Jakarta, Indonesiawatch.id – Aktivitas politik praktis, menghadapi perhelatan demokrasi seperti Pilpres, Pemilu Legislatif dan Pilkada serentak yang digelar pada tahun 2024, tidak saja mengeksploitasi instrumen politik modern. Misalnya, pembentukan tim sukses dan konsultan politik, kampanye, pembuatan iklan politik, media massa serta berbagai kegiatan sosial.
Tetapi juga marak berkembang pemanfaatan jasa supranatural, untuk memperoleh dukungan suara rakyat dalam rangka merebut maupun mempertahankan kekuasaan. Fenomena mistik dalam kekuasaan politik di Indonesia, memiliki posisi sakral dan masih dipercaya memiliki kekuatan metafisik yang melampaui rasionalitas, untuk memberi solusi dalam merebut kekuasaan.
Baca juga:
Kabinet Gemoy Prabowo-Gibran Kental Politik Kekuasaan
Tidak sedikit para aktor politik, mulai dari Capres, Caleg, Cagub, Cabub dan Cawalkot hingga calon menteri, memanfaatkan jasa “orang pinter” menurut terminologi klenik, untuk memperoleh kedudukan dan kekuasaan politik.
Ada dua pendekatan mistik yang digunakan oleh para aktor politik, untuk memperoleh energi supranatural. Pertama bagi mereka yang memiliki pemahaman agamanya cukup mumpuni, mereka lebih suka memanfaatkan kekuatan transenden, melalui jasa para Kyai pesantren maupun tokoh agama lainnya.
Mereka dibekali amalan doa, mengerahkan para santri untuk melaksanakan ritual doa dan melakukan ziarah kubur para aulia maupun wali. Pihak kedua adalah mereka yang lebih kental dengan nilai-nilai mistik spiritual seperti kejawen, akan memanfaatkan jasa paranormal atau dukun, melalui media benda-benda pusaka atau wapak (jimat yang dibungkus kain hitam berisi mantra) maupun ritual sesajen, sampai dengan penggunaan sihir ilmu hitam.
Baca juga:
Ideologi Parpol Sekedar Kosmetika Politik
Tidak heran jika akhir-akhir ini, makam para wali dan aulia didatangi oleh para penziarah politik. Di sisi lain paranormal dan dukun kebanjiran order memenangkan kontestan pesta demokrasi 2024. Di era kepemimpinan Jokowi, kita kerapkali mendengar kesaksian para tokoh paranormal kondang, dilibatkan sebagai garda pengamanan gaib pada moment penting kenegaraan.
Mereka mengatakan adanya keterlibatan “pasukan ratu pantai selatan” disekitar Presiden Jokowi. Cerita alam gaib seperti ini, menjadi potret keseharian dalam lingkaran kekuasaan politik di negeri ini. Bahkan dengan penuh keyakinan, para penasehat spiritual istana mengatakan, Jokowi akan mampu bertahan sampai akhir jabatannya, karena adanya backup kekuatan supranatural.
Konfigurasi kekuasaan politik yang kental dengan kultur mistik dan relasi kuasa “orang pintar” dengan aktor politik, telah membentuk tata nilai spiritual yang menempatkan kekuasaan politik sebagai berhala baru. Oleh sebab itu pendidikan politik yang diajarkan kepada bangsa ini, melulu tentang materi “birahi kekuasaan”.
Bangsa ini tidak dibekali oleh materi pendidikan politik tentang clean governance, demokrasi yang berkeadilan dan politik bermartabat. Betapa miris nasib masa depan bangsa ini, harus dipertaruhkan ditangan dukun dan paranormal politik.
Sri Radjasa MBA
-Pemerhati Intelijen