Jakarta, Indonesiawatch.id – Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional, Aniwayang Studio mempersembahkan Pergelaran Aniwayang Live “Desa Timun” di Museum Wayang, Kota Tua Jakarta, pada Rabu pagi (23/07). Acara ini dihadiri oleh lebih dari 80 siswa sekolah tingkat dasar dari wilayah sekitar.
Pergelaran ini menjadi tonggak awal program rutin Aniwayang Live Desa Timun yang akan secara resmi dimulai pada 9 Agustus 2025, dan akan digelar empat kali dalam sehari di Museum Wayang.
Melalui sistem tiket, pengunjung memperoleh akses masuk Museum Wayang, menikmati pergelaran Desa Timun, dan suvenir eksklusif berupa wayang kertas karakter Desa Timun.
Founder dan Direktur Aniwayang Studio Daud Nugraha mengatakan, program ini menghadirkan pengalaman baru di dunia pertunjukan budaya Indonesia, khususnya bagi generasi muda.
Menggabungkan seni tradisional wayang kulit dengan narasi modern dan karakter yang imut dan menggemaskan, Aniwayang menjadi jembatan yang memperkenalkan kembali budaya Indonesia dengan cara yang menyenangkan, relevan, dan penuh imajinasi.
“Melalui Desa Timun, kami ingin membangun generasi yang kreatif, gemar bercerita, dan mencintai budaya. Karena kami percaya bahwa tradisi bisa terus hidup apabila dikemas dengan cara yang menyenangkan dan menyentuh generasi masa kini,” ujar Daud.
Sementara itu, Kepala Unit Pengelola Museum Seni Sri Kusumawati menyampaikan, kerja sama yang terjalin antara Aniwayang Studio dengan lembaganya adalah bagian dari usaha pemerintah menghidupkan industri kreatif.
“Pergelaran ini juga menjadi implementasi dari kerja sama strategis antara sektor ekonomi kreatif dan pemerintah, menyusul penandatanganan nota kesepahaman antara Kementerian Ekonomi Kreatif dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengaktivasi IP lokal dan menghidupkan industri kreatif berbasis budaya di Jakarta, dalam hal ini di kawasan Kota Tua,” papar Sri.
Melihat kerja sama ini, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar merasa bangga IP lokal Desa Timun mulai dikenal oleh warga negara Indonesia melalui Museum Wayang.
“Dari pihak pemerintah, kita akan selalu mendukung IP-IP lokal dengan memberikan wadah-wadah dan stage supaya bisa shining. Dan Pemprov DKI merupakan salah satu partner utama kita di Kementerian Ekraf. Harapan kita, ini bisa jadi sebuah percontohan di mana kita bisa menularkan vibes positif dari IP lokal ini menuju ke seantero nusantara dan dunia,” terang Irene.
Sebagai bagian dari acara hari ini, juga diselenggarakan prosesi penandatanganan MoU antara Daud Nugraha (Founder Aniwayang Studio) dan Sri Kusumawati (Kepala Unit Pengelola Museum Seni), sekaligus penyerahan resmi koleksi wayang kulit karakter Desa Timun untuk menjadi bagian dari koleksi permanen Museum Wayang.
Tiket pertunjukan Aniwayang Live Desa Timun dapat diperoleh secara online mulai awal Agustus 2025. Dengan hadirnya pertunjukan ini secara reguler, Museum Wayang diharapkan menjadi destinasi yang tidak hanya edukatif, tapi juga atraktif bagi keluarga dan anak-anak.
Seperti diketahui, Aniwayang Studio adalah rumah produksi kreatif yang memadukan teknik tradisional wayang kulit dengan animasi dan storytelling modern. Dikenal melalui serial Desa Timun, Aniwayang mengusung visi untuk menghidupkan kembali budaya Indonesia dengan pendekatan yang ringan, lucu, dan penuh makna.
[red]