kalau mereka sampai lambat, nanti bisa diganti,” ujarnya.

Dari 301 Wilayah kerja tadi, ternyata ada sekitar 195 dikuasai pertamina. “Kami meminta komitmen K3S, tadi saya memberikan arahan ke SKK Migas, itu menyangkut dengan lifiting,” ujarnya.

Bahlil mengatakan bahwa saat ini Indonesia memproduksi 600 ribu barel per hari. Sementara konsumsi minyak per hari sekitar 1,6 juta barel. Karena itu, Negara harus mengimpor minyak mentah 1 juta barel per hari.

“Perintah Bapak Presiden Prabowo adalah memaksimalkan semua potensi yang kita miliki untuk meningkatkan lifting agar mengurangi impor. Itu perintahnya,” ujar Bahlil.

[red]

Berita Terbaru

Pak Bahlil, Masalah Impor Minyak Tidak Tergantung Beroperasinya RDMP Balikpapan

11 December 2024 - 16:55 WIB

Samuel Rizal dan Menteri Bahlil Lahadalia serta istri, di kantor BKPM, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (24/12) (Foto: Grid.ID / Annisa Dienfitri)

Aceh Jadi Pusat Hilirisasi Gas Bumi dan Getah Pinus

11 December 2024 - 16:08 WIB

Ilustrasi hilirisasi gas. (Indonesiawatch.id/Dok. Pertamina)

Pemerintah Siapkan Sejumlah Langkah ‎Antisipasi Bencana Cuaca Ekstrem di Jobodetabek

11 December 2024 - 14:19 WIB

Ditemukan Cadangan Gas Bumi di Sumur Geng North-1 Kaltim, SKK Migas: Jadi Game Changer

11 December 2024 - 13:32 WIB

Ilustrasi Sumur Geng North-1 (Foto: SKK Migas)

‎Eks Staf Ahli Anggota DPD Minta KPK Usut Dugaan Korupsi Mantan Bosnya

11 December 2024 - 10:21 WIB

Populer Berita Hukum