Jakarta, Indonesiawatch.id – Proyek pengerjaan konstruksi terintegrasi Rancang dan Bangun Pipa Transmisi Gas Bumi Cirebon – Semarang (Cisem) tahap 2, sepenuhnya dibiayai oleh APBN. Kementerian ESDM juga sudah melaksanakan tendernya.
Hanya saja, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengeluhkan, anggaran yang diberikan ke KESDM, cekak.
Baca juga:
KPK Mulai Penyelidikan, Pokja Proyek Pipa Gas Cisem 2 Kementerian ESDM Irit Bicara
“Pembangunan Cisem 2, kemudian untuk gas di Sumatera, itu nggak akan bisa kita lakukan, kalau tidak dibiayai oleh negara. Terkecuali ini, kita kerjasamakan dengan swasta murni,” ujarnya dalam rapat kerja Bersama Komisi VII DPR RI, di Senayan, Jakarta (12/09).
Bahlil menilai, jika proyek Cisem 2 tidak dianggarkan di APBN, ini sama saja Kementerian Keuangan sengaja mau menggagalkan proyek tersebut.
“Pimpinan terdahulu [Menteri ESDM sebelumnya], sudah melakukan tender dan sudah selesai. Dan kalau tidak dianggarkan [proyek Cisem 2], artinya memang kita, khususnya Kementerian Keuangan, mungkin sengaja untuk membuat program ini gagal,” kata Bahlil dengan nada kesal.
Baca juga:
Setelah KPK, KPPU Selidiki Kasus Proyek Pipa Transmisi Gas Cisem 2
Menurut Bahlil, jadi tidaknya proyek pipa gas Cisem 2 berkaitan dengan wewenang anggota DPR RI Komisi VII, sebagai wakil rakyat. Jika proyek ini terseok-seok, menurut Bahlil, akan merusak marwah anggota DPR.
“Ini menyangkut dengan marwah daripada pimpinan dan seluruh anggota Komisi VII. Sebagai pertanggungjawaban moralitas kita dalam mendorong program-program kerakyatan,” katanya.
Kekesalan Bahlil berlanjut. Bahlil meminta agar anggota DPR tidak perlu lagi menanyakan perkembangan proyek gas Cisem 2 di setiap agenda rapat.
“Kalau boleh rapat-rapat berikutnya, jangan tanya kami tentang pipa. Karena apa, parlemen boleh menanyakan apabila diberikan ruang, biaya, untuk kami mengerjakan. Jadi kalau nggak ada pekerjaan, apa yang mau ditanyakan,” ujarnya.
Bahlil juga menegaskan bahwa persoalan minimnya anggaran proyek pipa gas Cisem 2 harus disampaikan ke masyarakat. “Bahwa pipa ini tidak bisa berjalan. Jangan sampai dianggap kita ini yang mandek,” katanya.
Baca juga:
Siapa Dibalik Timas Suplindo, Perusahaan Pemenang Rp3 triliun Proyek Cisem Tahap 2?
Ketua Umum Partai Golkar ini meminta, kalaupun proyek Cisem 2 tidak dianggarkan di APBN, maka pihaknya diberi izin untuk mengambil anggaran proyek dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Bersambung ke halaman selanjutnya