Siapa Perampok Dana Pensiun Bank Mandiri Diduga Lakukan Penundaan Transaksi Dana Ketahanan Pangan Cara Membenahi Transportasi Demi Mengurai Kemacetan Jakarta Rencana TNI Bentuk 100 Batalion Teritorial Pembangunan Ancaman Pengkhianat Bangsa CBA: Pertamina Patra Niaga Diminta Jangan Tutup-Tutupi Pemain Gas Elpiji Melon

Energi

Bahlil Kesal di DPR, Sebut Kemenkeu Sengaja Mau Buat Gagal Proyek Pipa Gas Cisem 2

Avatarbadge-check


					Atas (kiri ke kanan): Bambang Suswantono, Irjen KESDM merangkap Plt. Dirjen Minerba, - Menteri ESDM, Bahlil - Jisman P. Hutajulu, Dirjen Ketenagalistrikan
Bawah: Menteri Keuangan, Sri Mulyani.
(Sumber: Tempo/Tony Hartawan dan Tangkapan Layar) Perbesar

Atas (kiri ke kanan): Bambang Suswantono, Irjen KESDM merangkap Plt. Dirjen Minerba, - Menteri ESDM, Bahlil - Jisman P. Hutajulu, Dirjen Ketenagalistrikan Bawah: Menteri Keuangan, Sri Mulyani. (Sumber: Tempo/Tony Hartawan dan Tangkapan Layar)

Jakarta, Indonesiawatch.id – Proyek pengerjaan konstruksi terintegrasi Rancang dan Bangun Pipa Transmisi Gas Bumi Cirebon – Semarang (Cisem) tahap 2, sepenuhnya dibiayai oleh APBN. Kementerian ESDM juga sudah melaksanakan tendernya.

Hanya saja, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengeluhkan, anggaran yang diberikan ke KESDM, cekak.

Baca juga:
KPK Mulai Penyelidikan, Pokja Proyek Pipa Gas Cisem 2 Kementerian ESDM Irit Bicara

“Pembangunan Cisem 2, kemudian untuk gas di Sumatera, itu nggak akan bisa kita lakukan, kalau tidak dibiayai oleh negara. Terkecuali ini, kita kerjasamakan dengan swasta murni,” ujarnya dalam rapat kerja Bersama Komisi VII DPR RI, di Senayan, Jakarta (12/09).

Bahlil menilai, jika proyek Cisem 2 tidak dianggarkan di APBN, ini sama saja Kementerian Keuangan sengaja mau menggagalkan proyek tersebut.

“Pimpinan terdahulu [Menteri ESDM sebelumnya], sudah melakukan tender dan sudah selesai. Dan kalau tidak dianggarkan [proyek Cisem 2], artinya memang kita, khususnya Kementerian Keuangan, mungkin sengaja untuk membuat program ini gagal,” kata Bahlil dengan nada kesal.

Baca juga:
Setelah KPK, KPPU Selidiki Kasus Proyek Pipa Transmisi Gas Cisem 2

Menurut Bahlil, jadi tidaknya proyek pipa gas Cisem 2 berkaitan dengan wewenang anggota DPR RI Komisi VII, sebagai wakil rakyat. Jika proyek ini terseok-seok, menurut Bahlil, akan merusak marwah anggota DPR.

“Ini menyangkut dengan marwah daripada pimpinan dan seluruh anggota Komisi VII. Sebagai pertanggungjawaban moralitas kita dalam mendorong program-program kerakyatan,” katanya.

Kekesalan Bahlil berlanjut. Bahlil meminta agar anggota DPR tidak perlu lagi menanyakan perkembangan proyek gas Cisem 2 di setiap agenda rapat.

“Kalau boleh rapat-rapat berikutnya, jangan tanya kami tentang pipa. Karena apa, parlemen boleh menanyakan apabila diberikan ruang, biaya, untuk kami mengerjakan. Jadi kalau nggak ada pekerjaan, apa yang mau ditanyakan,” ujarnya.

Bahlil juga menegaskan bahwa persoalan minimnya anggaran proyek pipa gas Cisem 2 harus disampaikan ke masyarakat. “Bahwa pipa ini tidak bisa berjalan. Jangan sampai dianggap kita ini yang mandek,” katanya.

Baca juga:
Siapa Dibalik Timas Suplindo, Perusahaan Pemenang Rp3 triliun Proyek Cisem Tahap 2?

Ketua Umum Partai Golkar ini meminta, kalaupun proyek Cisem 2 tidak dianggarkan di APBN, maka pihaknya diberi izin untuk mengambil anggaran proyek dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Bersambung ke halaman selanjutnya

Berita Terbaru

Siapa Perampok Dana Pensiun

13 February 2025 - 21:22 WIB

Menteri Keuangan, Sri Mulyani (Sumber: ikpi.or.id)

Bank Mandiri Diduga Lakukan Penundaan Transaksi Dana Ketahanan Pangan

11 February 2025 - 18:09 WIB

Pemerhati Intelijen, Sri Radjasa MBA.

Cara Membenahi Transportasi Demi Mengurai Kemacetan Jakarta

10 February 2025 - 03:34 WIB

Djoko Setijowarno, Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Wakil Ketua Pemberdayaan dan Penguatan Wilayah MTI Pusat.

Rencana TNI Bentuk 100 Batalion Teritorial Pembangunan

10 February 2025 - 03:28 WIB

Sri Radjasa MBA, Pemerhati Intelijen

Ancaman Pengkhianat Bangsa

8 February 2025 - 05:07 WIB

Populer Berita News Update