Depok, Indonesiawatch.id – Tim dosen dan mahasiswa Program Studi Gizi Program Sarjana Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat. Mereka melaksanakan penyuluhan gizi Antrophometri dan Edukasi tentang anemia pada remaja dengan tema “Integrasi Aplikasi dan Edukasi Gizi sebagai Upaya Pencegahan Anemia Pada Remaja”.
Kegiatan berlangsung pada 29 Agustus dan 16 September 2025. Menurut Sintha Fransiske, perwakilan dari tim UPN Jakarta, remaja perlu memahami pentingnya konsumsi makanan bergizi yang kaya zat besi serta nutrisi pendukung lainnya untuk mencegah anemia.
Dengan tujuan untuk membentuk remaja yang sehat dan mandiri, melalui pemberian edukasi mengenai anemia. Khususnya anemia gizi yang sering terjadi pada masa pertumbuhan.
“Dengan pengetahuan dan kebiasaan memilih makanan sehat, remaja dapat tumbuh menjadi generasi yang kuat, produktif, dan terhindar dari gangguan anemia,” ujar Shinta.
Menurutnya, kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran tentang pencegahan anemia melalui pola makan bergizi seimbang dan gaya hidup sehat. Rangkaian kegiatan terdiri dari registrasi, pengisian pretest, penyuluhan terkait Anemia, post-test, dan pengukuran Antrophometri pada siswa.
Kegiatan ini berfokus pada peningkatan pemahaman tentang penyebab dan gejala anemia serta pentingnya konsumsi makanan kaya zat besi dan nutrisi yang tepat. Kegiatan ini juga mengajarkan gaya hidup sehat dan pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin untuk mencegah anemia.
Kegiatan ini diawali dengan registrasi peserta dan pembukaan acara oleh Kepala Sekolah. Kemudian dilanjut dengan pengisian pretest yang diisi oleh peserta. Selanjutnya penyampaian materi terkait Anemia oleh Sintha Fransiske, S.Gz, MKM.
Pemaparan materi dilakukan dengan sangat interaktif antara pemateri dan peserta ditandai dengan peserta aktif dalam sesi tanya jawab. Setelah dilakukan pemaparan materi, terdapat kegiatan pengisian post-test oleh peserta.
Selanjutnya rangkaian kegiatan adalah pengecekan antropometri pada peserta yang dipandu oleh mahasiswa dan diikuti oleh peserta.
Proses pengecekan meliputi pengukuran tinggi badan (TB) dan berat badan (BB) secara akurat menggunakan alat ukur standar, serta analisis komposisi tubuh dengan Bioelectrical Impedance Analysis (BIA) untuk menilai Indeks Massa Tubuh (IMT).
Setelah pengukuran, data antropometri dianalisis untuk mengidentifikasi kemungkinan anemia yang sering terkait dengan kekurangan gizi, terutama zat besi.
Kegiatan ini bertujuan tidak hanya untuk mengetahui kondisi fisik peserta secara objektif, tetapi juga meningkatkan kesadaran mereka tentang pentingnya pola makan yang kaya zat besi dan nutrisi pendukung guna mencegah anemia.
“Dengan pemahaman dan hasil pengecekan yang jelas, peserta diharapkan dapat mengambil langkah pencegahan dengan mengadopsi gaya hidup sehat dan konsumsi makanan bergizi demi mendukung kesehatan dan pertumbuhan optimal,” ujarnya.
Menurutnya, sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi dan komitmen sekolah dalam mendukung program pencegahan anemia pada remaja, pemberian sertifikat dilakukan sebagai tanda penghargaan resmi.
“Sertifikat ini diharapkan dapat memotivasi sekolah untuk terus aktif mengedukasi dan melakukan kegiatan terkait kesehatan gizi demi menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan mendukung perkembangan siswa secara optimal,” katanya.
[red]