Menu

Dark Mode
Jejak Dua Tokoh Nasional di Era SBY, Diduga Menitip MRC ke Mantan Dirut Pertamina Alat AI Buatan Anak Bangsa Ini, Bisa Cegah Boncosnya Asuransi Jiwa Laut Direklamasi, Rel Diutangi Bapak Jaksa Agung Patuhi Perintah Presiden, Sikat Direksi BUMN yang Seperti Raja Dilema Sentralisasi Kekuasaan dan Ancaman Disintegrasi di Era Prabowo Ketika Polri Jadi Parcok: Krisis Etika dan Bayang Kekuasaan

Edukasi

Indonesia-Australia Berkolaborasi Dorong Pertukaran Pengetahuan Antar Profesional Museum

Avatarbadge-check


					Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid (Doc. IHA) Perbesar

Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid (Doc. IHA)

Jakarta, Indonesiawatch.id – Indonesian Heritage Agency (IHA) bekerja sama dengan Southeast Asia Museum Services (SEAMS) baru-baru ini sukses menyelenggarakan kegiatan seminar internasional bertajuk “Penelitian Provenans, Restitusi, dan Komunitas: Perspektif dari Indonesia dan Australia.”

Diketahui, acara tersebut merupakan bagian dari Australia-Indonesia Museum (AIM) Project yang bertujuan mengembangkan kemitraan jangka panjang antar profesional museum di Indonesia dan Australia melalui serangkaian pelatihan, pertukaran pengetahuan, dan pameran yang dikuratori bersama.

Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendibudristek), Hilmar Farid menekankan pentingnya kolaborasi internasional dalam mengembangkan museum sebagai pusat pengetahuan dan pendidikan. “Kemitraan antara Indonesia dan Australia melalui AIM Project adalah langkah maju yang signifikan dalam memperkuat pertukaran budaya dan pengetahuan, serta mendukung pengembalian objek budaya ke komunitas asalnya,” ujar Hilmar Farid.

Dihadiri lebih dari 150 peserta yang terdiri dari profesional museum, penggiat seni dan budaya, akademisi, mahasiswa, dan masyarakat umum, kegiatan seminar internasional ini juga bertujuan mengeksplorasi perspektif para akademisi dan praktisi museum dari Indonesia dan Australia tentang cara menghubungkan kembali objek museum dan koleksi dengan asal usulnya, terutama setelah dampak kolonial.

Research Professor, Cultural Heritage and Museum Studies, Deakin University, Prof. Gaye Sculthorpe mengatakan, penelitian provenans memainkan peran kunci dalam proses dekolonisasi praktik museum dengan memulihkan koneksi objek dengan komunitas asal, lokasi, dan konteksnya.

“Selain itu, penelitian ini juga memberikan kesempatan unik untuk menciptakan pengetahuan kolaboratif antara institusi dan komunitas di seluruh dunia, khususnya dalam konteks restitusi objek. Dengan melibatkan komunitas asal, kita dapat memberikan konteks yang lebih kaya dan otentik terhadap koleksi museum,” ucap Gaye.

Seminar ini merupakan langkah awal dari serangkaian kegiatan dalam AIM Project yang akan berlangsung beberapa bulan ke depan. Kegiatan tersebut mencakup pelatihan profesional, dan pameran bersama yang bertujuan meningkatkan kapasitas dan kolaborasi antara museum di kedua negara.

AIM Project didanai oleh Institut Australia-Indonesia dari Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) Australia serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Selain melibatkan kolaborasi antara IHA dan SEAMS, kegiatan AIM Project juga melibatkan Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, Universitas Deakin, Western Australia Museum (WAM), dan sejumlah museum mitra di Indonesia.

Melalui kolaborasi tersebut, IHA berkomitmen terus mendorong pertukaran pengetahuan dan pengalaman antar profesional di lingkungan museum dan cagar budaya secara konsisten dan berkelanjutan. “Kami berharap AIM Project dapat terus dijalankan dan menjadi model kolaborasi yang sukses dan memberikan dampak positif bagi museum di Indonesia dan Australia,” tutup Hilmar.

[red]

Berita Terbaru

Boyamin Saiman Apresiasi Penyidik PMJ, Temukan Ponsel Kacab BRI

23 September 2025 - 16:22 WIB

Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Bin Saiman mencari Riza Chalid di Malaysia (Foto: Ist.)

Dilema Bayangan Jokowi yang Masih Membekas di Pemerintahan

30 August 2025 - 11:45 WIB

Serakahnomic & Tamaknomic

23 August 2025 - 14:19 WIB

Ilustrasi Serakahnomic & Tamaknomic (Gambar: istockphoto.com)

Wawancara Ketua PHRI: Efek Efisiensi APBN, Jasa Pekerja Harian Hotel & Restoran Banyak Diputus

23 August 2025 - 14:01 WIB

Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) (Foto: Instagram hippindo)

Sengketa Blok Ambalat, Strategi dan Langkah Penyelesaian

22 August 2025 - 21:35 WIB

Populer Berita News Update